Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk Urea Indonesia

170

7.2.4. Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk Urea Indonesia

terhadap Kinerja Sektor Pertanian Pupuk urea merupakan salah satu jenis pupuk kimiawi yang sangat berperan penting bagi perkembangan pertanian nasional. Meningkatnya harga pupuk urea karena adanya liberalisasi perdagangan menyebabkan turunnya kinerja sektor pertanian yang ditunjukkan dengan turunnya produksi komoditas pertanian yang dipertimbangkan dalam model. Apalagi untuk sektor pertanian tanaman pangan seperti padiperberas, jagung dan kedelai, dampak peningkatan harga urea ini menyebabkan meningkatnya impor produk pangan nasional. Liberalisasi perdagangan urea ini menyebabkan komoditas pertanian untuk orientasi ekspor seperti kelapa sawit, kakao dan teh cenderung mengalami penurunan ekspor sedangkan untuk komoditas tanaman pangan jumlah yang diimpor menunjukkan adanya peningkatan. Namun dari ketiga jenis komoditas pangan yang ada komoditas jagung cenderung meningkat dalam proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan kedelai maupun beras. Hal ini tentunya berkaitan dengan tingkat komersialisasi produk tersebut. Jagung memiliki dispersi penggunaan yang lebih luas terutama untuk campuran pakan ternak. Sehingga dampak dari liberalisasi perdagangan urea ini akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi jagung di Indonesia. Selengkapnya berkenaan dengan hasil simulasi kebijakan liberalisasi perdagangan pupuk urea Indonesia terhadap kinerja sektor pertanian dapat disajikan dalam Tabel 34 berikut ini. 171 Tabel 34. Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk Urea Indonesia terhadap Kinerja Sektor Pertanian pada tahun 2004 – 2010 Variabel Dasar Liberalisasi perdagangan Urea Indonesia Perubahan Areal Kelapa Sawit 4199.000 4171.648 -0.651 Produktifitas Kelapa sawit 25.990 24.811 -4.528 Produksi kalapa sawit 109183.000 103504.000 -5.201 Penawaran CPO 18998.000 18010.000 -5.201 Ekspor CPO 8082.000 7674.000 -5.048 Permintaan CPO 15972.000 15563.000 -0.057 Harga CPO 0.390 0.385 0.026 Areal teh 169.470 169.474 0.002 Produktifitas teh 1.130 1.126 -0.044 Ekspor teh 111.070 111.063 -0.004 Permintaan Teh 181.890 181.883 -0.002 Harga Teh 0.300 0.298 0.000 Areal Kakao 481.950 364.270 -24.418 Produktifitas Kakao 1.060 1.019 -3.558 Penawaran Kakao 513.160 418.423 -18.462 Ekspor Kakao 334.600 330.703 -1.164 Permintaan Kakao 420.580 416.683 -0.926 Harga Kakao Indonesia 0.540 0.543 1.307 Areal Padi Indonesia 12580.000 12385.000 -1.550 Produktifitas padi 4.500 4.489 -0.142 Produksi padi 56680.000 55694.000 -1.740 Produksi beras 36842.000 36201.000 -1.740 Impor Beras 3011.000 3026.000 0.498 Penawaran Beras 39852.000 39227.000 -1.568 Harga Beras 4536.000 4538.000 0.044 Permintaan Beras 36642.000 36587.403 -0.149 Areal Jagung 3773.000 3612.000 -4.267 Produktifitas Jagung 3.000 2.990 -0.380 Produksi Jagung 11361.000 10809.000 -4.859 Impor Jagung 393.170 421.210 7.131 Penawaran Jagung 4167.000 4033.000 -3.216 Harga Jagung 264.080 266.513 0.923 Permintaan Jagung 4189.000 4188.623 -0.009 Areal Kedelai 1549.000 1378.000 -11.039 Produktifitas Kedelai 1.710 1.699 -0.521 Impor Kedelai 785.140 806.304 2.695 Penawaran Kedelai 3465.000 3154.000 -8.976 Permintaan Kedelai 2723.000 2721.000 -0.073 Harga Kedelai 10306.000 10164.000 -1.378 172

7.2.5. Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk TSP Indonesia