Perumusan Masalah Model penyediaan air bersih berkelanjutan di pulau kecil (studi kasus : pulau tarakan, Kalimantan Timur).

banyaknya pulau-pulau di Indonesia, sadangkan stasiun meteorologi yang mencatat dan melaporkan secara teratur keadaan iklim di sebuah pulau kecil belum banyak. Parameter Ro untuk pulau kecil mungkin bisa diabaikan karena sebagian besar pulau kecil jarang mempunyai sungai. Parameter yang paling dominan, selain curah hujan dan penggunaan oleh penduduk adalah parameter evapotranspirasi dan keluaran air tanah ke laut submarine groundwater discharging, namun kedua parameter ini masih sangat sulit ditentukan.

b. Hidrogeologi

Disamping ukuran, kemampuan suatu pulau untuk menyimpan air tanah ditentukan oleh data hidrogeologi di pulau itu, seperti dijelaskan oleh Hehanusa 1993 pada Gambar 4. Tiap jenis pulau seperti yang sudah diuraikan diatas mempunyai ciri tersendiri, baik penyebarannya maupun potensi airnya. Falkland 1995 dan Hehanusa 1994 menjelaskan bahwa penyebaran dan potensi air tanah naik di pulau berbukit maupun di pulau datar secara kualitatif sebagai berikut : a Pada jenis pulau vulkanik, potensi air tanah dapat ditemukan pada breksi dengan matriks kasar, pada aliran lava atau pada daerah tekanan jointcrack system. Penyebaran air tanah ini bisa luas dengan potensi yang relatif sedang hingga besar. b Pulau tektonik mempunyai penyebaran air yang bersifat setempat, yaitu pada daerah rekahan, atau pada endapan klastik dan bersifat musiman. c Pulau teras terangkat mempunyai potensi air tanah yang cukup besar karena hampir sebagian besar air hujan meresap kedalam tanah. Penyebaran air berada dalam gamping, namun untuk mencari lokasi yang paling potensial cukup sulit karena adanya pengaruh tektonik dan “solution channel” yang ikut mengontrol penyebaran air tanah. d Air tanah di Pulau Petabah mungkin yang relatif paling sedikit mengingat pulau ini terbentuk oleh batuan malihan, intrusi atau sedimen terlipat berumur tua. Air tanah terdapat pada sedimen muda, lapisan lapuk atau rekahan dengan penyebaran terbatas dan bersifat musiman. e Penyebaran dan potensi air tanah di pulau gabungan sangat tergantung pada jenis-jenis pulau yang setiap jenis pulau di atas masih merupakan masalah tersendiri. Gambar 4 Penyebaran tipe pulau kecil Indonesia, Hehanusa 1993 Eksplorasi air tanah untuk pulau datar, relatif lebih sederhana dibandingkan pada pulau berbukit. Di pulau aluvium air tanah dapat ditemukan pada reservoir yang berbeda, bisa di pasir alur sungai purba atau di pasir pematang sungai. Potensinya bisa bervariasi dari kecil sampai sedang, namun perubahan pasang surut muka air laut cukup besar pengaruhnya terhadap kualitas air tanah.

2.3 Sistem Daerah Aliran SungaiDAS

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai catchment, basin, watershed adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak- anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan. Sistem adalah kumpulan bagian-bagian yang terdiri dari bendakonsep yang disatukan dengan keteraturan saling berhubungan atau saling ketergantungan Chow dalam Muliawan, 2001. Pendekatan sistem mempunyai tujuan spesifik yaitu membangun hubungan masukan dan keluaran yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk rekonstruksi kejadian masa lalu atau untuk prakiraan kejadiaan yang akan datang, dengan masalah pokok yang diperhatikan adalah operasi sistem yang digunakan Sudjarwadi, 1995.