Uji Validasi Kinerja Uji Sensitifitas Model

yaitu koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, namun dalam skala yang lebih kecil. Pemilihan teknologi ini atas dasar : 1 penyebaran penduduk yang tidak merata menyulitkan dalam distribusi perpipan skala kota, 2 sumber air baku permukaan yang sedikit, 3 pemakaian listrik yang tidak besar, dan 4 adanya unsur pelibatan partisipasi masyarakat sehingga membuka lapangan kerja dalam sektor air bersih. IPAB Mikro dapat dibangun dekat dengan pemukiman, hotel atau industri, memanfaatkan air permukaan yang ada dan dikelola oleh masyarakat pengguna air bersih di wilayah tersebut. 9 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PULAU TARAKAN Penelitian ini bertujuan untuk membangun model penyediaan air bersih secara berkelanjutan di pulau kecil Kota Tarakan, sehingga dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada stakeholder, dalam hal ini pemerintah Kota Tarakan dan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kota Tarakan.

9.1 Rekomendasi kebijakan yang ditujukan kepada Pemerintah Kota

Tarakan Dalam rangka menjaga keberlanjutan penyediaan air bersih, maka beberapa rekomendasi kebijakan yang diusulkan kepada pemerintah daerah berdasarkan hasil penelitian adalah : 1. Menetapkan kebijakan konservasi lingkungan mulai tahun 2013 dengan cara pembuatan sumur resapan pada lahan permukiman, pembuatan terasering pada lahan ladangtegakan dan reboisasi pada hutan pada masing-masing kecamatan di Kota Tarakan. a. Berdasarkan hasil simulasi model pada skenario dua, Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Timur membutuhkan 10 lahan permukiman dibangun sumur resapan per tahun, terasering 2 dan reboisasi 5. Dengan kebijakan ini diharapkan ketersediaan air dari imbuhan air tanah tetap terjaga sampai tahun 2030 seperti pada Gambar 41 dan 46. b. Berdasarkan hasil simulasi model pada skenario dua, Kecamatan Tarakan Tengah dan Utara membutuhkan 1 lahan permukiman dibangun sumur resapan per tahun, terasering 1 dan reboisasi 1. Dengan kebijakan ini diharapkan ketersediaan air dari imbuhan air tanah tetap terjaga sampai tahun 2030 seperti pada Gambar 51 dan 56. 2. Menetapkan kebijakan penghematan air pemakaian air bersih pada masyarakat, industri dan hotel pada seluruh kecamatan. Berdasarkan skenario dua, perlu dilakukan penghematan air bersih sebanyak 10 pada masing-masing sektor dimulai sejak tahun 2013, sehingga kebutuhan air menjadi berkurang seperti pada Gambar 38, 43, 48 dan 53. 3. Membuka peluang kepada masyarakat dan koorporasi untuk dapat mengusahakan sendiri penyediaan air bersih di wilayahnya, namun dalam pengawasan dinas terkait PU dan PDAM dan terintegrasi dengan RTRW Kota Tarakan. Berdasarkan hasil simulasi sistem dinamik dan metode SWOT, dapat diterapkan teknologi pengolahan sistem IPAB Mikro di wilayah permukiman, indusrti dan hotel. 4. Menfasilitasi PDAM dalam upaya sosialisasi penambahan tarif air bersih kepada masyarakat, industi dan hotel, sehingga PDAM dapat meningkatkan pelayanan.

9.2 Rekomendasi kebijakan yang ditujukan kepada PDAM

Adapun rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan kepada PDAM Kota Tarakan sebagai pengelola air bersih adalah : 1. Meningkatkan kapasitas layanan melalui pengurangan kebocoran dan peningkatan kapasitas IPA. Berdasarkan hasil simulasi skenario dua, dibutuhkan penambahan supply air bersih di Kecamatan Tarakan Barat Gambar 40, Tarakan Timur Gambar 45, Tarakan Tengah Gambar 47, dan Tarakan Utara Gambar 55. a. Uprating IPA eksisting sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan skenario dua, untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan dibutuhkan biaya peningkatan kapasitas Kecamatan Tarakan Barat Tabel 25, Tarakan Timur Tabel 35, Tarakan Tengah Tabel 46, dan Tarakan Utara Tabel 55. b. Peningkatan pelayanan dengan pembangunan IPAB Mikro di wilayah permukiman. Berdasarkan skenario dua, untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan dibutuhkan biaya peningkatan kapasitas dan jumlah IPAB Mikro terpasang pada Kecamatan Tarakan Barat Tabel 25, Tarakan Timur Tabel 35, Tarakan Tengah Tabel 46, dan Tarakan Utara Tabel 55. 2. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seeperti lembaga legislatif, dinas PU, dinas Bappeda, PLN dan pemerintah daerah guna meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih PDAM Kota Tarakan dan penambahan tarif air bersih.