47 yang masing-masing akan diidentifikasi ke dalam elemen eksternal dan internal
melalui matriks Eksternal Factor Evaluation EFE dan Internal Factor Evaluation
IFE. Tujuan penggunaan matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebih detail Rangkuti, 2006.
Matriks I-E merupakan penggabungan matrik EFE dan IFE yang menghasilkan sembilan macam sel dengan memperlihatkan kombinasi total nilai
terbobot dari matriks-matriks IFE dan EFE. Pada prinsipnya kesembilan sel dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi yang
berbeda, yaitu pertumbuhan growth strategy, strategi pertahanan dan pemeliharaan stability strategy, serta strategi panendivestasi retrenchment
strategy .
3.1.6 Matriks SWOT
Analisis SWOT Strengths, Weakness, Opportunities, Threats adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk
membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu 1 strategi SO Strengths-Opportunities yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal ; 2 strategi WO Weakness-Opportunities bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang
eksternal ; 3 strategi ST Strengths-threats yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal ; 4
strategi WT Weakness- threats merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
3.1.7 Matrik QSP
QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif
berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya, serta memerlukan penilaian intuitif yang baik. Kegunaan
48 QSPM adalah untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang
layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik. Dalam beberapa hal, QSPM memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
yaitu : 1 strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan ; 2 tidak ada batas jumlah strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi ; 3 membutuhkan
ketelitian dalam memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait dalam proses keputusan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
“Waroeng Cokelat” merupakan salah satu UKM unggulan binaan Disperindagkop Kota Bogor yang memproduksi beranekaragam cookies, candies,
souvenier , parcel box dan cokelat batangan dengan bahan baku cokelat. Wilayah
pemasaran “Waroeng Cokelat” meliputi daerah Jakarta, Bogor dan Bandung. Karakteristik bisnis cookies maupun praline merupakan usaha yang bersifat
musiman, artinya permintaan akan produk ini meningkat ketika musim tertentu, seperti hari raya Idul Fitri, Natal ataupun Valentine. Perkembangan usaha sejenis
yang bergerak dalam bidang cookies atau praline menimbulkan persaingan yang ketat, terutama pada musim tersebut. Bukan hanya pengusaha yang memproduksi
cookies ataupun praline tetapi juga pengusaha makanan lain sebagai produk
substitusi, seperti cake dan roti menjadi pesaing produk Waroeng Cokelat. Selain itu, produk cokelat batangan yang baru diproduksi oleh Waroeng Cokelat
memerlukan strategi pemasaran yang tepat, mengingat persaingan akan produk sejenis yang telah dikenal oleh masyarakat sangat banyak. Apalagi Waroeng
Cokelat hanya UKM yang memiliki tenaga kerja maupun permodalan yang terbatas. Mengingat hal tersebut, diperlukan adanya strategi pengembangan usaha
yang tepat, agar penjualan “Waroeng Cokelat” tidak hanya berdasarkan pada pesanan dan diharapkan melalui analisis lingkungan eksternal serta lingkungan
internal perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Langkah awal dalam penelitian ini adalah menganalisis visi, misi dan
tujuan yang dimiliki perusahaan. Visi, misi dan tujuan perusahaan merupakan penuntun dalam melakukan tahap analisis selanjutnya agar strategi yang
ditetapkan mengarah pada pencapaian tujuan akhir. Tahap analisis selanjutnya adalah menganalisis masalah yang menjadi kendala “Waroeng Cokelat” dalam