Gambar 4 Penyebaran tipe pulau kecil Indonesia, Hehanusa 1993 Eksplorasi air tanah untuk pulau datar, relatif lebih sederhana
dibandingkan pada pulau berbukit. Di pulau aluvium air tanah dapat ditemukan pada reservoir yang berbeda, bisa di pasir alur sungai purba atau di pasir
pematang sungai. Potensinya bisa bervariasi dari kecil sampai sedang, namun perubahan pasang surut muka air laut cukup besar pengaruhnya terhadap
kualitas air tanah.
2.3 Sistem Daerah Aliran SungaiDAS
Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai catchment, basin, watershed adalah
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak- anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan. Sistem adalah kumpulan bagian-bagian yang terdiri dari bendakonsep
yang disatukan dengan keteraturan saling berhubungan atau saling ketergantungan Chow dalam Muliawan, 2001. Pendekatan sistem mempunyai
tujuan spesifik yaitu membangun hubungan masukan dan keluaran yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk rekonstruksi kejadian masa lalu atau untuk
prakiraan kejadiaan yang akan datang, dengan masalah pokok yang diperhatikan adalah operasi sistem yang digunakan Sudjarwadi, 1995.
Gambar 5 menyajikan ilustrasi respon DAS akibat masukan berupa hujan. Dalam gambar tersebut sistim DAS digunakan sebagai model untuk memahami
konsep transformasi masukan hujan menjadi keluaran debit.
Gambar 5 Bagan ilustrasi respon DAS akibat masukan berupa hujan Sumber : Rachmad Jayadi, 2000
Memahami masalah pendekatan sistem DAS, tidak dapat terlepas dari pendekatan fisik seperti sistem masukan, sistem strukturgeometri, hukum-
hukum fisika, dan kondisi awal serta kondisi batas. Pendekatan secara fisik pada suatu DAS sangat sulit dilaksanakan karena mempunyai beberapa persoalan
yang kompleks rumit, sehingga untuk menyelesaikan persoalan tersebut dilakukan pendekatan sistim DAS Sudjarwadi, 1995.
2.4 Teknologi Penyediaan Air Bersih di Pulau Kecil
Menurut Kammere 1976, pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan sumber daya air, yaitu:
1 Mengalirkan air dari sumbernya ke tempat pengguna atau pelayanan umum. Dimana, pelayanan dilakukan oleh pemerintah kota setempat yang
pelaksanaannya dilakukan oleh PDAM dengan memanfaatkan sumber air baku yang ada dan diolah serta didistribusikan kedaerah pelayanan atau
pelanggan. 2 Mengusahakan sendiri dengan menggali sumur. Penggalian sumur melalui
sumur gali atau sumur bor banyak dilakukan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan domestik, niaga dan industri.
Sumber-sumber air bersih tersebut dapat dikelola oleh masyarakat sendiri, oleh pemerintah atau perusahan pengelola air bersih. Kualitas air dapat
dioptimalkan dengan cara memisahkan zat padat yang terlarut pada air dimana zat padat tersebut dapat menjadi racun bagi manusia. Pemisahan zat padat dari
air baku dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : secara kimiawi, secara