Tahap Pengamatan dan Analisis Siklus II
Pada indikator minat, rasa ingin tahu, dan daya temu dalam melakukan tugas matematik skor siswa sebesar 72,87. Sebagian besar siswa antusias
dalam mengikuti pembelajaran, tidak ada yang terlambat masuk kelas, dan siswa sudah terbiasa bertanya tentang apa yang mereka belum pahami. Saat
berdiskusi untuk mengerjakan LKS siswa mencari materi yang didiskusikan atau solusi di buku paket atau buku tambahan. Secara umum pada indikator
ini siswa semakin membaik dan menunjukan peningkatan dari siklus I. Skor siswa pada indikator gigih dan tekun dalam mengerjakan tugas
matematika sebesar 73,59. Pada siklus II siswa sudah mulai berusaha semaksimal mungkin dalam memahami materi pembelajaran dan mengerjakan
tugas matematika yang diberikan. Siswa pantang menyerah ketika diberikan soal yang sulit, mereka bertanya kepada peneliti dan berusaha kembali untuk
mengerjakannya. Ketika diberikan tugas, sebagian besar siswa mengerjakan tugas tersebut di kelas maupun di rumah.
Pada indikator fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang
berbeda, rata-rata skor siswa mempunyai nilai paling tertinggi dibandingkan indikator-indikator lain, yaitu sebesar 76,36. Sebagian besar siswa
menyukai belajar kelompok, mereka tampak saling bekerja sama, saling memahami pendapat teman dan menghargai perbedaan pendapat temannya.
Siswa saling mengajarkan temannya yang belum mengerti dan melengkapi apa yang belum diketahuinya. Siswa percaya bahwa ada cara lain yang lebih
mudah dalam mengerjakan soal matematika. Indikator yang terakhir adalah melakukan refleksi atas cara berpikir dan
tugas yang telah diselesaikan memiliki skor sebesar 72,72. Sebagian besar siswa sudah mau untuk mengevaluasi diri dengan meminta peneliti
mengoreksi hasil pekerjaannya. Mereka nampak peduli dengan hasil pekerjaan matematika mereka.
Berdasarkan analisis data diatas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa disposisi matematik siswa kelas VIII A pada siklus II mengalami
peningkatan dibanding siklus I. Pada indikator fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai
pendapat yang berbeda lebih dominan dibandingkan indikator yang lain. Artinya nilai rata-rata disposisi matematik siswa sudah tercapai pada indikator
keberhasilan yang peneliti tetapkan. 2 Aktivitas Siswa
Peneliti mengamati setiap langkah yang dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan dibantu oleh observer. Data hasil obeservasi aktivitas
siswa selama proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus II
No. Aspek yang diamati
Persentase Rata-
rata siswa pertemuan ke-
6 7
8 9
1. Memperhatikan penjelasan
guru 60.60
69.69 75.75 81.81 71.96 2.
Mengajukan pertanyaan 45.45
42.42 48.48 54.54 47.72 3.
Berdiskusi dan bekerjasama dengan teman
75.75 84.84 81.81 84.84 81.81
4. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok 48.48
72.72 54.54 57.57 58.33 5.
Mengerjakan tugas yang diberikan guru
84.84 84.84 81.81 87.87 84.84
6. Menyimpulkan materi yang
dipelajari secara lisan 78.78
75.75 78.78 84.84 79.54 Rata-rata Keseluruhan
70,05
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh data hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI
mencapai nilai rata-rata skor 70,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa melakukan aktivitas yang baik dalam pembelajaran matematika
dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu mencapai nilai rata-rata
. Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung. Siswa juga antusias dengan
pelajaran matematika terlihat dari siswa yang mulai terbiasa menggunakan LKS dalam pembelajaran meskipun merasa agak sulit untuk mengerjakannya,
selain itu siswa juga sudah mulai aktif berdiskusi dengan teman, mempresentasikan kerja kelompok, mengajukan pertanyaan bila ada yang
tidak dimengerti dan berani memberikan saran. Dalam hal menjawab pertanyaan dan menyimpulkan materi secara lisan, pada pertemuan
kesembilan siswa secara umum sudah terbiasa dan mulai berani berbicara di depan kelas. Secara keseluruhan, setiap pertemuan pada siklus II ini, aktivitas
siswa mengalami peningkatan dan semakin baik.
3 Respon Siswa Seperti halnya pada siklus I, data hasil respon siswa selama
pembelajaran berlangsung dianalisis berdasarkan hasil jurnal harian siswa yang diberikan setiap akhir pembelajaran. Jurnal harian siswa diberikan pD
pertemuan ke 6 dan 9. Hasil rata-rata presentase respon siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Berdasarkan Tabel 4.10, Sebagian besar siswa sudah bisa memahami materi yang diajarkan, terlihat dari jawaban siswa pada pertanyaan pertama
rata-rata siswa menjawab sesuai konsep yang mereka pelajari, yaitu sebesar 47,69. Beberapa siswa mendefinisikan materi sesuai apa yang mereka
pahami, yaitu sebesar 41,54 dan 10,77 siswa tidak memahami materi yang diajarkan.
Tabel 4.10 Rata-Rata Presentase Respon Siswa Siklus II
No Kategori 1
Kategori 2 Kategori 3
Katgeori 4 Rata-
rata
1 Memahami
materi melalui konsep yang
diajarkan Menyenangi
pembelajaran yang diberikan
Tidak memiliki
kendala dalam belajar
Memberikan saran yang
positif 45,76
Presenta se
47,69 60,00
24,61 50,77
2 Memahami
materi berdasarkan
definisi Biasa saja
Diganggu oleh teman ketika
belajar Biasa saja
31,54 Presenta
se 41,54
32,30 40,00
12,30
3 Tidak
memahami konsep materi
Tidak menyenangi
pembelajaran yang diberikan
Kesulitan dalam belajar
Memberikan saran yang
negatif 22,70
Presenta se
10,77 7,70
35,39 36,93
Pada kategori 2 sebagian besar siswa menyenangi pembelajaran dengan pendekatan SAVI, yaitu sebesar 60,00. Beberapa siswa tidak menyenangi
pembelajaran yang diberikan, yaitu sebesar 7,70 dan sebanyak 32,30 siswa biasa saja. Siswa sudah mulai nyaman belajar berkelompok, mereka
juga menyukai pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Berdasarkan kategori 3 masih banyak siswa yang mengalami kendala
ketika belajar, yaitu sebesar 40,00 siswa diganggu temannya, 35,39 siswa
kesulitan dalam belajar. Namun demikian siswa yang tidak memiliki kendala dalam belajar mengalami peningkatan, yaitu menjadi 24,61 pada siklus II.
Kendala-kendala yang dijumpai siswa pada siklus I dapat dikurangi, walaupun masih ada beberapa siswa yang mengganggu temannya ketika belajar dan
mengalami kesulitan dalam belajar. Pada kategori 4 sebesar 50,77 siswa memberikan saran yang positif,
siswa menyukai belajar berkelompok dan ingin selalu belajar berkelompok. Sebesar 12,30 siswa tidak memberikan saran, dan sebesar 36,93
memberikan saran yang negatif dikarenakan mereka tidak menyukai kelompok yang dibagikan peneliti, dan mereka masih kesulitan dalam
memahami materi. Secara umum siswa menanggapi dengan positif proses pembelajaran
dengan pendekatan SAVI dan menyukai pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada siklus II sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa. Den
gan demikian secara garis besar respon positif siswa mengalami peningkatan dengan diterapkan pendekatan SAVI.
4 Tes Hasil Belajar Data hasil belajar siswa didapatkan saat ujian akhir siklus II dengan soal
tes yang sama dengan siklus I yaitu terdiri 4 butir soal. Indikator soal disesuaikan dengan materi pembelajaran pada siklus II yaitu unsur-unsur
prisma dan limas, jaring-jaring prisma dan limas, luas permukaan prisma dan limas, dan volume prisma dan limas. Data hasil belajar siswa pada siklus II
dapat dilihat pada Tabel 4.11. Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar
74,45. Hal itu berarti hasil belajar siswa pada siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu nilai hasil belajar
mencapai KKM . Hanya ada 7 siswa yang nilainya tidak mencapai
KKM sedangkan 26 siswa memperoleh nilai mencapai KKM. Artinya sebanyak 79 nilai siswa telah mencapai KKM. Hal itu berarti siswa sudah
memahami dan mengerti tentang materi pembelajaran matematika. Secara garis besar nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan diterapkan
pendekatan SAVI.
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Interval Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
1 47-55
2 6,06
2 56-64
4 12,12
3 65-73
11 33,33
4 74-82
7 21,21
5 83-91
6 18,18
6 92-100
3 9,09
Jumlah 33
100 Rata-rata
74,45
d. Tahap Refleksi Berdasarkan uraian data hasil pelaksanakan tindakan siklus II diatas, dapat
kita lihat bahwa penelitian pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. Hasil angket disposisi matematik siswa pada siklus II
menunjukkan rata-rata skor sebesar 73,45. Rata-rata skor disposisi matematik siswa pada indikator rasa percaya diri dalam menggunakan matematika,
memecahkan masalah, memberi alasan, dan mengkomunikasikan gagasan sebesar 71,86, pada indikator minat, rasa ingin tahu, dan daya temu dalam
melakukan tugas matematik skor siswa sebesar 72,87, indikator gigih dan tekun dalam mengerjakan tugas matematika sebesar 73,59, indikator fleksibel
dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang berbeda sebesar 76,36, dan indikator melakukan
refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan memiliki skor sebesar 72,72. Pada siklus II ini, siswa mempunyai skor tertinggi pada
indikator fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang berbeda. Secara umum,
disposisi matematik siswa mengalami peningkatan dikarenakan adanya perbaikan yang dilakukan peneliti berdasarkan refleksi siklus I.
Aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata 70,05. Siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan
sangat antusias dalam pembelajaran. Secara umum, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menjadi lebih baik. Begitu pula respon siswa pada
siklus II lebih baik dari siklus I dan mengalami peningkatan menjadi rata-ratanya sebesar 45,76. Pada umumnya siswa sudah merespon dengan baik terhadap
pembelajaran dengan pendekatan SAVI yang diterapkan dalam pembelajaran matematika. Dan dalam hasil belajar siswa pada siklus II pun menjadi lebih baik
dengan nilai rata-rata 74,45 dan secara garis besar nilai siswa yang mencapai KKM dengan 26 siswa dan 7 siswa yang nilainya tidak mencapai KKM. Karena
indikator keberhasilan penelitian telah tercapai, maka penelitian tindakan dihentikan.