75
Dari spesifikai model di atas berkenaan dengan variabel yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
MKCI = Impor KCL untuk negara Cina ribu ton
MKCIL = Impor KCL untuk negara Cina sebelumnya ribu ton
MKBR = Impor KCL untuk negara Brasil ribu ton
LBR = Luas areal pertanian negara Brasil ha
MKBRL = Impor KCl untuk negara Brasil tahun sebelumnya ribu ton MKRW
= Impor KCl untuk negara sisanya ribu ton MKW
= Total impor KCl dunia ribu ton XKW
= Total ekspor KCl dunia ribu ton PKW
= Harga dunia KCL US per kg
4.3.7. Produksi dan Perdagangan Sawit
Dalam penelitian ini model perilaku pupuk memiliki keterkaitan dengan kinerja di dua sub-sektor pertanian masing-masing adalah pertanian tanaman
pangan dan perkebunan. Model yang digunakan untuk menjelaskan perilaku pertanian perkebunan untuk kelapa sawit adalah sebagai berikut:
61. ASW = f PCPO, ASWL 62. YSW = f PCPOW, PPUKL, ASW-ASWL
63. QSW = YSWASW 64. SCPO = QSW-XCPO
65. XCPO = f QSW, ER, PCPOWL, PECPOL 66. DCPO = DDCPO + XCPO
67. PCPO = f PCPOW, QSWL, PCPOL Perilaku ekonomi dari perkelapasawitan Indonesia diidentifikasi menurut
produksi, produktifitas, ekspor, dan juga harganya. Dari model di atas, dapat dijelaskan variabel yang digunakan sebagai berikut:
ASW = Areal kelapa sawit domestik ribu ha
PCPO = Harga CPO domestik US per kg
PCPOL = Variabel lag dari PCPO US per kg
ASWL = Areal kelapa sawit Indonesia tahun sebelumnya ribu ha
YSW = Produktifitas kelapa sawit Indonesia ton per ha
76
PPUK = Merupakan variabel interaksi antara harga pupuk urea,
pupuk TSP, dan pupuk KCl Rp per kg PPUKL
= Variabel PPUK untuk tahun sebelumnya Rp per kg PCPOW
= Harga CPO dunia US per kg QSW
= Produksi kelapa sawit Indonesia ribu ton SCPO
= Penawaran CPO domestik ribu ton XCPO
= Ekspor CPO Indonesia ribu ton PCPOWL = Harga CPO dunia tahun sebelumnya US per kg
QSWL = Variabel lag dari QSW ribu ton
4.3.8. Produksi dan Perdagangan Teh
Teh juga merupakan komoditas ekspor yang dalam penelitian ini akan dilihat kinerjanya terkait dengan perubahan-perubahan perilaku pada
perekonomian pupuk Indonesia. Spesifikasi model yang dibentuk untuk komoditas teh adalah sebagai berikut:
68. ATEH = f PTEH, ATEHL 69. YTEH = f DTPKN, PK, ATEH, DUPKNL, YTEHL
70. STEH = ATEHYTEH 71. XTEH = f ATEH, YTEH, XTEHL
72. DTEH = DDTEH + XTEH 73. PTEH = f PTEHW, ER, XTEH, PTEHL
Seperti halnya pada kelapa sawit, model yang dispesifikasi untuk melihat bagaimana perubahan-perubahan pada areal, produktifitas, ekspor, dan juga harga
terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi perpupukan Indonesia. Variabel yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
ATEH = Areal teh Indonesia ribu ha
ATEHL = Areal teh Indonesia tahun sebelumnya ribu ha
YTEH = Produktifitas teh Indonesia ton per ha
YTEHL = Produktifitas teh Indonesia tahun sebelumnya ton per ha
DTPKN = Permintan pupuk TSP tanaman perkebunaan ribu ton
DUPKNL = Permintaan pupuk urea untuk tanaman perkebunan tahun
sebelumnya ribu ton
77
PK = Harga pupuk KCl Rp per kg
STEH = Penawaran teh Indonesia ribu ton
XTEH = Jumlah ekspor teh ribu ton
XTEHL = Jumlah ekspor teh tahun sebelumnya ribu ton
DTEH = Total kebutuhan teh untuk konsumsi domestik
maupun untuk memenuhi kebutuhan ekspor PTEH
= Harga teh domestik US per kg PTEHL
= Harga teh domestik tahun sebelumnya US per kg
4.3.9. Produksi dan Perdagangan Kakao