Persamaan Areal, Produktifitas, Impor,Harga dan Permintaan Kedelai

158

6.6.3. Persamaan Areal, Produktifitas, Impor,Harga dan Permintaan Kedelai

Tabel 29 menunjukkan bahwa persamaan perilaku kedelai seperti halnya persamaan perilaku komoditas jagung juga memiliki persamaan areal dan produktifitas. Sedangkan dalam aspek perdagangan terdapat perilaku impor kedelai, permintaan kedelai dan juga harga kedelai. Respon areal kedele dalam penelitian berhubungan positif dengan harganya walaupun secara statistik pengaruhnya kurang nyata. Pengaruh negatif harga pupuk terhadap areal juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak nyata secara statistik Tabel 29. Jika dilihat pada respon produktifitasnya dari hasil pendugaan diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena parameter dugaannya tidak nyata secara statistik, namun ditinjau dari kriteria ekonomi sesuai dengan harapan dimana luas arealnya berhubungan positif dengan produktifitasnya. Perilaku impor kedele Indonesia berhubungan negatif dengan harga kedele dunia, dan kurang dipengaruhi oleh perkembangan produksinya. Sedangkan harga kedele domestik berhubungan negatif dengan penawaran kedele jagung baik dari hasil produksi domestik maupun kedele impor. Perilaku permintaan kedele Indonesia sebagaimana kasus beras dan jagung sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk, sedangkan pengaruh harganya tidak cukup nyata mempengaruhi permintaannya. Persamaan ekonomi komoditas kedelai ditinjau dari elastisitas variabel penjelasnya menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan persamaan- persamaan sebelumnya, yaitu pada umumnya elastisitas variabel terhadap endogen adalah inelastis atau elastisitas kurang dari satu. Kecuali untuk perilaku permintaan kedelai nampaknya sangat respon oleh kenaikan jumlah penduduk. 159 Nilai elastisitas jumlah penduduk terhadap jumlah permintaan 2.943. Hal ini dimungkinkan karena kedelai memiliki penggunaan yang banyak diantaranya untuk bahan makanan langsung maupun bahan baku industri bahan makanan. Tabel 29. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Tanaman Kedelai Elastisitas Variabel Parameter T –hit Prob. Jgk. Pendek Jgk. Panjang Hasil Pendugaan Persamaan Respon Areal Kedele Intersep 157.732 0.854 0.404 - - Harga pupuk -0.000 -0.525 0.606 -0.067 -0.595 Harga kedelai 0.037 0.428 0.674 0.046 0.412 Areal kedelai th lalu 0.887 4.858 0.000 - - Durbin-Watson 1.699 F-Hitung 15.413 R-Square 0.854 ProbF 0.000 Hasil Pendugaan Persamaan Respon Produktifitas Kedele Areal kedelai 0.000 0.696 0.494 0.052 0.902 Produkti. kedelai sbl-nya 0.942 12.249 0.000 - - Durbin-Watson 2.235 F-Hitung 1599.185 R-Square 0.719 ProbF 0.000 Hasil Pendugaan Persamaan Impor Kedele Intersep 1066.741 2.257 0.037 - - Harga kedelai dunia -1.864 -1.685 0.109 -0.925 -1.032 Perubahan produksi kedl. -0.084 -0.396 0.697 -0.001 -0.002 Impor kedelai th lalu 0.103 0.336 0.741 - - Durbin-Watson 2.275 F-Hitung 3.541 R-Square 0.994 ProbF 0.035 Hasil Pendugaan Persamaan Respon Harga Kedele Intersep -23.888 -0.089 0.930 - - Perubhn hrg kedelai dunia 0.694 0.467 0.646 -0.008 -0.013 Penawaran kedelai -0.163 -1.481 0.156 -0.299 -0.509 Harga kedelai th lalu 0.410 6.494 0.000 - - Durbin-Watson 1.738 F-Hitung 17.535 R-Square 0.371 ProbF 0.000 Hasil Pendugaan Persamaan Permintaan Kedele Intersep -3515.828 -6.063 0.001 - - Perubahan harga kedelai -0.194 -0.812 0.427 -0.009 -0.009 Populasi penduduk 29.001 9.146 0.000 2.943 2.943 Durbin-Watson 1.884 F-Hitung 46.642 R-Square 0.745 ProbF 0.000

VII. PERAMALAN DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PUPUK TERHADAP KINERJA

PERDAGANGAN PUPUK DAN SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2004 - 2010

7.1. Daya Prediksi Model Ekonomi Pupuk dan Sektor Pertanian

Sebelum melakukan peramalan pada masa mendatang terkait dengan kondisi perpupukan nasional, maka kevalidan dari model tersebut perlu dilakukan pengujian lebih dahulu. Kadang-kadang dalam model dengan menggunakan persamaan yang banyak dan sangat kompleks timbul ketidak konsistenan. Oleh karena itu diperlukan kompromi antara kepentingan statistik dengan aspek teoritis dari fenomena ekonomi. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kevalidan dari model yang digunakan adalah dengan pengujian RMSPE, U-Theil dengan komposisinya, yaitu UM bias proporsi, US bias variance dan UC bias covariance. Validasi model menggunakan data tahun 1987 – 2000 dimana hasil perbandingan antara nilai aktual dengan prediksinya sebagaimana ditunjukkan Tabel 30, sedangkan hasil pengujian statistik selengkapnya disajikan dalam Lampiran 4. Pada Tabel 30 ditunjukkan bahwa secara umum rata-rata nilai prediksi dari varibel endogenus mendekati rata-rata aktualnya. Keadaan ini menunjukkan bahwa model mempunyai prediksi yang baik. Sedangkan pengujian daya prediksi model secara statistik Lampiran 2, menunjukkan bahwa daya prediksi memang sulit diputuskan apakah cukup baik digunakan untuk simulasi historis dan peramalan. Hal ini dikarenakan terdapat RMSPE dan U-Theil pada beberapa