Sub Model Kebutuhan Air Bersih

didapat biaya dan jumlah unit IPAB Mikro yang dibutuhkan oleh Kota Tarakan untuk menambah kekurangan air pada tiap tahun. Biaya ini akan bervariasi pada masing-masing kecamatan, tergantung jumlah kekurangan air yang akan disediakan. Dengan diketahuinya biaya penambahan air bersih tersebut, maka dapat dijadikan usulan kebijakan sebagai alternatif dalam pemilihan sistem penyediaan air bersih di Kota Tarakan. Pelayanan air bersih perpipaan ini sesuai MDG’s tahun 2015 harus dapat melayani 80 kebutuhan air bersih masyarakat. Sehingga pelayanan air bersih oleh PDAM perpipaan ditargetkan terlayani 80, dan sisanya terlayani oleh air tanahsumur. Tabel 18 Nilai koefisien run off masing-masing land use Tataguna lahan C Tataguna lahan C Perkantoran Daerah pusat kota Daerah sekitar kota Perumahan Rumah tunggal Rumah susun, terpisah Rumah susun, bersambung Pinggiran kota Daerah Industri Kurang padat industri Padat Industri Taman, kuburan 0,7-0,95 0,5-0,7 0,3-0,5 0,4-0,6 0,6-0,75 0,25-0,4 0,5-0,8 0,6-0,9 0,1-0,25 Tanah Lapang Berpasir, datar, 2 Berpasir, agak rata, 2-7 Berpasir, miring, 7 Tanah berat, datar, 2 Tanah berat, agak rata, 2-7 Tanah berat, miring, 7 Tanah Pertanian, 0-30 Tanah kosong Rata Kasar Ladang Garapan Tanah berat, tanpa vegetasi 0,05-0,10 0,10-0,15 0,15-0,20 0,13-0,17 0,18-0,22 0,25-0,35 0,30-0,60 0,20-0,50 0,30-0,60 Sumber : U.S Forest Service, 1980 dalam Asdak, C 2007 Sub model ketersediaan air bersih ini juga menghitung neraca air bersih dan indeks ketersediaan air bersih IKA. Neraca air bersih yaitu selisih dari air yang tersedia dengan kebutuhan total air bersih pada setiap tahun. Sedangkan IKA adalah perbandingan ketersediaan air bersih dengan kebutuhan air bersih pada setiap tahun. Diharapkan IKA memiliki nilai ≥ 1 pada setiap tahunnya. Dengan demikian, ketersediaan air bersih Kota Tarakan lebih besar dari kebutuhannya, sehingga tidak terjadi krisis air. Diagram alir sub model ketersediaan air bersih dapat dilihat pada Gambar 37 dan persamaan model dinamis ketersediaan air bersih selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Beberapa data awal dan asumsi yang dipergunakan dalam sub model ketersediaan air bersih ini adalah : 1. Luas daerah tangkapan air Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara masing-masing adalah 2.789 ha, 5.801 ha, 5.554 ha, 10.936 ha. Dengan total wilayah sebesar 25.080 ha. 2. Luas lahan permukiman di Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara masing-masing adalah 414 ha, 328 ha, 397 ha, dan 237 ha Citra Satelit Landsat TM 05 tahun 2008. 3. Luas lahan hutan di Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara masing-masing adalah 448 ha, 2516 ha, 3652 ha, dan 7861 ha Citra Satelit Landsat TM 05 tahun 2008. 4. Luas lahan tegakanlading di Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara masing-masing adalah 1396 ha, 2688 ha, 1505 ha dan 2557 ha Citra Satelit Landsat TM 05 tahun 2008. 5. Luas lahan tambak di Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara masing-masing adalah 531 ha, 269 ha, 0 ha dan 281 ha. 6. Koefisien run off eksisting sebagai batas atas pada lahan permukiman, tegalan, hutan dan tambak masing-masing adalah 0,75, 0,35, 0,4 dan 0,7. Sedangkan pada batas bawah adalah 0,3, 0,2, 0,2 dan 0,2. 7. Curah hujan rata-rata tahunan Kota Tarakan adalah 3705,65 mmthn. 8. Evaporasi rata-rata tahunan Kota Tarakan adalah 1700 mmthn. 9. Biaya sumur resapan sebesar Rp500.000,00ha, reboisasi sebesar Rp1.500.000,00ha, terasering Rp1.000.000,00ha dan intensifikasi tambak Rp5.000.000,00ha. 10. Biaya uprating IPA PDAM sebesar Rp.1.159,5m 3 , biaya pemasangan IPAB Mikro Rp643,00m 3 . 11. Asumsi pemakaian air tanah dari imbuhan air tanah adalah 40, dan sebanyak 30 air tanah tidak bisa dimanfaatkan karena pencemaran dan intrusi air laut. 12. Ketersediaan air bersih terdiri atas ketersediaan air bersih dari imbuhan air tanah alami dan pelayanan perpipaan PDAM. 90 Gambar 37 Diagram alir sub model ketersediaan air bersih

7.4 Simulasi Model Penyediaan Air Bersih Kecamatan Tarakan Barat

7.4.1 Kondisi Eksisting Kecamatan Tarakan Barat

Proyeksi kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penduduk, hotel dan industri pada Kecamatan Tarakan Barat dapat dilihat pada Tabel 19. Pada awal tahun 2001, jumlah penduduk, hotel dan jumlah industri di Kecamatan Tarakan Barat masing-masing tercatat 41.302 jiwa, 10 buah hotel dan 139 unit industri. Jumlah kebutuhan air bersih per tahun masing-masing sektor tersebut yaitu 2.261.284,5 m 3 , 182.500 m 3 dan 5.073.500 m 3 . Analisis dilakukan selama 30 tahun dari 2001-2030, sehingga diproyeksikan jumlah penduduk, hotel dan industri masing-masing menjadi 502.735 jiwa, 18 hotel dan 185 unit industri. Dengan demikian, jumlah kebutuhan air bersih pada tahun 2030 menjadi 27.524.766,7 m 3 untuk kebutuhan penduduk, 324.091,66 m 3 untuk kebutuhan hotel dan 6.770.605,42 m 3 untuk kebutuhan industri. Tabel 19 Proyeksi jumlah penduduk jiwa, hotel dan industri unit serta kebutuhan air bersih di Tarakan Barat m 3 Berdasarkan hasil analisis sub model ketersediaan air bersih di Kecamatan Tarakan Barat, pada tahun 2001, ketersediaan air bersih sebesar 35.987.520 m 3 . Ketersediaan ini terus menurun, sehingga pada akhir simulasi, tahun 2030, proyeksi ketersediaan air bersih menjadi 14.330.735 m 3 . Ketersediaan dan neraca air bersih di Kecamatan Tarakan Barat dapat dilihat pada Tabel 20. Tingginya tingkat kebutuhan air bersih di kecamatan Tarakan Barat menyebabkan terjadinya kekurangan air bersih dimulai pada tahun 2017 dan pada akhir tahun simulasi kekurangan air bersih sebesar 20.288.729 m 3 . Tabel 20 Ketersediaan dan neraca air bersih Tarakan Barat m 3 Ketersediaan air bersih Kota Tarakan didapatkan dari imbuhan air tanah sehingga menjadi ketersediaan alami, dan layanan perpipaan PDAM. Imbuhan air tanah yang dimaksud pada penelitian ini adalah imbuhan air tanah yang berasal dari curah hujan saja, dan belum memperhitungkan imbuh air tanah yang berasal dari aliran air tanah dari satuan hidrologi didekatnya. Salah satu cara meningkatkan imbuhan air tanah adalah meningkatkan imbuhan air tanah