Pembahasan Temuan Penelitian DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

asik sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar dan lebih memahami materi pelajaran dengan baik yang berbeda dan membuat siswa bersemangat dalam belajar. Hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan. Awalnya pada saat akhir siklus I hanya terdapat 15 siswa mendapatkan nilai tes hasil belajar mencapai KKM dan hampir setengahnya siswa mendapatkan nilai yang rendah, tetapi setelah akhir siklus II sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibanding akhir siklus I. Nilai setiap siswa mengalami peningkatan dan pada umumnya nilai siswa melampaui KKM sekolah bahkan terdapat beberapa siswa yang mendapatkan niai 100. Dari hasil pengamatan, sebagian besar siswa memahami materi yang dipelajari dan terbiasa dalam soal-soal yang dipelajari sehingga siswa mendapatkan nilai yang baik. Dari beberapa uraian diatas, terlihat bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. Hal ini terlihat pada siklus II, aktivitas siswa dan respon siswa meningkat maka disposisi matematik yang dimiliki siswa juga meningkat. Kecenderungan siswa untuk belajar matematika menjadi baik menyebabkan nilai hasil belajar siswa pun menjadi meningkat begitu pula sebaliknya. Siswa yang memiliki disposisi matematik yang baik maka aktivitas belajar dan respon siswa dalam pembelajaran juga baik dan hasil belajar siswa menjadi baik pula. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan pendekatan SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata disposisi matematik pada siklus I sebesar 63,28 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 73,45. Jumlah peningkatan rata-rata disposisi matematik relatif cukup baik yaitu 10,17. Rata-rata skor disposisi matematik siswa tergolong tinggi. Setiap indikator disposisi matematik siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II . 2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan SAVI mengalami peningkatan yang relatif cukup baik. Hal ini diperkuat dari rata-rata persentase pada siklus I sebesar 57,42 meningkat menjadi 74,83 pada siklus II. Jumlah peningkatan rata-rata aktivitas siswa relatif cukup baik yaitu sebesar 17,41. Pada siklus I, siswa belum terbiasa untuk berbicara di depan kelas seperti mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, tetapi pada siklus II ini, siswa sudah mulai terbiasa untuk berbicara di depan kelas mengemukakan pendapatnya. 3. Respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan SAVI adalah respon positif. Awalnya pada siklus I respon positif siswa masih rendah, tetapi pada siklus II respon positif siswa menjadi meningkat. Hal ini diperkuat dengan rata-rata persentase respon positif siswa terhadap pembelajaran pada siklus I sebesar 62,16 menjadi 79,96 pada siklus II. Pada jurnal harian, siswa mengemukakan bahwa pembelajaran yang diterapkan membuat siswa mengalami suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar dan lebih memahami materi pelajaran dengan mudah. 4. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan SAVI mengalami peningkatan yang relatif baik dan sangat signifikan. Hal ini diperkuat dari nilai rata-rata dari siklus I sebesar 68,95 menjadi 74,45 pada siklus II. Selain itu peningkatan nilai hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada siklus II juga meningkat dari siklus I. Pada siklus I nilai hasil belajar siswa yang mencapai KKM sebesar 45,45 menjadi 78,78 pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi guru matematika dengan pendekatan SAVI dalam pembelajaran sehingga dapat dikembangkan di lingkungan sekolah. 2. Bagi para guru disarankan mencoba menerapkan pendekatan SAVI sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya dalam meningkatkan aktivitas, disposisi matematik dan hasil belajar siswa. 3. Bagi para guru jika selama diskusi kelompok terdapat beberapa siswa yang mengandalkan temannya dalam mengerjakan tugas kelompok, maka disarankan agar pembagian tugas dibagi secara merata kepada setiap anggota kelompok untuk memaksimalkan diskusi kelompok. 4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan pendekatan SAVI untuk meningkatkan kemampuan matematik siswa yang lain. xiii DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiul. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010. Arikunto, Suharsimi dkk., Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet ke-11, 2012. Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP, 2006. DePorter, Bobbi dan Hernacki, Mike. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2013. DePorter, Bobbi dkk., Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010. Elfanany, Burhan. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska, 2013. Kilpatrick, Jeremy. et al., Adding It Up:Helping Children Learn Mathematics. Washington DC: National Academy, 2001. Mahmudi, Ali. Makalah Seminar Nasional: Tinjauan Asosiasi Antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Disposisi Matematik. Yogyakarta: FMIPA UNY, 2010. Meier, Dave. The Accelerated Learning Handbook: Paduan Kreatif Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Mizan Media Utama, 2003. Mullis, V.S. Ina dkk., TIMSS 2011 International Results in Mathematics. Amsterdam: International Association for the Achievement IEA, 2012. NCTM, Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. VA: The NCTM, 1989. Ngalimun. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo, 2012. Permana, Yanto. “Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Diposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik”. Disertasi pada Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2010, tidak dipublikasikan. Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik: Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Rose, Collin dan Nichols, J. Malcolm. Accelerated Learning for the 21st Century: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Jakarta: Nuansa, Cet ke-7, 2012. Ruseffendi. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: PT. Tarsito Bandung, 2010. Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA, 2001. Sumarmo, Utari. Kumpulan Makalah: Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: UPI, 2013. Tim Peneliti Program Pascasarjana UNY. Pedoman Penilaian Afektif. Yogyakarta: DEPDIKNAS, 2003-2004. Uno, B. Hamzah dan Mohamad, Nurdin. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Widyasari, Nurbiati. “Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Metaphorical Thinking ”. Tesis pada Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013, tidak dipublikasikan.