92
2001 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk urea untuk sektor pertanian, dimana penyaluran pupuk urea untuk petani tanaman pangan, perikanan,
peternakan dan perkebunan rakyat dilaksanakan oleh unit niaga PT PUSRI, produsen, distributor dan pengecer. Demikian juga terdapat pembagian wilayah
kerja dan alokasi masing-masing produsen.
5.1.1. Pupuk Urea Indonesia
Pupuk Nitrogen N untuk menambah unsur hara N yang mengandung banyak butir hijau daun yang penting untuk proses fotosintesis. Unsur N juga
berguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein tanaman. Kekurangan unsur hara N akan menyebabkan tanaman menjadi
pucat, pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil, daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun
kemudian menjalar ke tulang daun. Kekekurangan unsur hara N juga berdampak terhadap perkembangan buah tidak sempurna dan buah cepat matang. Kekurangan
unsur hara N yang kronis berdampak terhadap daun menjadi kering dan menjalar terus ke bagian atas tanaman.
Indonesia mempunyai 6 perusahaan pupuk urea dengan kapasitas produksi terpasang mencapai 6.285 juta ton per tahun Tabel 1. Keenam produsen itu
adalah: 1. PT Asean Aceh Fertilizer PT AAF di Lhok Seumawe propinsi Nangroe
Aceh Darussalam yang tidak berproduksi lagi tahun 2004. 2. PT Pupuk Iskandar Muda PT PIM di Lhok Seumawe propinsi NAD.
3. PT Petrokimia Gresik PT Petrogres di Gresik propinsi Jawa Timur.
93
4. PT Pupuk Kaltim di Bontang propinsi Kalimantan Timur. 5. PT Pupuk Kujang di Cikampek propinsi Jawa Barat.
6. PT Pupuk Sriwijaya PT PUSRI di Palembang propinsi Sumatera Selatan. PT AAF merupakan perusahaan kerjasama antara PT Pupuk Sriwijaya
Indonesia yang mempunyai saham 60 persen, Petrolian Indonesia Berhad Malaysia mempunyai saham 13 persen, National Fertilizer Corp Singapura
mempunyai saham 13 persen dan Departemen Keuangan Thailand mempunyai saham 13 persen. PT AAF didirikan pada tahun 1979 dan pembangunan pabrik
diselesaikan pada tahun 1983 yang beroperasi pada kapasitas penuh 0.695 juta ton urea per tahun. Sebanyak 80 persen hasil produksi PT AAF diekspor. PT AAF
melakukan optimasi dari kapasitas awal sebesar 0.570 ton per tahun setelah 1997. Badan Usaha Milik Negara BUMN PT PIM didirikan pada tanggal 24
Pebruari 1982 di bawah kendali Departemen Perindustrian. Pabrik PT PIM dibangun sejak tanggal 13 Maret 1982 dan mulai berproduksi secara komersial
sejak tanggal 1 April 1985. PT PIM memproduksi urea butiran sebanyak 0.57 juta ton per tahun menggunakan proses produksi yang dirancang Mitsui-Toatsu
Jepang. Tabel 6. Produsen Urea dan Kapasitas Terpasang
Nama Produsen Jenis
Perusahaan Lokasi
Pabrik Kapasitas
Ribu Ton Tahun
Operasional AAF, PT
PMA L.Seumawe
602 1983
Petrokimia Gresik, PT BUMN
Gresik 151
1972 PIM, PT
BUMN L. Seumawe
586 1985
Pupuk Kaltim, PT BUMN
Bontang 2082
1984 Pupuk Kujang, PT
BUMN Cikampek
553 1978
Pupuk Sriwidjaja, PT BUMN
Palembang 2033
1959 Total BUMN
6006 Sumber : PT Capricorn Indonesia Consult Inc., Tahun 2005
94
BUMN Perusahaan Umum Perum Petrogres dibangun pada tahun 1971 di bawah kendali Ditjen Industri Kimia Dasar Departemen Perindustrian dan
Departemen Keuangan. Badan Hukum BUMN Perum Petrogres menjadi Perseroan Terbatas PT pada tahun 1975. PT Petrogres memproduksi urea
dengan kapasitas terpasang sebesar 0.45 juta ton per tahun dan dibangun pabrik baru dengan kapasitas 0.46 juta ton per tahun pada tahun 1994, tetapi pabrik lama
ditutup. PT Petrogres semula memproduksi pupuk fosfat lebih banyak dibandingkan pupuk urea. Kapasitas produksi pupuk fosfat mencapai 1 juta ton
per tahun yang dihasilkan dari 2 unit pabrik. PT Petrogres juga memproduksi pupuk Amonium Sulphate ZA dengan kapasitas terpasang sebesar 0.6 juta ton
per tahun yang diasilkan dari 3 unit pabrik. BUMN PT Pupuk Kaltim menyelesaikan pembangunan pabrik pada awal
tahun 1984 dan pada bulan April tahun 1984 beroperasi secara komersial untuk memproduksi amonia sebanyak 1.32 juta ton per tahun dan urea sebanyak
1.71 juta ton per tahun. PT Pupuk Kaltim merupakan BUMN yang paling sering melakukan diversifikasi usaha, bekerjasama dengan banyak perusahaan swasta
mendirikan pabrik-babrik yang memproduksi bahan-bahan kimia, seperti hexamin, soda ash, melamin dan adhesive resin.
BUMN PT Pupuk Kujang yang dirancang Pertamina menggunakan nama Proyek Pupuk Urea Jawa Barat pada tahun 1974 di bawah otoritas Ditjen Minyak
dan Gas Bumi didirikan pada tahun 1975. Proyek Pupuk Urea Jawa Barat diambil alih Departemen Perindustrian dan diberi nama PT Pupuk Kujang pada tanggal 9
Juni 1975.
95
BUMN Perusahaan Negara PN Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tahun 1959. PN Pupuk Sriwidjaja berubah menjadi PT PUSRI pada tahun 1990.
PT PUSRI beroperasi dengan kapasitas 0.1 juta ton urea per tahun pada tahun 1970. Pabrik PUSRI Unit II dibangun dengan kapasitas produksi terpasang
sebesar 0.38 juta ton per tahun dan berhasil dioptimasi menjadi 0.57 juta ton per tahun pada tahun 1994. PUSRI Unit III dengan kapasitas terpasang 0.57 juta ton
per tahun dibangun pada tahun 1976. PUSRI Unit IV dengan kapasitas terpasang 0.57 juta ton per tahun dibangun pada tahun 1977. PUSRI Unit I berhenti operasi
pada tahun 1991 bersamaan dengan optimasi PUSRI Unit II, maka pabrik Unit IB dioperasikan sebagai pengganti pabrik Unit I pada tahun 1994 menggunakan
konsep low energy plant yang berteknologi advance process for cost and energy saving ACES.
Kapasitas total produksi urea PT PUSRI yang dioperasikan mencapai 2.28 juta ton per tahun sejak tahun 1994. PT PUSRI memiliki sertifikasi
berstandar internasional, yaitu ISO GUIDE 25 bidang laboratorium dari NATA Australia tahun 1994, ISO 9002 bidang produksi dari SGS Italia tahun 1995, ISO
14001 bidang lingkungan dari SGS-Sucofindo tahun 1997 dan ISO 9001 bidang perekayasaan dari Sucofindo tahun 1999.
Produksi pupuk urea Indonesia melebihi permintaan dalam negeri dan negara tujuan ekspor utama pupuk urea ke Vietnam yang mempunyai pangsa
ekspor sebesar 36.71 persen, Thailand yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 15.01 persen, Taiwan yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 14.01 persen,
Filipina yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 13.67 persen, dan Malaysia yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 5.62 persen Tabel 7. Produsen pupuk yang
memberikan kontribusi ekspor utama adalah PT Pupuk Kaltim yang mempunyai
96
pangsa ekspor sebesar 38.35 persen, PT AAF yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 27.35 persen dan PT PIM yang mempunyai pangsa ekspor sebesar 23.95
persen. Ekspor pupuk urea rata-rata sebesar 1.14 juta ton per tahun dan
menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 30.43 persen per tahun Tabel 8. Ekspor pupuk urea sebesar 0.4 juta ton pada tahun 1977 meningkat 278.22 persen
menjadi 1.5 juta ton pada tahun 1986 karena produsen pupuk yang semula 1 menjadi 5. Kontribusi ekspor pupuk urea terbesar 48.68 persen adalah PT
PUSRI atau 0.74 juta ton pada tahun 1986. Ekspor pupuk urea kembali meningkat sebesar 55.96 persen menjadi 2.36 juta ton pada tahun 1997. Ekspor pupuk urea
dilakukan 6 perusahaan sejak tahun 1994 dan sejak saat itu peran ekspor pupuk urea didominasi PT AAF dengan pangsa ekspor rata-rata sebesar 43.91 persen per
tahun atau sebesar 0.50 juta ton per tahun. Posisi kedua ekspor pupuk urea dimiliki PT Pupuk Kaltim dengan rata-rata ekspor 0.43 juta ton per tahun. Krisis
ekonomi tahun 1998 berdampak ekspor pupuk urea menurun sebesar 33.44 persen.
Produksi pupuk urea Indonesia melebihi permintaan pupuk dalam negeri untuk sektor pertanian dan non-pertanian. Permintaan urea pertanian rata-rata
sebesar 3.34 juta ton dan tumbuh dengan laju rata-rata sebesar 1.70 persen per tahun Gambar 8. Permintaan pupuk urea pertanian menurun sebesar 26.79
persen pada tahun 1999 setelah subsidi harga pupuk dihapuskan pada tahun 1998, tetapi permintaan pupuk urea pertanian meningkat kembali menjadi 3.96 juta ton
pada tahun 2000 setelah subsidi harga pupuk diberikan kepada produsen pabrik gas yang menjadi bahan baku untuk memproduksi pupuk, dan permintaan relatif
stabil sampai tahun 2002.
96
Tabel 7. Ekspor Urea ke Berbagai Negara Tujuan Tahun 2000 Pangsa
persen Negara Tujuan
PUSRI KUJANG
KALTIM AAF
PIM PETRO
Total Vietnam
64 303 28 518
296 515 225 698
127 701 18 325
761 060 36.71
Taiwan 12 505
32 033 69 484
176 517 290 539
14.01 Filiphina
9 524 135 174
58 587 72 401
7 670 283 356
13.67 Thailand
10 517 10 000
181 242 77 975
31 530 311 264
15.01 Malaysia
11 010 3 976
29 387 10 440
55 286 6 500
116 599 5.62
Myanmar 14
227 14
227 0.69
Japan 6 263
2 418 13 658
55 343 10 420
88 102 4.25
Hongkong 330
80 410
0.02 Singapura
1 860 4 156
8 928 14 944
0.72 Australia
320 6
348 6
668 0.32
Nepal 12
049 12
049 0.58
Amerika Serikat
5 000
5 000
0.24 Korea Selatan
23 533 16 000
4 980 44 513
2.15 Korea Utara
18 346 18 346
0.88 Srilangka
10 000
10 000
0.48 Chili
20 999
20 999
1.01 Bangladesh
66 237
66 237
3.19 Selandia Baru
8 109 8 109
0.39 Timor Timur
1 000 1 000
0.05 Total
114 122 57 611
795 096 567 028
496 570 42 995
2 073 422 100.00
Pangsa persen 5.50 2.78 38.35 27.35 23.95 2.07 100.00
Sumber : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2000
97
97
Tabel 8. Ekspor Urea Menurut Produsen Tahun 1977 – 2000 Tahun PUSRI
KUJANG KALTIM AAF PIM PETRO Total Perubahan
persen 1977
400 195 400 195
1978 230 462
230 462 -42.41
1979 299 299
299 299 29.87
1980 162 440
162 440 -45.73
1981 38 902
38 902 -76.05
1982 55 000
20 300 75 300
93.56 1983
262 505 53 720
316 225 319.95
1984 5 500
197 100 202 600
-35.93 1985
490 287 244 593
734 880 262.72
1986 736 816
216 990 59 282
295 672 204 868
1 513 628 105.97
1987 302 155
69 562 73 744
462 295 115 517
1 023 273 -32.40
1988 158 322
94 250 216 863
447 042 131 857
1 048 334 2.45
1989 180 695
178 943 676 180
492 252 155 496
1 683 566 60.59
1990 175 480
153 537 517 876
570 824 180 541
1 598 258 -5.07
1991 273 870
142 442 735 366
470 475 150 653
1 772 806 10.92
1992 101 341
82 800 357 600
532 257 259 669
1 333 667 -24.77
1993 210 229
98 190 315 595
614 394 282 542
1 520 950 14.04
1994 174 866
129 425 409 328
501 991 379 098
10 500 1 605 208
5.54 1995
392 384 205 423
380 476 506 378
300 515 185 064
1 970 240 22.74
1996 189 225
101 468 301 167
630 498 208 955
102 800 1 534 113
-22.14 1997
519 726 250 552
397 386 668 656
310 330 214 046
2 360 696 53.88
1998 34 579
40 197 410 306
648 469 395 973
41 830 1 571 354
-33.44 1999
272 653 21 880
846 237 650 403
460 764 5 626
2 257 563 43.67
2000 114 122
57 611 795 096
567 028 496 570
42 995 2 073 422
-8.16 Rata- Rata
240 877 112 782
432 833 500 019
268 890 86 123
1 138 641 30.43
Sumber : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2000
98
99
Sumber : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2002
1000 2000
3000 4000
5000
To n
1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun
Permintaan Urea Pertanian
Permintaan Urea 000
Gambar 8. Permintaan Urea Pertanian Tahun 1988-2002
Harga pupuk urea eceran rata-rata sebesar Rp 341.25 per kg dan meningkat rata-rata 13.89 persen per tahun selama tahun 1988 – 2002 Gambar 9.
Harga pupuk urea eceran meningkat secara tajam sebesar 59.64 persen pada tahun 1999, setelah subsidi harga pupuk dihapuskan pada tahun 1998. Kebijakan
liberalisasi harga pupuk dengan cara menghapus subsidi harga pupuk dilakukan pemerintah karena pemerintah mengikuti kesepakatan IMF untuk menanggulangi
krisis ekonomi. Menurut pemikiran liberal, berbagai subsidi tidak sehat telah mendistorsi pasar, sehingga mendorong mekanisme pasar menjadi tidak efisien.
Oleh karena itu, pemikiran liberal menghendaki berbagai subsidi yang tidak sehat tersebut dihapuskan. Penghapusan subsidi harga pupuk dimaksudkan juga untuk
mengurangi tekanan fiskal, agar keberlanjutan fiskal terjamin.
100
200 400
600 800
1000 1200
1400
Ha rg
a R
p Kg
1988 1990
1992 1994
1996 1998
2000 2002
Tahun
Harga Urea Eceran
Sumber : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2002 Gambar 9. Perkembangan Harga Pupuk Urea Eceran Tahun 1988-2002
5.1.2. Pupuk TSP Indonesia