Tahapan Penelitian Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Gambar 11 Peta Pulau Tarakan Kota Tarakan menduduki posisi yang strategis, khususnya dalam konteks Propinsi Kalimantan Timur antara lain karena : a. Kota Tarakan merupakan pusat pengembangan wilayah terpadu pembangunan utama bagian utara Kalimantan Timur meliputi : Kota Tarakan dan sekitarnya, Malinau-Sesayap-Tanjung Selor dan sekitarnya, Nunukan dan sekitarnya, sertaTanjung Redeb dan sekitarnya, sehinga menjadikan Tarakan sebagai penggerak pertumbuhan Wilayah Utara Propinsi Kalimantan Timur. b. Sebagai pintu gerbang kedua Provinsi Kalimantan Timur setelah Kota Balikpapan bagi lalu lintas pelayaran dan penerbangan. c. Merupakan kota transit manusia, barang-barang dan jasa sebelum menyebar maupun didistribusikan ke daerah hinterlandnya Kabupaten Berau, Nunukan, Bulungan dan Malinau. d. Dari lingkup internasional, Tarakan tidak saja sebagai pusat transit perdagangan antar pulau di Kalimantan Timur bagian utara, bahkan menjadi pusat transit perdagangan bebas antara Indonesia-Malaysia-Filipina, sehingga dalam menyonsong perdagangan bebas sangat berdekatan dengan negara tetangga. e. Kota Tarakan juga memiliki eksebilitas tinggi terhadap kota-kota lain untuk memudahkan usaha-usaha didalam kegiatan pemasaran dan pengembangan kegiatan dan distrbusi barang dan jasa karena aspek geo-politik, geo- strategis, dan geo-ekonomi yang sangat baik.

4.2 Topografi

Berdasarkan kondisi topografis, Kota Tarakan merupakan area datar hingga berbukit, pada dorsal pulau ini terdapat perbukitan memanjang melengkung kearah Barat Laut – Tenggara dengan ketinggian sekitar 110 meter dpl. Kelerengan bervariasi antara 2,5-50 dengan kelerengan rata-rata sekitar 3. Lembah-lembah dengan tebing terjal dijumpai pada bagian hulu dengan ketinggian tebing relatif sedang. Disisi Barat dan Timur perbukitan mengalir beberapa sungai atau alur dengan cabang dan anak-anak sungai yang relative pendek hingga mencapai tepi laut atau dataran. Tebing-tebing di perbukitan menunjukkan intensitas erosi yang tinggi. Perbukitan tersebut dikelilingi oleh dataran banjir, dataran sungai, dan dataran pantai. Di beberapa tempat, khususnya di bagian utara pulau terdapat rawa-rawa atau genangan. Kawasan dataran dengan ketinggian kurang dari 7 meter mencakup luasan sekitar 65 dari seluruh luas Pulau Tarakan. Sedangkan tingkat kelerengan lahan berkisar antara 0-40. Lereng atau kemiringan lahan merupakan salah satu factor yang perlu diperhatikan dalam menentukan layak atau tidaknya suatu wilayah untuk budidaya.

4.3 Fisiografi

Wilayah fisiografi Kota Tarakan dikelompokan dalam lima satuan fisiografik yaitu : a. Wilayah endapan pasir pantai beaches yaitu daerah punggung pasir di pantai pesisir dengan bentuk wilayah dasar, variasi lereng dari 2 dan perbedaan tinggi 2 m. b. Wilayah rawa pasang surut tidal swamp yaitu daerah daratan rendah ditepi pantai yang selalu ditumbuhi hutan mangrove dan nipah, bentuk wilayah datar dengan variasi lereng 2 dan perbedaan tinggi 2 m.