Persamaan Produksi dan Konsumsi Pupuk TSP Indonesia

134

6.3. Hasil Pendugaan Persamaan Produksi, Konsumsi dan Perdagangan

Pupuk TSP Persamaan produksi dan perdagangan pupuk TSP disajikan dalam sub- blok: produksi dan konsumsi pupuk TSP, persamaan perdagangan pupuk TSP Indonesia berdasarkan negara pengekspor dan persamaan perdagangan pupuk TSP dunia.

6.3.1. Persamaan Produksi dan Konsumsi Pupuk TSP Indonesia

Meskipun Indonesia memproduksi pupuk TSPSP36, tapi produksinya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Indonesia hampir tidak pernah mengekspor pupuk TSPSP36 karena produk dalam negeri tidak memiliki keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan produk dari luar negeri, karena bahan baku pupuk ini sebagian besar merupakan barang impor. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas produksi pupuk TSP disajikan dalam Tabel 16. Produksi pupuk TSP Indonesia secara nyata dipengaruhi oleh kapasitas produksinya dan harga pupuk TSP domestik, namun kurang dipengaruhi oleh harga bahan bakunya maupun tingkat bunga. Respon produksi terhadap perubahan variabel penjelasnya relatif inelastis kecuali terhadap perubahan kapasitas produksi yang elastisitasnya lebih besar dari satu dalam jangka panjangnya, yaitu 1.19. Harga pupuk TSP memiliki pengaruh yang relatif kuat setelah kapasitas produksi TSP. Hal ini ditunjukkan dengan level signifikansinya yang mendekati level signifikansi dari kapasitas produksi, yaitu 0.25 sedangkan untuk kapasitas produksi sebesar 0.13. Variabel yang lainnya seperti harga bahan baku dan tingkat bunga level signifikansinya di atas 0.40. 135 Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Produksi, Konsumsi dan Harga Pupuk TSP Elastisitas Variabel Parameter T -hit Prob. Jgk. Pendek Jgk. Panjang Produksi Pupuk TSP Intersep -103.023 -0.544 0.594 - - Harga TSP domestik 0.112 1.182 0.254 0.230 0.494 Harga bahan baku TSP 0.158 0.151 0.882 0.009 0.020 Kapasitas produksi TSP domstk 0.246 1.558 0.139 0.555 1.192 Tingkat bunga -1.982 -0.854 0.406 -0.074 -0.159 Produksi TSP domestik th lalu 0.534 3.099 0.007 - - Durbin-Watson 1.908 F-Hitung 7.335 R-Square 0.696 ProbF 0.001 Permintaan pupuk TSP oleh Perkebungan Harga TSP domestik -0.039 -0.500 0.624 - - Produktifitas teh domestik 54.707 0.392 0.700 0.515 0.655 Produktifitas kakao 70.108 0.742 0.468 0.549 0.697 Produktifitas kelapa sawit 0.165 0.024 0.981 0.026 0.034 Permintaan TSP perkebunan lalu 0.213 0.968 0.347 - - Durbin-Watson 2.015 F-Hitung 14.222 R-Square 0.807 ProbF 0.000 Permintaan TSP untuk Tanaman Pangan Intersep 152.805 0.302 0.767 - - Harga TSP dan nilai tukar -0.000 -0.839 0.414 -0.157 -0.269 Harga padi domestik 0.139 0.343 0.736 0.118 0.203 Harga kedelai domestik 0.257 1.124 0.277 0.361 0.619 Areal jagung domestik 0.038 0.333 0.743 0.119 0.204 Permintaan TSP T. Pangan lalu 0.418 2.078 0.054 - - Durbin-Watson 2.576 F-Hitung 3.579 R-Square 0.528 ProbF 0.000 Harga Domestik pupuk TSP Intersep -32.185 -0.175 0.863 - - Perubahan subsidi TSP -0.055 -0.126 0.902 0.000 0.011 Harga TSP dunia dlm rupiah tahun sebelumnya 0.054 0.634 0.535 0.029 1.741 Permintaan TSP lain-lain 0.018 0.03 0.976 0.001 0.088 Harga TSP th lalu 0.983 6.107 0.000 - - Durbin-Watson 1.245 F-Hitung 32.314 R-Square 0.884 ProbF 0.000 136 Permintaan pupuk TSP domestik dalam hal ini terdiri atas permintaan untuk tanaman perkebunan, permintaan pupuk untuk tanaman pangan. Dalam penelitian ini permintaan pupuk untuk perkebunan dan untuk tanaman pangan diperlakukan sebagai persamaan perilaku yang hasil pendugaan parameter dan elastisitasnya disajikan dalam Tabel 16. Sedangkan permintaan pupuk untuk yang lainnya diperlakukan sebagai varibel eksogenus. Hasil pendugaan parameter menunjukkan bahwa permintan pupuk TSP untuk tanaman perkebunan walalupun secara teoritis sesuai yaitu tanda berhubungan negatif dengan harganya namun secara statistik kurang berpengaruh nyata. Begitu pula yang terjadi pada variabel penjelasnya seperti variabel produksi teh, sawit, maupun produksi kakao walaupun secara tanda telah sesuai dengan harapan namun pengaruhnya kurang begitu nyata. Persamaan perilaku permintaan pupuk TSP untuk sektor perkebunan ini memang kurang baik secara statistik. Karena yang dipentingkan untuk tujuan simulasi adalah kriteria ekonomi, maka perilaku permintaan yang diperoleh tetap dapat digunakan. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas permintaan pupuk TSP untuk tanaman pangan disajikan dalam Tabel 16. Hubungan antara harga pupuk TSP yang dalam hal ini berinteraksi dengan nilai tukar walaupun diperoleh tanda yang negatif, namun secara statistik tidak nayata. Tabel 16 juga menunjukkan bahwa permintaan pupuk TSP untuk tanaman pangan dipengaruhi secara nyata oleh harga komoditas kedele namun kurang dipengaruhi oleh harga padi dan luas areal jagung. Elastisitas permintaan terhadap perubahan seluruh variabel penjelasnya umumnya kurang dari 1 inelastis. 137 Perilaku harga pupuk TSP domestik dari hasil pendugaan parameter pada Tabel 16 diperoleh informasi yaitu hasil yang kurang baik secara statistik karena level signifikansi dari seluruh variabel penjelasnya tidak ada yang nyata kecuali dari varibel lag endogenus. Karena tanda yang diperoleh secara ekonomi sesuai dengan harapan, maka persamaan ini tetap digunakan dengan alasan untuk kepentingan simulasi kebijakan. Besarnya respon perubahan harga TSP domestik terhadap perubahan harga dunia yang diinteraksikan dengan nilai tukar relatif cukup tinggi dengan elastisitas yang lebih besar dari satu . Sedangkan pengaruh subsidi harga pupuk TSP yang diukur dengan perubahan subsidi setiap tahunnya kurang elastis.

6.3.2. Persamaan Perdagangan Pupuk TSP Indonesia