Persamaan Konsumsi Pupuk KCl Indonesia

142

6.4. Hasil Pendugaan Persamaan Konsumsi dan Perdagangan Pupuk KCl

Perilaku konsumsi pupuk KCl disajikan dalam sub blok : perilaku konsumsi pupuk KCl domestik, perilaku impor pupuk KCl Indonesia berdasarkan negara asal impor dan perilaku perdagangan pupuk KCl dunia.

6.4.1. Persamaan Konsumsi Pupuk KCl Indonesia

Indonesia sampai saat ini tidak memproduksi pupuk KCl, sehingga seluruh kebutuhan pupuk ini dipenuhi dengan mengimpor dari luar negeri. Hasil pendugaan persamaan permintaan pupuk KCl untuk perkebunan dan untuk tanaman pangan disajikan dalam Tabel 20. Hasil pendugaan menunjukkan bahwa permintaan pupuk KCl baik untuk perkebunan dan tanaman pangan berhubungan negatif dengan harga pupuk KCl. Dilihat dari elastisitasnya, respon yang elastis terdapat pada permintaan KCl untuk perkebunan yaitu 2.67. Respon harga terhadap permintaan pupuk KCl untuk tanaman pangan tidak elastis yaitu 0.414. Hal ini memberikan gambaran tentang penggunaan KCl untuk pertanian relatif lebih kecil dibandingkan dengan perkebunan sehingga dampak perubahan harga juga kurang direspon dengan perubahan permintaan. Hasil temuan menunjukkan bahwa permintaan pupuk KCl untuk perkebunan kurang berhubungan dengan aspek luas areal maupun produksi perkebunan seperti luas areal sawit, produksi teh, maupun produksi kakao. Namun sebaliknya pada kasus permintaan pupuk KCl untuk tanaman pangan dipengaruhi tarikan produksi padi, namun harga kedele dan luas areal jagung relatif lemah pengaruhnya dalam mempengaruhi permintaan pupuk KCl. 143 Perilaku harga KCl di pasaran domestik berdasarkan hasil pendugaan pada Tabel 20 menunjukkan bahwa pengaruh harga pupuk KCl dunia dalam satuan mata uang Rupiah tidak nyata terhadap harga pupuk KCl dometik. Hal ini terjadi karena adanya subsidi dari pemerintah yang ditunjukkan oleh variabel yang diukur berdasarkan perubahan subsidi tiap tahun yang nyata pengaruhnya terhadap permintaan pupuk KCl. Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Permintaan KCl dan Harga KCl Domestik Elastisitas Variabel Parameter T -hit Prob. Jgk. Pendek Jgk. Panjang Permintaan KCl untuk Perkebunan Intersep 85.189 2.564 0.020 - - Harga KCl -0.087 -4.507 0.000 -2.674 -2.674 Areal sawit 0.006 0.88 0.391 0.316 0.316 Produktifitas teh 16.984 0.472 0.643 0.551 0.551 Produksi kakao 0.0161 0.672 0.510 0.184 0.184 Durbin-Watson 1.663 F-Hitung 14.511 R-Square 0.774 ProbF 0.000 Permintaan pupuk KCl untuk Tanaman Pangan Intersep -306.475 -3.029 0.008 - - Harga KCl -0.032 -1.989 0.065 -0.414 -0.414 Areal jagung 0.001 0.152 0.881 0.044 0.044 Produktifitas padi 97.884 3.315 0.005 5.226 5.226 Harga kedelai 0.014 2.518 0.024 0.259 0.259 Permintaan KCl pangan lalu 0.026 0.11 0.914 0.026 0.026 Permintaan KCl lainnya -0.136 -1.715 0.107 -0.219 -0.219 Durbin-Watson 2.228 F-Hitung 8.445 R-Square 0.772 ProbF 0.000 Harga KCl Domestik Intersep 125.165 1.501 0.151 - - Harga KCl dunia dlm rupiah 0.021 0.376 0.711 0.013 0.118 Perubahan subsidi KCl -9.821 -1.346 0.195 0.002 0.019 Harga KCl th lalu 0.890 8.514 0.000 - - Durbin-Watson 2.51 F-Hitung 56.123 R-Square 0.903 ProbF 0.000 144

6.4.2. Persamaan Perdagangan Pupuk KCl Indonesia