155
6.6.1. Persamaan Areal, Produktifitas, Impor, Harga dan Permintaan Beras
Tabel 27 menunjukkan perilaku respon areal padi secara nyata berhubungan positif dengan permintaan pupuk urea dan permintaan pupuk KCl,
serta berhubungan negatif dengan harga pupuk TSP. Dilihat dari elastisitasnya, menunjukkan bahwa dampak perubahan permintaan urea dan harga TSP relatif
lebih besar yaitu 1 persen akan mepengaruhi luas areal padi sebesar 0.08 persen. Sedangkan untuk permintaan KCl hanya berpengaruh 0.03 persen terhadap
perubahan luas areal padi. Tabel 27 juga menunjukkan bahwa respon produktifitasnya hanya
dipengaruhi oleh penggunaan pupuk urea yang signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5 persen. Sedangkan pengaruh penggunaan pupuk TSP
walaupun tandanya sesuai dengan harapan namun tidak nyata secara statistik. Harga padi juga tidak dapat mempengaruhi perubahan produktifitas secara
signifikan demikian juga elastisitasnya sangat kecil dibanding variabel yang lain yaitu 0.03 untuk jangka pendek dan 0.08 untuk jangka panjang. Hal ini
disebabkan cara bercocok tanam petani pada umumnya adalah sama sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun, kurangnya inovasi dan teknologi budidaya
komoditas padi menyebabkan stimulasi harga kurang direspon produktifitas. Perilaku impor beras Indonesia dipengaruhi secara positif oleh
pertumbuhan jumlah penduduk dan berhubungan negatif dengan produktifitas padi. Sedangkan harga beras dunia yang dalam penelitian ini diukur berdasarkan
perubahannya menunjukkan pengaruh yang kurang nyata. Sedangkan harga beras domestik secara statistik hanya dipengaruhi oleh perubahan harga beras
dunia. Perilaku permintaan beras di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
156
pertumbuhan jumlah penduduk, sedangkan pengaruh harga beras terhadap permintaannya tidak nyata. Hal ini terjadi karena beras sebagai makanan pokok
penduduk Indonesia.
6.6.2. Persamaan Areal, Produktifitas, Impor, Harga dan Permintaan Jagung
Perilaku tanaman jagung yang dianalisis terdiri dari perilaku luas areal, produktifitas, dimana keduanya akan merupakan komponen dari produksi, impor,
harga dan permintaan jagung domestik. Masing-masing perilaku diamati berdasarkan pada variabel terspesifikasi dalam persamaan.
Tabel 28 menunjukkan bahwa respon areal jagung secara nyata berpengaruh positif dengan permintaan pupuk urea, tingkat signifikansinya adalah
5 persen. Demand KCl dan harga TSP tidak memiliki pengaruh yang secara statistik signifikan terhadap perilaku perubahan luas areal. Pupuk urea memiliki
respon yang lebih kuat yaitu ditunjukkan dengan elastisitasnya yang paling besar diantara variabel lain dalam persamaan luas areal yaitu 0.23. Sedangkan perilaku
produktifitasnya diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena seluruh parameter penduganya tidak nyata secara statistik. Namun, ditinjau dari kriteria
ekonomi sesuai dengan harapan. Dalam persamaan ini juga dispesifikasi lag endogennya dan nyata secara statistik bahkan pada tingkat signifikansi 1 persen
sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa petani cenderung menggunakan pengalaman dengan pengaruh yang sangat kuat sehingga aspek waktu menjadi
sangat penting bagi kemungkinan peningkatan kemampuan produktifitasnya. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas impor jagung Indonesia
dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan berhubungan negatif dengan produksi jagung pada tahun sebelumnya. Sedangkan harga jagung
157
domestik berhubungan negatif dengan penawaran jagung yang ada di domestik, namun pengaruhnya secara statistik tidak nyata. Perilaku permintaan jagung
Indonesia sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk, sedangkan pengaruh harga jagung terhadap permintaannya tidak nyata.
Tabel 28. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Tanaman Jagung
Elastisitas Variabel Parameter
T -hit
Prob. Jgk. Pendek
Jgk. Panjang
Areal Jagung
Intersep 2531.233 2.913
0.10 -
- Harga jagung
0.548 0.434
0.670 0.055
0.055 Demand urea T. pangan 0.331
2.164 0.045 0.234
0.234 Demand KCl T. pangan
0.897 0.191 0.851
0.022 0.022 Harga TSP th lalu
-0.383 -0.649 0.525
-0.107 -0.107 Durbin-Watson
2.845 F-Hitung 5.73
R-Square 0.574
ProbF 0.004
Produktifitas Jagung
Intersep 0.053 0.471
0.643 -
- Areal jagung
0.000 0.786 0.442
0.054 1.103
Harga pupuk th lalu 0.000
-0.162 0.873 -0.004
-0.072 Produktif. jagung th lalu
0.951 17.907
0.000 -
- Durbin-Watson
1.976 F-Hitung 257.9
R-Square 0.977
ProbF 0.000
Impor Jagung
Populasi penduduk 6.339
3.411 0.003
2.398 2.398
Produksi jagung th lalu -0.101
-2.061 0.053
-1.398 -1.398
Durbin-Watson 2.413
F-Hitung 29.622 R-Square
0.748 ProbF
0.000
Harga Jagung
Intersep 119.736 1.704
0.105 -
- Penawaran jagung
-0.003 -0.665 0.514
-0.077 -0.255 Harga jagung th lalu
0.699 4.362
0.000 -
- Durbin-Watson
1.63 F-Hitung 10.990
R-Square 0.3044
ProbF 0.000
Permintaan Jagung
Intersep -9049.523 -4.510
0.000 -
- Harga jagung
-0.389 -0.149
0.883 -0.017
-0.017 Populasi penduduk
88.355 10.117
0.000 2.287
2.287 Durbin-Watson
1.130 F-Hitung 55.551
R-Square 0.5364
ProbF 0.000
158
6.6.3. Persamaan Areal, Produktifitas, Impor,Harga dan Permintaan Kedelai