101 Berdasarkan hasil kuesioner kepada pelanggan Waroeng Cokelat,
mayoritas pelanggan menginginkan variasi rasa, misalnya pada produk cookies
dan praline diisi dengan rasa buah-buahan stroberi, blueberry dan lapisan luarnya tetap dilapisi oleh cokelat. Selain itu, pelanggan Waroeng
Cokelat pun menginginkan variasi dalam bentuk, misalnya cookies berbentuk bintang dan boneka sedangkan untuk produk praline variasi bentuk dapat
berupa buah, boneka, bunga tangkai cokelat, cokelat dengan foto pembeli dan bentuk hati dengan warna yang lebih bervariasi. Dari segi kemasan, mayoritas
pelanggan menginginkan kemasan yang unik dan menarik, misalnya kemasan yang dapat didaur ulang. Ukuran kemasan pun sebaiknya disediakan untuk
ukuran yang lebih kecil, baik produk cookies maupun praline. Dengan adanya pengembangan produk melalui keberagaman yang ditawarkan oleh Waroeng
Cokelat ini, baik dari segi produk variasi rasa, variasi bentuk maupun kemasan diharapkan mampu menarik perhatian pelanggan.
7.3.2.2 Strategi WO
Strategi W-O adalah strategi bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.
Ada empat alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu : 1. Mengoptimalkan promosi.
Waroeng Cokelat dapat lebih mengoptimalkan promosi melalui brosur, pamflet
, koran atau dapat juga mendaftarkan diri pada acara di televisi yang khusus menayangkan liputan mengenai usahakuliner. Promosi melalui
penyebaran brosur dan pamfelt dapat dilakukan di pusat perbelanjaan, kawasan wisata atau restoran yang ramai akan pengunjung dengan membawa
tester produk yang ditawarkan, mengingat pangsa pasar yang dibidik untuk
produk cookies Waroeng Cokelat yaitu ibu rumah tangga. Sedangkan produk praline banyak diminati oleh para remaja, sehingga promosi yang
dijalankan dapat berupa kerjasama oleh pihak sekolah atau kampus untuk mempromosikan produk Waroeng Cokelat melalui koperasi.
Promosi produk Waroeng Cokelat juga dapat dilakukan dengan pembuatan website resmi khusus Waroeng Cokelat. Selain itu, Waroeng
Cokelat dapat menawarkan produknya melalui acara-acara, seperti
102 pernikahan, ulang tahun, seminar atau Valentine sebagai produk souvenir.
Selanjutnya, Waroeng Cokelat dapat lebih mengoptimalkan promosi melalui penitipan produknya di swalayan-swalayan, seperti Giant, Carefour ataupun
Ngesti. Keseluruhan promosi tersebut dilakukan secara gencar, tidak hanya dilakukan pada musim Idul Fitri atau perayaan besar lainnya saja. Dengan
mengoptimalkan promosi maka produk yang ditawarkan oleh Waroeng Cokelat akan lebih dikenal oleh masyarakat.
2. Meningkatkan modal usaha. Keterbatasan modal merupakan faktor yang dapat menghambat dalam
perkembangan usaha. Waroeng Cokelat dapat meningkatkan modal melalui pendekatan dengan pihak lembaga keuangan, pihak BUMN atau investor,
misalnya dengan dapat menunjukkan kepada pihak-pihak tersebut bahwa produk yang dihasilkan memiliki keunikan dan keberagaman dalam bentuk.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan informasi yang ada dengan mencari informasi mengenai permodalan melalui internet.
Selain itu, dukungan Disperindagkop Kota Bogor juga dapat dioptimalkan, karena Disperindagkop Kota Bogor berperan sebagai penyedia fasilitas dalam
memperoleh informasi mengenai permodalan kepada pihak lembaga keuangan ataupun BUMN. Karena pihak-pihak tersebut bekerjama untuk mengadakan
sosialisasi mengenai permodalan untuk para pengusaha UKM melalui Disperindagkop Kota Bogor. Adanya kerjasama antara Disperindagkop Kota
Bogor dengan pihak lembaga keuangan maupun pihak BUMN, diharapkan menjadi suatu sarana untuk mempermudah dalam memperoleh pinjaman
modal. Apabila modal bertambah, maka Waroeng Cokelat dapat memenuhi permintaan pelanggan terhadap produk.
3. Memilih lokasi usaha yang strategis. Peningkatan jumlah penduduk, khususnya di Kota Bogor merupakan
salah satu peluang dalam pasar, karena peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk, khususnya produk Waroeng
Cokelat. Selain peningkatan jumlah penduduk, Kota Bogor didukung sebagai wilayah tujuan wisata dan transit. Hal tersebut merupakan peluang yang dapat
dimanfaatkan Waroeng Cokelat untuk mengembangkan usahanya dengan
103 mendirikan lokasi usaha yang lebih strategis, karena lokasi usaha merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan, mayoritas pelanggan menginginkan lokasi
Waroeng Cokelat yang lebih startegis yaitu lokasi yang mudah dijangkau untuk memudahkan mereka dalam proses pembelian. Hal ini perlu mendapat
perhatian dari pihak Waroeng Cokelat untuk dapat mendirikan lokasi usaha yang lebih strategis lagi, misalnya dengan mendirikan counter di sekitar
daerah mall yang ramai akan pengunjung. 4. Melakukan produksi secara kontinyu.
Produksi yang dilakukan secara kontinyu akan menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi bila dibandingkan dengan produksi yang hanya
berdasarkan pesanan saja. Proses produksi sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku. Waroeng Cokelat memiliki potensi untuk
berproduksi secara kontinyu, hal tersebut didukung dengan adanya kemudahan dalam memperoleh bahan baku.
7.3.2.3 Strategi ST