sulit diidentifikasi ambang batas permintaan dan pasokan, sehingga sulit mencari pembeli individual. Disamping itu, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan
pengusaha telah berpartisipasi aktif dalam mengkonservasi keanekaragaman hayati dengan kesediaan membayar. Peningkatan kesadaran publik akan manfaat
dan ancaman keanekaragaman hayati menyebabkan individu dan komunitas menjadi penjual yang proaktif, sehingga pertumbuhan dan diversifikasi pasar telah
menghasilkan inovasi yang nyata dalam desain komoditas dan mekanisme pembayarannya Williams, et al, 2001.
Setiap mekanisme berusaha mengurangi resiko pasar, mengatasi pengaruh ambang batas dan meminimalkan biaya transaksi. Dengan penurunan resiko dan
biaya transaksi, maka partisipasi pasar akan semakin meningkat. Kendala utama adalah biaya transaksi yang berhubungan dengan pembentukan dan pelaksanaan
perdagangan terutama di negara berkembang. Landell-Mills and Porras, 2002.
2.4.2. Sekuestrasi Karbon
Pohon hutan dalam proses fotosintesis melakukan pengikatan gas CO
2
dari udara dan membentuk biomas yang terdiri dari karbohidrat C
6
H
12
O
6
dan oksigen O
2
dan melepaskan sejumlah energi. Kemampuan pohon dalam menyerap gas CO
2
dan kaitannya dengan penurunan jumlah gas CO
2
gas rumah kaca di atmosfer telah banyak diteliti Hairiah et al, 2001. Di dalam CoP7
Conference of Parties ke-7 bulan November 2001 di Marakesh Maroko diputuskan bahwa kegiatan LULUCF Land use and land use change of forestry
di negara-negara maju diizinkan sebagai rosot karbon carbon sequestration di bawah CDM clean development mechanisme pada periode komitmen pertama
dan berpedoman pada Protokol Kyoto 1997 pasal 3.3 dan 3.4. Kegiatan yang dilakukan secara domestik atau melalui JI jointly implementation dalam proyek
deforestasi, ini dapat menghasilkan unit penyerapan remove unit RMU untuk memenuhi target penurunan emisi negara-negara maju Murdiyarso, 2003.
Pasar bagi penggantian kapasitas pohon dalam sekuestrasi dan simpanannya sebagai jasa lingkungan belum terwujud. Proses pembentukan
pasar tidaklah mudah dan belum tercapai satu platform perdagangan tingkat transaksi lokal, nasional, regional, dan internasional mekanisme pembayaran
dan derajat partisipasi pemerintah. Perdagangan karbon dengan jumlah komoditas ekuivalen 1 ton karbon telah meminimalisasi biaya transaksi. Perdagangan
internasional dalam bentuk AIJ activities jointly implementation dan CDM untuk penggantian karbon umumnya dilakukan melalui negosiasi individual
dengan industri pengembangan pasar yang masih terbatas Sulandri, 2005. Walaupun diizinkan LULUCF dalam skema CDM masih diwarnai
perdebatan dan pembahasan antara lain hanya berlaku pada periode pertama 2008–2012, terbatas pada kegiatan reforestasi dan tidak lebih dari 1 total emisi
pihak investor, namun Indonesia memliki potensi yang sangat besar untuk berperan dalam mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim global melalui
CDM dan mekanisme lainnya seperti CER certified emission reduction Murdiyoso, 2003.
2.4.3. Rekreasi dan Penelitian