Status Keberlanjutan Dimensi Infrastruktur dan Teknologi

TARAKAN mengenai keberlanjutan Pulau Tarakan untuk sistem penyediaan air bersih dapat dilihat pada Gambar 31. Atribut-atribut yang sensitif memberikan kontribusi terhadap nilai indeks keberlanjutan multidimensi berdasarkan analisis leverage masing-masing dimensi sebanyak 13 atribut. Atribut-atribut ini perlu dilakukan perbaikan ke depan untuk meningkatkan status keberlanjutan Pulau Tarakan untuk sistem penyediaan air bersih. Perbaikan yang dimaksudkan adalah meningkatkan kapasitas atribut yang mempunyai dampak positif terhadap peningkatan nilai indeks keberlanjutan dan sebaliknya menekan sekecil mungkin atribut yang berpeluang menimbulkan dampak negatif atau menurunkan nilai indeks keberlanjutan kawasan. Gambar 31 Indeks keberlanjutan multidimensi penyediaan air bersih Hasil analisis Monte Carlo menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan penyediaan air bersih di Pulau Tarakan pada taraf 95, memperlihatkan hasil yang tidak banyak mengalami perubahan dengan hasil analisis Rap-TARAKAN Multidimensional Scaling = MDS. Ini berarti bahwa kesalahan dalam analisis dapat diperkecil baik dalam hal pemberian skoring setiap atribut, variasi pemberian skoring karena perbedaan opini relatif kecil, dan proses analisis data yang dilakukan secara berulang-ulang stabil, serta kesalahan dalam menginput data dan data hilang dapat dihindari. Perbedaan nilai indeks keberlanjutan analisis MDS dan Monte Carlo disajikan pada Tabel 11 Tabel 11 Perbedaan Nilai Indeks Keberlanjutan Analisis Monte Carlo dengan Analisis Rap-TARAKAN Dimensi Keberlanjutan Nilai Indeks Keberlanjutan Perbedaan MDS Monte Carlo Lingkungan 31,80 32,75 0,95 Ekonomi 88,24 85,67 2,75 Sosial 52,25 51,21 0,32 Infrastruktur dan Teknologi 20,14 22,29 2,15 Hukum dan Kelembagaan 74,21 73,40 0,81 Multi Dimensi 52,38 52,18 0,20 Hasil analisis Rap-TARAKAN menunjukkan bahwa semua atribut yang dikaji terhadap status keberlanjutan Pulau Tarakan untuk penyediaan air bersih, cukup akurat sehingga memberikan hasil analisis yang semakin baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini terlihat dari nilai stres yang hanya berkisar antara 13 sampai 15 dan nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh berkisar antara 0,92 dan 0,95. Hal ini sesuai dengan Fisheries 1999, yang menyatakan bahwa hasil analisis memadai apabila nilai stress lebih kecil dari 0,25 25 dan nilai koefisien determinasi R 2 mendekati nilai 1,0. Adapun nilai stress dan koefisien determinasi R 2 disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Hasil analisis Nilai Stress Koefisien Determinasi R 2 Rap-TARAKAN Parameter Dimensi Keberlanjutan A B C D E F Stress 0,13 0,13 0,15 0,14 0,15 0,13 R 2 0,95 0,95 0,92 0,95 0,94 0,95 Iterasi 2 2 3 2 2 2 Keterangan : A = Dimensi Lingkungan, B = Dimensi Ekonomi, C = Dimensi Sosial, D = Dimensi Infrastruktur-Teknologi, E = Dimensi Hukum-Kelembagaan, dan F = Multidimensi 6.2 Skenario Strategi Penyediaan Air Bersih Kota Tarakan Strategi penyediaan air bersih Kota Tarakan secara berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan analisis prospektif yang mempunyai tujuan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis prospektif dilakukan melalui tiga tahap yaitu 1 mengidentifikasi faktor kunci di masa depan, 2 menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku, dan 3 mendefinisikan dan memprediksi evolusi kemungkinan di masa depan sekaligus menentukan strategi penyediaan air bersih Kota Tarakan secara berkelanjutan sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Penentuan faktor-faktor kunci dalam analisis ini dilakukan dengan menggabungkan faktor-faktor kunci yang sensitif berpengaruh yang diperoleh dari analisis kebutuhan need analysis hasil Interpretative Structural Modeling ISM. Berdasarkan hasil analisis keberlanjutan diperoleh 13 faktor atribut yang sensitif Tabel 13 dan selanjutnya diajukan kepada pakar untuk dinilai dan selanjutnya dianalisis prospektif. Hasil analisis prospektif diperoleh 3 tiga faktor kunci seperti yang disajikan pada Gambar 32. Tabel 13 Faktor-faktor kunci yang berpengaruh dalam penyediaan air bersih di Pulau Tarakan No Faktor Analisis Dimensi Keberlanjutan 1 2 3 Dimensi Lingkungan 3 faktor kunci : Kuantitas air baku Curah hujan dan hari hujan Pengembangan sumber air baku 4 5 6 Dimensi Ekonomi 3 faktor kunci : Tingkat keuntungan PDAM Tarif air PDAM Willingness to pay Kesediaan membayar dalam pemakaian sumber air 7 8 Dimensi Sosial 2 faktor kunci : Tingkat keluhan masyarakat pelanggan terhadap PDAM Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap air bersih 9 10 11 Dimensi Infrastruktur dan Teknologi 3 faktor kunci : Tingkat pelayanan PDAM air bersih Kondisi IPA PDAM Ketersediaan layanan listrik untuk pengolahan air bersih 12 13 Dimensi Hukum dan Kelembagaan 2 faktor kunci : Keberadaan lembaga sosial air bersih Ketersediaan peraturan perundang-undangan pengelolaaan air bersih Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan faktor diperoleh 3 tiga faktor kuncipenentu yang mempunyai pengaruh kuat dan ketergantungan antar faktor tidak terlalu kuat, yaitu : 1 Pengembangan sumber air baku, 2 Kuantitas air baku, dan 3 Tingkat pelayanan PDAM air bersih. Keterkaitan antara tiga faktor yang berpengaruh terhadap sistem penyediaan air bersih di Pulau Tarakan dinyatakan sebagai berikut : “pengembangan sumber air baku sebagai cara untuk pemenuhan kuantitas air baku yang dibutuhkan oleh masyarakat dan tingkat pelayanan PDAM dalam menyediakan air bersih perlu ditingkatkan dalam menjaga keberlanjutan sistem penyediaan air bersih di Pulau Tarakan”.