Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Pembelajaran Siklus II

2 Pertemuan ketujuh Jum’at, 30 Mei 2014 Pada pertemuan ketujuh, siswa belajar membuat jaring-jaring prisma dan limas. Seluruh siswa mengikuti pembelajaran hari ini. Pembelajaran dimulai dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian peneliti menyapa siswa dengan bertanya, “Apa kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab dengan serempak, “Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar”. Sebelum masuk ke materi peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat dari pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta membagi siswa ke dalam 8 kelompok seperti pertemuan sebelumnya dan peneliti membagikan lembar kerja siswa LKS. Gambar 4.12 Aktivitas siswa saat membuat jaring-jaring Peneliti membagikan kertas karton kepada setiap kelompok sebagai bahan untuk membuat jaring-jaring prisma prisma segitiga, segiempat, segilima, segienam, dll. dan limas limas segitiga, segiempat, segilima, segienam, dll. sebanyak-banyaknya. Siswa sangat antusias untuk membuat jaring-jaring prisma dan limas tersebut. Mereka saling bekerjasama dalam membuat jaring-jaring tersebut, ada siswa yang membuat kerangka jaring- jaringnya dan yang lainnya menggunting hasil kerangka temannya. Semua siswa terlibat aktif dalam kerja kelompok. Ketika waktu yang diberikan oleh peneliti habis, setiap kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas. Peneliti bersama siswa menilai hasil kerja setiap kelompok. Dimulai dari kelompok pertama, peneliti menunjukan jaring-jaring kubus dan balok yang dibuat dan bertanya kepada para siswa,”Apakah ini merupakan jaring-jaring prismalimas?”. Berdasarkan Tabel 4.6 kelompok 4 berhasil membuat jaring-jaring paling banyak, yaitu 4 jaring-jaring prisma dan 5 jaring-jaring limas. Maka peneliti memberikan reward kepada kelompok 4 dan diikuti tepuk tangan yang sangat meriah dari kelompok lain. Tabel 4.7 Hasil kerja kelompok siswa dalam membuat jaring-jaring No Nama Kelompok Jaring-jaring yang berhasil dibuat Total Prisma Limas 1 Kelompok 1 4 3 7 2 Kelompok 2 4 4 8 3 Kelompok 3 4 2 6 4 Kelompok 4 4 5 9 5 Kelompok 5 3 4 7 6 Kelompok 6 4 4 8 7 Kelompok 7 4 4 8 8 Kelompok 8 3 4 7 Pada tahap akhir pembelajaran peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan menampilkan gambar jaring-jaring prisma dan limas di depan kelas. Peneliti dan siswa juga mengemukakan manfaat apa yang telah di dapatkan pada pembelajaran pada pertemuan kali ini. Peneliti kemudian memberikan jurnal harian kepada seluruh siswa untuk diisi, tujuan diberikan jurnal tersebut untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran hari ini. Pembelajaran pada pertemuan kali ini ditutup dengan membaca doa bersama, dan diakhiri dengan salam. 3 Pertemuan kedelapan Sabtu, 31 Mei 2014 Pertemuan kedelapan dimulai dengan memberi salam kepada siswa dan menyapa siswa dengan menanyakan kabar mereka, serta menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa. Terdapat 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan kali ini dikarenakan sakit. Peneliti mengajak siswa untuk melakukan ice breaking. Peneliti kemudian memberikan motivasi dengan menjelaskan pandangan agama islam terhadap ilmu matematika. Materi pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah luas permukaan prisma dan limas. Sebelum memasuki materi pelajaran, peneliti terlebih dulu meyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa, lalu peneliti dan siswa mengulas sedikit tentang phytagoras dan luas segitiga. Setelah menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini, peneliti membagi siswa kedalam 8 kelompok secara heterogen dan membagikan lembar kerja siswa LKS. Di dalam LKS siswa diminta untuk mencari luas permukaan prisma dan limas dengan bantuan jaring-jaring prisma dan limas yang telah mereka buat pada pertemuan sebelumnya. Gambar 4.13 Aktivitas siswa saat diskusi kelompok Diskusi kelompok diawali dengan mengamati jaring-jaring prisma dan limas Visual, kemudian mereka mendiskusikan bagaimana mendapatkan rumus luas permukaan prisma dan limas dari jaring-jaring tersebut auditori, intelektual. Siswa sudah aktif dalam diskusi, mereka terlihat semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan mereka sudah mulai berani untuk mengemukakan gagasan mereka. Setelah diskusi selesai peneliti meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Presentasi kelompok dimulai dengan presentasi dari kelompok 3 yaitu tentang menemukan rumus luas permukaan limas. Ketika presentasi berlangsung, kelompok lain memperhatikan dan kemudian memberikan tanggapan atau pertanyaan. Presentasi dilanjutkan dengan pemaparan dari kelompok 7 mengenai luas permukaan prisma. Setelah kelompok 3 dan kelompok 7 mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, giliran kelompok 4 dan 1 mempresentasikan soal yang ada dalam LKS. Gambar 4.14 Aktivitas siswa saat presentase kelompok Pada tahap akhir pembelajaran, peneliti dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan berbantuan media power point. Siswa mengemukakan manfaat apa yang didapatkan pada pembelajaran hari ini. Peneliti menghimbau siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya di rumah, yaitu mengenai volume prisma dan limas. Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh peneliti dan diakhiri dengan salam. 4 Pertemuan kesembilan Jum’at, 6 Juni 2014 Pembelajaran pada pertemuan kesembilan dibuka dengan memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, peneliti kemudian menyapa siswa dengan menanyakan kabar mereka dan mengkondusikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran. Seluruh siswa hadir pada pertemuan kali ini. Materi pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah volume prisma dan limas. Sebelum masuk ke materi, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Peneliti kemudian memotivasi siswa dengan mengemukakan manfaat apa yang akan didapatkan siswa dalam kehidupan sehari-hari jika mempelajari volume prisma dan limas. peneliti dan siswa mengulas sedikit tentang volume kubus dan balok yang telah dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa dibagi kedalam beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Peneliti kemudian membagikan lembar kerja siswa LKS kepada masing- masing kelompok dan mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS. Selama diskusi berlangsung peneliti berkeliling dan memantau jalannya diskusi. Pada diskusi kali ini banyak siswa yang turut aktif dalam diskusi kelompoknya. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS yang diberikan, peneliti meminta beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kali ini banyak kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya, sehingga peneliti memilih secara acak kelompok yang maju ke depan. Gambar 4.15 Aktivitas siswa saat diskusi kelompok Setelah presentasi salah satu kelompok selesai, peneliti memberikan waktu kepada kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi hasil presentasi kelompok temannya. Peneliti dan siswa membuat kesimpulan tentang rumus volume prisma dan limas dengan berbantuan media powerpoint, lalu peneliti memberikan 2 soal kepada siswa tentang volume prisma dan limas. Peneliti memilih secara acak dua orang siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas dan membahas jawaban yang dikerjakan 2 orang siswa tersebut. Gambar 4.16 Aktivitas siswa saat presentase kelompok Pada tahap akhir pembelajaran, peneliti dan siswa mengemukakan manfaat apa yang didapatkan pada pembelajaran hari ini. Peneliti kemudian menginformasikan bahwa akan diadakan kuis pada pertemuan selanjutnya dan menghimbau siswa untuk mempelajari materi yang telah mereka pelajari, yaitu: unsur-unsur prisma dan limas; jaring-jaring prisma dan limas; luas permukaan prisma dan limas; volume prisma dan limas. Sebelum menutup pembelajaran, peneliti membagikan jurnal harian siswa agar dilengkapi oleh siswa. Pembelajaran pada pertemuan keempat ini ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh peneliti dan diakhiri dengan salam. 5 Pertemuan kesepuluh Sabtu, 7 Juni 2014 Sama halnya dengan pertemuan kelima, pada pertemuan kali ini dilaksanakan tes hasil belajar siswa pada siklus II yang berlangsung selama kurang lebih 2 x 40 menit. Kegiatan tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan SAVI. Setelah siswa siap untuk mengikuti ujian maka peneliti membagikan lembar soal dan lembar jawaban untuk diisi oleh siswa. Instrumen tes berisi tentang soal-soal mengenai materi pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat yaitu unsur-unsur prsima dan limas, jaring-jaring prisma dan limas, luas permukaan prisma dan limas, dan volume prisma dan limas. Soal tes siklus II ini terdiri dari 4 butir soal yang sudah divalidasi. Selama tes berlangsung, terdapat beberapa siswa yang masih bertanya dan melirik-lirik dengan temannya. Setelah tes hasil belajar selesai, kemudian peneliti membagikan angket disposisi matematik siklus II kepada siswa untuk melengkapinya. Pertemuan kali ini ditutup dengan berdoa bersama dan peneliti memberikan reward kepada anak yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung dan juga kepada yang memiliki nilai tertinggi selama siklus I dan II.

c. Tahap Pengamatan dan Analisis Siklus II

Tahap pengamatan ini sama seperti yang dilakukan pada siklus I yaitu berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti mengamati hasil tindakan penerapan SAVI dalam proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya peneliti menganalisis data-data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan yaitu analisis data angket disposisi matematik siswa, akitivitas siswa dalam proses pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah paparan hasil analisis data siklus II : 1 Disposisi Matematik Siswa Angket disposisi matematik pada siklus II ini sama dengan angket disposisi pada siklus I, yaitu terdapat 33 butir pernyataan yang terdiri dari 18 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dengan indikator: a Rasa percaya diri dalam menggunakan matematika, memecahkan masalah, memberi alasan dan mengkomunikasikan gagasan terdiri dari 7 item b Minat, rasa ingin tahu, dan daya temu dalam melakukan tugas matematik terdiri dari 8 item c Gigih, tekun dalam mengerjakan tugas matematik terdiri dari 7 item d Fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang berbeda terdiri dari 6 item e Melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan terdiri dari 5 item. Disposisi matematik siswa pada siklus II diperoleh berdasarkan hasil skor angket disposisi matematik siswa siklus II, dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Skor Angket Disposisi Matenatik Siswa Siklus II No. Interval Frekuensi Presentase 1 98-104 2 6,06 2 105-111 3 9,10 3 112-118 7 21,21 4 119-125 9 27,27 5 126-132 8 24,24 6 133-139 4 12,12 Rata-rata presentase 73,55 Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh skor rata-rata dalam persen disposisi matematik siswa sebesar 73,55. Pada hasil angket disposisi matematik siswa akhir siklus II terdapat 4 siswa dalam kategori baik sekali, 25 siswa dalam kategori baik dan 4 siswa dalam kategori cukup. Hasil data yang diperoleh menunjukkan ketercapaian indikator disposisi matematik yang diharapkan yaitu hasil angket skala disposisi matematik siswa dalam pembelajaran matematika mencapai nilai rata-rata . Peneliti juga mengolah data skor dari setiap indikator disposisi matematik. Data skor dari tiap indikator disposisi matematik siswa di kelas VIII A pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.17 dibawah ini: Gambar 4.17 Diagram Batang Presentase Indikator Disposisi Matematik Siswa Siklus II Berdasarkan Gambar 4.17 skor rata-rata disposisi matematik pada indikator rasa percaya diri dalam menggunakan matematika, memecahkan masalah, memberi alasan, dan mengkomunikasikan gagasan mengalami peningkatan sebesar 10,06 dari siklus I. Pada indikatorini sebagian besar siswa sudah mulai percaya diri dengan kemampuannya, hal ini dilihat dari siswa yang sudah terbiasa mengerjakan tugasnya di papan tulis dan mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. Siswa sudah berani untuk berargumentasi di depan kelas, walaupun terkadang pengucapannya masih terbata-bata. Siswa sudah tidak mengandalkan temannya lagi dan berusaha sendiri mencari tahu lebih dalam tentang materi yang dipelajari dalam pembelajaran di kelas. Namun, beberapa siswa masih ragu menjawab soal yang diberikan peneliti karena mereka khawatir jika jawabannya salah. Meskipun demikian, siswa secara umum sudah memiliki rasa percaya diri dengan kemampuan mereka. 71,86 72,87 73,59 76,36 72,72 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 Indikator Disposisi Matematik Pada indikator minat, rasa ingin tahu, dan daya temu dalam melakukan tugas matematik skor siswa sebesar 72,87. Sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, tidak ada yang terlambat masuk kelas, dan siswa sudah terbiasa bertanya tentang apa yang mereka belum pahami. Saat berdiskusi untuk mengerjakan LKS siswa mencari materi yang didiskusikan atau solusi di buku paket atau buku tambahan. Secara umum pada indikator ini siswa semakin membaik dan menunjukan peningkatan dari siklus I. Skor siswa pada indikator gigih dan tekun dalam mengerjakan tugas matematika sebesar 73,59. Pada siklus II siswa sudah mulai berusaha semaksimal mungkin dalam memahami materi pembelajaran dan mengerjakan tugas matematika yang diberikan. Siswa pantang menyerah ketika diberikan soal yang sulit, mereka bertanya kepada peneliti dan berusaha kembali untuk mengerjakannya. Ketika diberikan tugas, sebagian besar siswa mengerjakan tugas tersebut di kelas maupun di rumah. Pada indikator fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan meghargai pendapat yang berbeda, rata-rata skor siswa mempunyai nilai paling tertinggi dibandingkan indikator-indikator lain, yaitu sebesar 76,36. Sebagian besar siswa menyukai belajar kelompok, mereka tampak saling bekerja sama, saling memahami pendapat teman dan menghargai perbedaan pendapat temannya. Siswa saling mengajarkan temannya yang belum mengerti dan melengkapi apa yang belum diketahuinya. Siswa percaya bahwa ada cara lain yang lebih mudah dalam mengerjakan soal matematika. Indikator yang terakhir adalah melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan memiliki skor sebesar 72,72. Sebagian besar siswa sudah mau untuk mengevaluasi diri dengan meminta peneliti mengoreksi hasil pekerjaannya. Mereka nampak peduli dengan hasil pekerjaan matematika mereka.