Pengertian Pendekatan SAVI Pendekatan SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual

suasana belajar yang dapat membuat pembelajar bangkit aktif secara fisik. Namun tidak semua pembelajaran memerlukan aktivitas fisik, tetapi dengan berganti-ganti menjalankan aktivitas aktif dan pasif secara fisik, dapat membantu keberhasilan seseorang dalam pembelajaran. Belajar somatik dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, misalnya: a Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari langkah demi langkah seperti menyebutkan ada berapa sisi yang terdapat dalam kubus. b Menggunakan alat bantu kerangka yang terbuat dari karton saat belajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu. c Menjalankan pelatihan belajar aktif simulasi, permainan belajar, dan lain-lain. d Melakukan tinjauan lapangan, lalu lintas, gambar dan bicarakan tentang apa yang dipelajarinya. 8 2 Auditory Belajar auditori adalah cara belajar dengan menggunakan pendengaran. Belajar auditori merupakan cara belajar standar bagi semua masyarakat sejak adanya manusia. Pikiran auditori kita lebih kuat daripada yang kita sadari. Telinga terus-menerus menangkap dan menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa disadari seseorang mampu membuat beberapa area penting di dalam otak menjadi aktif. 9 Proses pembelajaran tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik tanpa adanya keterlibatan indera pendengaran. Mendengar merupakan salah satu aktivitas dalam belajar. Penyampaian informasi, materi pembelajaran 8 Bobi DePorter, Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Bandung: Kaifa, 2010, h. 124 . 9 Meier op. cit., h. 95. secara lisan maupun komunikasi antara guru dan siswa pada saat berinteraksi di kelas tidak mungkin dapat dilakukan apabila siswa tidak menggunakan telinganya untuk mendengar. Guru hanya membimbing siswa agar dalam proses pembelajaran, mereka dapat memanfaatkan indera pendengarnya secara maksimal sehingga kinerja telinga dan otak dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Ciri-ciri tipe auditori adalah : a Suka mendengarkan radio, musik, sandiwara, drama, dan debat. b Ingat dengan baik nama orang. c Bagus dalam mengingat fakta. d Suka berbicara dan punya perbendaharaan kata luas. e Menerima dan memberikan penjelasan arah dengan kata-kata verbal. f Suka mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada bicara atau vokal. g Suka bermmain musik, membuat cerita lucu, berdebat, dan berfilosofi. 10 Belajar auditori yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi, dapat diterapkan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang memiliki cara belajar auditori harus diberikan suasana belajar yang mengajak mereka membicarakan apa yang sedang mereka pelajari dan mengikutsertakan keterlibatan indera pendengaran mereka secara aktif, tidak hanya sekedar duduk untuk mendengarkan penjelasan guru semata. Belajar auditori dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, misalnya: a Menyanyikan konsep kunci atau meminta siswa mengarang lagu mengenai konsep tersebut. 10 Rose, op. cit., h. 133-134. b Setelah pembelajaran selesai, minta siswa memberitahukan teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari. c Gunakan pengulangan, minta siswa menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk. d Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin. 11 3 Visual Belajar visual adalah belajar dengan menggunakan indera mata melalui mengamati, menggambarkan, mendemonstrasikan, menggunakan media dan alat peraga. Di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera yang lain. Setiap orang lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan. Secara khususnya pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar. Dan mereka dapat belajar lebih baik lagi jika menciptakan peta gagasan, ikon, diagram, dan citra mereka sendiri dari hal-hal yang mereka pelajari. Ciri-ciri pembelajar visual: a Suka membaca. b Mengingat orang melalui penglihatan. c Memberimenerima penjelasan arah lebih suka memakai petagambar. d Menyatakan emosi melalui ekspresi muka. e Memiliki aktivitas kreatif, seperti: menulis, menggambar, melukis, dan merancang mendesain. 12 Belajar visual dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, misalnya: a Dorong siswa untuk menggambarkan informasi, dengan menggunakan peta, diagram, warna. 11 DePorter, Quantum Teaching, op.cit., h. 123 . 12 Rose, op. cit., h. 133-134.