Muatan sedimen. 1. 2. Perubahan Penutup Lahan, Debit dan Volume Air

186 sebelumnya dapat dikonsumsi manusia menjadi tidak lagi dapat dimanfaatkan tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti rekreasi dan pertanian dalam arti luas.Dari aspek sumber, pencemaran perairan dapat berasal dari degradasi lahan akibat kegiatan pertanian dalam arti luas yang dikenal dengan istilah non-point source pollution, karena tempat sumber pencemar tidak diketahui secara pasti. Sumber pencemar yang dengan pasti diketahui sumbernya disebut point source pollution. Pencemaran dari kedua sumber ini memasuki perairan dari wilayah hulu, tengah dan hilir DAS Citarum Wilayah Hulu. Beberapa zat pencemar yang memasuki perairan adalah :

a. Muatan sedimen.

Kualitas fisik perairan sebagian besar ditentukan oleh jumlah konsentrasi sedimen yang terdapat di perairan. Muatan sedimen terdiri dari dua jenis yaitu sedimen merayap bedload dan sedimen melayang suspended sediment. Muatan sedimen diukur dengan tingkat kekeruhan yang terjadi di perairan tersebut. Pada tingkat kekeruhan tertentu akan mengurangi cahaya matahari yang dapat masuk kedalam badan air dan menghambat proses fotosintesa vegetasi dan aktifitas kehidupan organisme perairan. Aktifitas manusia yang menyebabkan perubahan tataguna lahan akan menimbulkan perubahan pada karakter sedimentasi dan kualitas kimiawi air baik di wilayah hulu, tengah maupun hilir DAS. Pemanfaatan lahan tersebut dapat meningkatkan jumlah mineral-mineral dan komponen- komponen organik dan non organik lain yang terangkut masuk ke dalam sungai dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap keseimbangan ion-ion yang ada dalam perairan sutu DAS Asdak, 2004. Pembalakan pembukaan wilayah hutan akan menyebabkan peningkatan “hilangnya” unsur hara terutama natrium dan NH 4 . Peningkatan hilangnya unsur hara dan peningkatan air larian cenderung akan meningkatkan konsentrasi unsur hara yang masuk ke sungai dan waduk. Faktor-faktor yang mempengaruhi “hilangnya” unsur hara pada penebangan hutan adalah proporsi unsur hara yang terkandung dalam vegetasi pohon, luas hutan yang ditebang, perlakuan terhadap sisa tebangan dan proses dekomposisi sisa tebangan. Anderson dan Spencer 187 1991 dalam Asdak 2004 mengemukakan bahwa unsur hara yang “hilang” dapat berkisar antara 10 - 50 akibat dari penebangan hutan. Dampak lain dari perubahan penutup lahan adalah peningkatan sedimentasi di sungai yang mengalirkan air dari daerah tangkapan air yang bersangkutan. Besarnya peningkatan sedimentasi tersebut dapat mencapi 2–3 kali lebih besar dari keadaan sebelum dilakukan penebangan hutan. Muatan sedimen meningkat dari 180 ppm sebelum pembalakan menjadi 320 ppm selama tahun pertama setelah pembalakan hutan dan meningkat 520 ppm pada dua tahun setelah pembalakan Hamilton dan King, 1983. Besarnya laju sedimentasi yang terjadi sebesar 12,86 – 21,66 juta m³th DAS Citarum Wilayah Hulu mengindikasikan semakin rusaknya kondisi lingkungan di DAS Citarum Wilayah Hulu. Perbedaan besarnya sedimentasi pada waktu yang berbeda tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik curah hujan dan sumber utama sedimen berasal dari tempat-tempat yang dianggap rawan erosi seperti lahan-lahan terbuka dengan kemiringan besar untuk berbagai penggunaan.

b. Suhu air.