Pupuk TSP Indonesia Gambaran Umum Ekonomi Pupuk Indonesia

100 200 400 600 800 1000 1200 1400 Ha rg a R p Kg 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun Harga Urea Eceran Sumber : Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2002 Gambar 9. Perkembangan Harga Pupuk Urea Eceran Tahun 1988-2002

5.1.2. Pupuk TSP Indonesia

Senyawa fosfat dalam bentuk phospor digunakan sebagai pupuk agar pertumbuhan akar tanaman terpacu untuk menyerap lebih banyak unsur hara dari dalam tanah. Phospor juga untuk menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menular, serta menggiatkan titik tumbuh jaringan tanaman. Tanah yang mempunyai pH asam akan efektif menyerap phospor. Jika tanaman kekurangan phospor akan berdampak akar tanaman tidak berkembang, pembentukan buah menjadi jelek, hasil biji-bijian kurang, dan hasil bunga merosot. Pemerintah menugaskan PT Petrokimia Gresik membangun pabrik pupuk fosfat yang pertama di Indonesia pada tahun 1975. Pabrik pupuk fosfat PT 101 Petrokimia Gresik dibangun pada bulan Juni tahun 1976 menggunakan kontraktor utama Spie Batignolles Perancis dan selesai pada bulan April tahun 1979. Pabrik pupuk fospat PT Petrokimia Gresik mempunyai kapasitas produksi sebesar 0.33 juta ton TSP per tahun, 0.08 juta ton DAP per tahun dan 0.05 juta ton NPK per tahun. Pabrik pupuk fosfat PT Petrokimia Gresik menggunakan teknologi proses Tennesse Valley Authoriry TVA dari Amerika Serikat. Perluasan pabrik pupuk fospat tahap kedua dilakukan setelah penandatanganan kontrak antara PT Petrokimia Gresik dan Spie Batignolles Perancis pada tanggal 10 April tahun 1981 di Jakarta. Pabrik pupuk TSP tahap kedua berproduksi secara komersial sejak tanggal 1 Agustus tahun 1983. Perluasan pabrik pupuk fosfat tahap kedua meliputi : 1. Kapasitas pabrik 0.50 juta ton per tahun. 2. Dermaga khusus diperluas dari bentuk huruf “L” menjadi bentuk huruf “T”. 3. Penambahan fasilitas bongkar muat Kangoroo Crane dan alat muat terpadu loading crane. 4. Pembangunan unit penjernihan air di Babat. Produksi TSP mengalami peningkatan pada tahun 1980-1990, namun produksi TSP mengalami penurunan pada tahun 1990 – 2000. Rata-rata produksi TSP yang sebesar 0.40 juta ton per tahun secara umum mengalami peningkatan sebesar 3.01 persen per tahun selama tahun 1980 – 2002 Gambar 10. 102 0.000 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun Produksi TSP Pertanian Produksi TSP 000 ton 000 ton Sumber : International Fertilizer Industri Association, Tahun 2002 Gambar 10. Perkembangan Produksi TSP Tahun 1980-2000 Permintaan TSP dalam negeri rata-rata sebesar 1.05 juta ton per tahun dan menunjukkan perkembangan menurun sebesar 7.80 persen per tahun selama tahun 1988-1999 Gambar 11. Produksi TSP rata-rata sebesar 0.42 juta ton per tahun menunjukkan perkembangan yang menurun sebesar 10.73 persen per tahun pada tahun yang sama. Kelebihan permintaan TSP yang rata-rata sebesar 0.63 juta ton per tahun juga menunjukkan perkembangan yang menurun 3.52 persen per tahun. 0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun Produksi dan Permintaan TSP Pertanian Produksi TSP 000 ton Permintaan TSP 000 ton 000 ton Sumber : IFA dan APPI, 2002 Gambar 11. Produksi dan Permintaan TSP Tahun 1980-2002 103 Harga eceran pupuk TSP menunjukkan peningkatan Gambar 12. Harga eceran pupuk TSP tertinggi dicapai pada tahun 1999 setelah subsidi harga pupuk dihapuskan. Harga eceran Pupuk TSP yang menunjukkan peningkatan berhubungan dengan penurunan permintaan pupuk TSP dalam negeri dan penurunan kelebihan permintaan TSP dalam negeri, tetapi tidak berhubungan dengan penurunan produksi TSP. Perkembangan Harga Eceran Pupuk TSP 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun Rp K g Sumber : APPI, 2002 Gambar 12. Perkembangan Harga Eceran Pupuk TSP di Indonesia

5.1.3. Pupuk KCl Indonesia