Interpretasi Hasil Analisis DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Indikator gigih, tekun dalam mengerjakan tugas matematik ini mengalami peningkatan sebesar 7,19. Siswa sangat bersemangat mengerjakan LKS dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan peneliti. Siswa sudah sering bertanya kepada peneliti dan mencari bantuan temannya jika ada hal yang tidak
dimengerti. Jika jawaban yang dikerjakan tidak tepat, siswa langsung melengkapi jawaban tersebut dengan benar. Sebagian besar siswa bersungguh-
sungguh untuk memahami materi pelajaran dengan baik. Indikator fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha
mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang berbeda memiliki nilai rata-rata disposisi matematik yang paling tinggi dengan
peningkatan sebesar 9,66. Sebagian besar siswa menyukai belajar kelompok, mereka saling bekerja sama, dan saling menghargai perbedaan pendapat
temannya. Siswa juga saling mengajarkan temannya yang belum mengerti dan melengkapi apa yang belum diketahuinya.
Pada Indikator melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan mengalami peningkatan sebesar 11,52. Sebagian besar siswa
mengerjakan soal yang sulit untuk mengukur sampai mana kemampuan mereka dan mengevaluasi hasil kerja mereka dengan bertanya kepada peneliti.
Perbandingan persentase indikator disposisi matematik siswa siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,16 terutama pada aspek rajin dan
tekun yang mengalami peningkatan relatif cukup besar. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan SAVI dapat
meningkatkan disposisi matematik siswa. 2. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi siswa setiap pertemuan diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
pendekatan SAVImengalami peningkatan dari pada siklus I. Data hasil lembar
observasi siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa
Siklus I dan Siklus II
No. Aspek yang diamati
Siklus I Siklus II
1. Memperhatikan penjelasan guru
53,4 84,31
2. Mengajukan pertanyaan
37,28 82,82
3. Berdiskusi dan bekerjasama dengan
teman 72,77
73,12 4.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
39,30 66,39
5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru
69,65 80,57
6. Menyimpulkan materi yang dipelajari
secara lisan 72,9
75,42 Rata-rata
57,42 74,83
Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan pada Tabel 4.14, diperoleh data bahwa aktivitas siswa telah mengalami peningkatan dari siklus I
ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat memperbaiki dan meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Tabel 4.14 menunjukkan bahwa seluruh aktivitas yang diamati meningkat
pada siklus II, namun begitu peningkatannya berbeda dari tiap aktivitas. Aktivitas yang paling tinggi adalah aktivitas memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan guru dan antusias dalam pembelajaran, siswa begitu fokus dengan apa yang dibicarakan peneliti dalam pembelajaran dan sangat antusias dengan
kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.
Dengan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, persentase keaktifan yang masih kurang pada siklus I telah mengalami peningkatan. Pada
siklus I, siswa belum terbiasa untuk berbicara di depan kelas seperti menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti atau menyimpulkan materi yang dipelajari,
tetapi pada siklus II ini, siswa sudah mulai terbiasa untuk berbicara di depan kelas mengemukakan pendapatnya dan mulai berani untuk menjawab soal
matematika.
3. Respon Siswa Berdasarkan hasil analisis jurnal harian siswa pada siklus I dan II diperoleh
informasi bahwa respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI mengalami peningkatan. Sebagian besar siswa senang dan
menyukai pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan SAVI. Pembelajaran dengan ditumbuhkan motivasi terlebih dahulu sehingga
memunculkan rasa semangat menjadikan siswa sangat antusias dalam belajar matematika dan tidak ada rasa takut dalam belajar matematika. Data hasil respon
siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.15. Berdasarkan Tabel 4.15, terjadi peningkatan pada seluruh kategori No 1.
Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah bisa memahami materi pelajaran sesuai konsep yang diajarkan, siswapun menyukai pembelajaran dengan pendekatan
SAVI, dan kendala yang dijumpai siswa berkurang pada siklus II, serta dari saran yang diberikan siswa terlihat mereka menyukai pembelajaran yang
diberikan. Suasana kelas yang ceria membuat siswa santai dan relaks dalam belajar
sehingga siswa dengan mudah menangkap dan memahami materi pelajaran. Dalam aktivitas diskusi bersama temannya dan alat peraga yang diberikan
membuat siswa merasa nyaman dan senang karena siswa bisa lebih memahami langkah-langkah yang harus dikerjakan dan bisa bertukar pikiran pendapat
dengan temannya. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
menyukai pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI dan respon siswa terhadap pembelajaran SAVI adalah respon positif.
Tabel 4.15 Presentase Respon Siswa Siklus I dan siklus II
No Siklus I
Rata- rata
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4 1
39,03 50,00
1,56 35,94
31,64
2 26,57
32,81 67,18
15,62 35,54
3
34,40 17,19
31,26 48,44
32,82
No Siklus II
Rata- rata
Kategori 1 Kategori 2 Katgeori 3 Katgeori 4 1
47,69 60,00
24,61 50,77
45,76
2
41,54 32,30
40,00 12,30
31,54
3
10,77 7,70
35,39 36,93
22,70
4. Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan ujian siklus I dan siklus II, diperoleh nilai hasil belajar
siswa sebagai berikut :
Tabel 4.16 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus Nilai
Peningkatan Rata-rata
Persentase mencapai KKM
Rata-rata Persentase
mencapai KKM I
68,95 45,45
3,5 33,33
II 74,45
78,78
Berdasarkan Tabel 4.16 diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan 3,5 dari siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan
perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa. Pada siklus I ini siswa yang memperoleh nilai tidak mencapai KKM
terdapat 18 siswa 54,54 dan hanya 15 siswa 45,45 yang memperoleh nilai yang mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai
tidak mencapai KKM hanya 7 siswa 21,21 dan 26 siswa 78,78 telah memperoleh nilai yang mencapai KKM. Pada siklus II ini siswa sebagian besar
dapat memahami materi yang dipelajari dan terbiasa dalam soal-soal yang dipelajari sehingga siswa mendapatkan nilai yang baik.