103
Harga eceran pupuk TSP menunjukkan peningkatan Gambar 12. Harga eceran pupuk TSP tertinggi dicapai pada tahun 1999 setelah subsidi harga pupuk
dihapuskan. Harga eceran Pupuk TSP yang menunjukkan peningkatan berhubungan dengan penurunan permintaan pupuk TSP dalam negeri dan
penurunan kelebihan permintaan TSP dalam negeri, tetapi tidak berhubungan dengan penurunan produksi TSP.
Perkembangan Harga Eceran Pupuk TSP
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun
Rp K
g
Sumber : APPI, 2002 Gambar 12. Perkembangan Harga Eceran Pupuk TSP di Indonesia
5.1.3. Pupuk KCl Indonesia
Pupuk kalium berguna untuk memperlancar proses fotosintesis, memacu pertumbuhan awal tanaman, memperkuat ketegaran batang, mengurangi resiko
rebah, mengurangi pembusukan hasil tanaman selama pengangkutan dan penyimpanan, serta menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama,
penyakit dan kekeringan maupun memperbaiki kualitas bunga dan buah. Kekurangan kalium berdampak daun mati berbercak-bercak merah kecoklatan,
buah mudah gugur, batang lemah dan pendek, tanaman mudah patah dan rebah, tanaman menjadi kerdil atau tumbuh lambat dan daun mudah rontok.
104
Pasokan pupuk KCl 100 persen diperoleh dari impor. Impor pupuk KCl berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat pada tahun 1980 – 1997
Gambar 13. Impor KCl mencapai 0.51 juta ton dengan nilai US 61.879 ribu pada tahun 1993. Impor KCl menurun menjadi 0.35 juta ton pada tahun 1994
dengan nilai US 42.286 ribu. Impor KCl meningkat kembali menjadi 0.52 juta ton dengan nilai US
78.876 ribu pada tahun 1995. Impor KCl menurun menjadi 0.48 juta ton dengan nilai US 71.344 ribu pada tahun 1996. Impor KCl meningkat menjadi 0.61 juta
ton dengan nilai US 86.920 pada tahun 1997. Impor pupuk KCl menurun setelah depresiasi nilai tukar rupiah yang menimbulkan penurunan daya beli konsumen
ketika krisis ekonomi pada tahun 1998.
Perkembangan Impor KCl Indonesia
- 100.0
200.0 300.0
400.0 500.0
600.0 700.0
1980 1984
1988 1992
1996 2000
Tahun R
ibu to n
Sumber : IFA, APPI dan CIC , Tahun 2002 Gambar 13. Perkembangan Impor KCl Indonesia
Permintaan pupuk KCl dalam negeri rata-rata sebesar 0.21 juta ton dan menunjukkan peningkatan sebesar 8.76 persen per tahun selama tahun 1980-2000
Gambar 14. Permintaan pupuk KCl dalam negeri di bawah 0.20 juta ton per tahun pada tahun 1980 – 1986 dan tahun 1997 – 2000. Permintaan pupuk KCl
dalam negeri di bawah 0.30 juta ton per tahun pada tahun 1987-1996. Permintaan pupuk KCL tinggi pada tahun 2001 dan 2002 yaitu di atas 0.3 juta ton per tahun.
105
0.000 50.000
100.000 150.000
200.000 250.000
300.000 350.000
1980 1982
1984 1986
1988 1990
1992 1994
1996 1998
2000 2002
Tahun
Permintaan KCl Pertanian
DK
Sumber : International Fertilizer Association, Tahun 2002 Gambar 14. Konsumsi KCl Tahun 1980-2002
5.2. Gambaran Umum Ekonomi Pupuk Dunia
5.2.1. Pupuk Urea Dunia