VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari ketiga jenis pupuk yang dipertimbangkan dalam model yaitu pupuk urea, TSP dan KCl diketahui bahwa hasil simulasi liberalisasi perdagangan per jenis
pupuk menyebabkan pengaruh yang berbeda-beda intensitas perubahannya pada kinerja perdagangan pupuk dan sektor pertanian. Dari sisi domestik,
pupuk urea memiliki pengaruh yang paling besar diantara jenis pupuk lainnya. 2. Liberalisasi perdagangan pupuk urea Indonesia, menyebabkan peningkatan
harga domestik, produksi, dan ekspor. Kondisi seperti ini menguntungkan bagi industri pupuk urea domestik. Industri pupuk urea terdorong untuk
melakukan ekspor, sebagai dampak kelebihan penawaran domestik excess supply dan harga yang lebih baik di pasar internasional.
3. Liberalisasi perdagangan pupuk Indonesia berdampak negatif terhadap kinerja sektor pertanian. Dampak negatif tersebut lebih besar pada sub sektor
tanaman pangan dibandingkan sub sektor perkebunan. Ini menggambarkan bahwa petani di Indonesia khususnya tanaman pangan masih sangat peka
terhadap komponen harga input dan belum beranjak dari first generation problem yaitu masalah produksi.
4. Simulasi liberalisasi perdagangan pupuk dunia memberikan dampak yang hampir sama dengan simulasi liberalisasi perdagangan pupuk di Indonesia.
Liberalisasi perdagangan pupuk dunia memiliki pengaruh yang lebih besar terhadapi kinerja perdagangan pupuk dan sektor pertanian. Liberalisasi
209
perdagangan pupuk dunia semakin melemahkan backward linkage sektor pertanian dengan industri pupuk. Nampak dari tarikan demand permintaan
sektor pertanian dengan industri pupuk yang semakin lemah. 5. Kebijakan kombinasi subsidi harga pupuk TSP dan peningkatan kapasitas
produksi pupuk urea dan pupuk TSP merupakan pilihan kombinasi kebijakan pupuk terbaik untuk mengantisipasi dampak liberalisasi perdagangan pupuk.
Kombinasi kebijakan tersebut berdampak meningkatkan produksi pupuk urea dan pupuk TSP, sehingga mengurangi impor pupuk TSP dan meningkatkan
ekspor urea. Kombinasi kebijakan tersebut meningkatkan kinerja sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan, serta mengurangi impor beras,
jagung dan kedele. 6. Berdasarkan kenyataan di atas maka pemerintah diharapkan memiliki
perhatian pada sektor pertanian maupun kelangsungan hidup industri pupuk karena bagaimanapun industri pupuk memiliki nilai strategisnya sebagai
pendorong bagi pembangunan pertanian nasional. Dalam bentuk yang lebih kongkret, pemerintah masih perlu melakukan bantuan pada petani berkenaan
dengan harga pupuk karena faktor harga menjadi sangat sensitif bagi aspek produksi terutama untuk tanaman pangan dan sangat berbahaya bila Indonesia
tergantung pada impor pangan di pasar internasional. Perhatian pemerintah pada industri pupuk adalah dalam bentuk peningkatan kemampuan
berproduksi. Hal ini untuk merespon kondisi era globalisasi dimana peluang pasar di luar negeri akan terbuka dan menjadi sangat potensial bagi ekspansi
pasar dan di sisi lain sektor pertanian akan semakin membutuhkan ketersediaan pupuk di pasar domestik.
210
8.2. Saran 8.2.1. Saran Kebijakan.