Identifikasi Model Metode Pendugaan Model

81 SKD = Penawaran komoditas kedelai yang merupakan penjumlahan dari produksi dalam negeri dan impor kedelai ribu ton PKD = Harga kedelai domestik Rp per kg DKD = Permintaan kedelai domestik ribu ton

4.4. Identifikasi Model

Untuk menduga model dalam bentuk persamaan simultan, tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan identifikasi model Koutsoyianis, 1977. Rumus identifikasi model stuktural menurut Order Condition adalah: K – k ≥ g –1. Jika: K – k = g –1, disebut exactly identified K – k g –1, disebut over identified K – k g –1, disebut under identified dimana: K = Jumlah peubah dalam model endogen dan pre-determined k = Jumlah peubah endogen dan eksogen dalam persamaan yang diidentifikasi. g = Jumlah persamaan jumlah perubah endogen. Model ekonomi pupuk dan sektor pertanian tersusun dalam 101 persamaan, yang terdiri dari 71 persamaan perilaku dan 30 persamaan identitas. Seluruh persamaan di dalam model adalah over identified, yaitu memenuhi kondisi K – k ≥ g –1, dimana jumlah total variabel di dalam model K sebanyak 451, jumlah endogen dan eksogen dalam persamaan k antara 3 sampai 6 variabel dan jumlah persamaan g adalah 101. Dengan demikian, untuk persamaan dengan variabel terkecil jumlah K-k = 448 akan lebih besar dari g–1=100, artinya dalam model ini K – k g –1 adalah over identified. 82

4.5. Metode Pendugaan Model

Berdasarkan hasil identifikasi model, pendugaan model dilakukan dengan metode Two Stage Least Squares 2SLS. Pengolahan data dilakukan dengan program komputer SAS ETS Statistical System Econometric Time Series. Pengujian untuk mengetahui apakah peubah-peubah penjelas secara bersama-sama nyata atau tidak nyata terhadap peubah endogen pada masing- masing persamaan digunakan uji statistik F. Kemudian untuk menguji apakah masing-masing peubah penjelas secara individual berpengaruh nyata atau tidak nyata terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik t. Dalam rangka memperoleh model yang konsisten dan koheren secara teoritikal dan fenomena, maka spesifikasi tanda dan besaran penduga parameter model menjadi sangat penting untuk dipenuhi. Oleh karena itu dalam mengevaluasi nilai pendugaan parameter yang diperoleh tidak semata-mata didasarkan pada aspek ekonomi atau statistik saja, namun menggunakan kriteria evaluasi secara kompromistis antara kriteria ekonomi, statistik, dan ekonometrika. Multikolinieritas dalam penelitian ini sengaja tidak dipersoalkan dengan alasan: 1 dalam model telah diyakini tidak ada hubungan yang sempurna secara linier antar peubah-peubah bebasnya dalam model, 2 adanya respesifikasi secara berulang-ulang untuk memperoleh kesesuaian tanda parameter dengan kriteria ekonomi dan fenomena, dan 3 masalah multikolinieritas yang tidak sempurna memang sulit dihindarkan. Begitu juga dengan masalah korelasi serial tidak dipersoalkan karena hanya mengurangi efisiensi pendugaan parameter dan tidak menimbulkan bias paramater regresi Pindyck dan Rubinfeld, 1991. 83

4.6. Validasi Model