Kondisi Infrastruktur Perumahan Model penyediaan air bersih berkelanjutan di pulau kecil (studi kasus : pulau tarakan, Kalimantan Timur).

b. Kebutuhan dalam Penyediaan Air Bersih di Pulau Kecil

Berdasarkan hasil pendapat pakar, ditemukan 7 sub elemen kendala, yaitu 1 ketersediaan air baku, 2 teknologi penyediaan air bersih, 3 investasi, 4 peran serta masyarakat, 5 dukungan kebijakan, 6 sumberdaya manusia, 7 lembaga pengelolaan air bersih. Hubungan kontekstual antar sub elemen kebutuhan adalah sub elemen kebutuhan yang satu lebih penting dari sub elemen kebutuhan yang lain. Berdasarkan hasil analisis seperti pada Gambar 17 menunjukkan bahwa sub elemen kebutuhan ketersediaan air baku B1 dan teknologi pengolahan air bersih B2, terletak pada independent sector. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sub elemen kebutuhan tersebut memberikan kontribusi yang tinggi terhadap sub elemen kebutuhan yang lain, setiap perubahan dalam sub elemen ini akan mempengaruhi sub elemen kebutuhan yang lain, sehingga perlu kajian yang lebih hati-hati dan mendalam. Sub elemen peran serta masyarakat B4, sumberdaya manusia B6 dan investasi B3, terletak pada lingkage sector, hal ini berarti bahwa terjadinya kedua sub elemen kebutuhan tersebut sangat dipengaruhi dan sekaligus mempengaruhi terjadinya sub elemen kebutuhan yang lain. Sub elemen dukungan kebijakan B5, dan lembaga pengelolaan air bersih B7, berada pada dependent sector, hal ini berarti bahwa terjadinya kedua kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh sub elemen kebutuhan lainnya. Gambar 17 Matriks driver power – dependence untuk elemen kebutuhan dalam penyediaan air bersih berkelanjutan di Kota Tarakan Dari analisis ini didapatkan hirarki sub elemen kebutuhan seperti yang disajikan pada Gambar 18. Sub elemen kebutuhan kunci driver power pada penyediaan air bersih berkelanjutan di Pulau kecil di Kota Tarakan adalah ketersediaan air baku B1. Sub elemen kebutuhan ini menjadi dasar bagi sub elemen lainnya. Untuk itu ketersediaan air baku yang dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi air bersih menjadi elemen kebutuhan yang perlu dan penting terlebih dahulu diperhitungkan. Sub elemen kebutuhan selanjutnya adalah teknologi pengolahan air bersih B2. Sub elemen ini perlu disediakan sebagai alat untuk mengolah air baku yang tersedia. Kemudian diperlukan juga peran serta masyarakat B4 dan ketersediaan sumber daya manusia B6 yang handal. Semua elemen kebutuhan diatas membutuhkan investasi yang layak dan proporsional B3. Untuk itu, dukungan pemerintah daerah maupun pusat sangat diperlukan dalam bentuk dukungan kebijakan B5, dan level terakhir dalam kebutuhan penyediaan air bersih di Pulau kecil ini diperlukan suatu lembaga dalam pengelolaan air bersih B7. Gambar 18 Struktur hirarki sub elemen kebutuhan penyediaan air bersih berkelanjutan di Kota Tarakan

c. Lembaga yang terlibat dalam Penyediaan Air Bersih di Pulau Kecil

Berdasarkan hasil pendapat pakar, ditemukan 7 sub elemen lembaga, yaitu 1 pemerintah pusat, 2 pemerintah daerah, 3 PDAM, 4 masyarakat, 5 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, 6 Swasta, 7 perguruan tinggi. Hubungan kontekstual antar sub elemen lembaga adalah sub elemen lembaga yang satu lebih berpengaruh dari sub elemen lembaga yang lain.