4.2.13 Pulau Sohomao
Pulau Sohomao adalah pulau dengan luas daratan sekitar 3,3 ha, letaknya berada diantara pulau Talimau pada bagian barat daya dan pulau Salo di bagian
timur, disekitarnya juga terdapat pulau Ubo-Ubo Kecil dan pulau Ubo-Ubo Besar. Pulau ini juga merupakan salah satu pulau yang relatif terlindung dari akasi
gelombang karena letaknya yang berada diantara pulau-pulau kecil lainnya. Ekosistem pesisir utama yang ditemukan di pulau ini hanya terdiri dari mangrove
serta lamun. Ekosistem mangrove ditemukan tumbuh di sekeliling pulau, demikian pula dengan ekosistem lamun yang juga ditemukan tumbuh sekeliling
pulau, namun pada bagian utara, padang lamun ini membentuk hamparan yang menyatu dengan padang lamun di pulau Talimau serta pulau Salo sedangkan
pada bagian selatan, padang lamun ini menyatu dengan padang lamun di pulau Ubo-Ubo Kecil serta pulau Ubo-Ubo Besar. Sedangkan ekosistem terumbu
karang tidak ditemukan di pulau ini, disebabkan karena perairan disekitar pulau ini relatif keruh serta dangkal, sehingga tidak memungkinkan karang untuk
tumbuh dengan baik. Keberadaan ekosistem mangrove maupun lamun di pulau ini berperan penting dalam meredam aksi arus maupun gelombang.
Pulau Sohomao memiliki panjang garis pantai sekitar 837,71 m, dan dapat dikategori sebagai pantai bervegetasi, karena seluruh garis pantainya ditutupi
oleh vegetasi mangrove, dengan tipe pantai lumpur berpasir. Sebagai salah satu pulau dengan ukuran yang relatif kecil, pulau ini juga tidak berpenduduk, wilayah
daratannya hanya ditumbuhi mangrove serta tanaman pertanian lahan kering. Mangrove ditemukan dengan luasan sekitar 1,6 ha atau sekitar 48,48 ,
sedangkan sisanya seluas 1,7 ha atau 51,52 ditumbuhi oleh tanaman pertanian lahan kering Gambar 14.
Pulau Sohomao memiliki topografi yang dikategorikan datar dengan kemiringan antara 0-3 atau ketinggian daratannya berkisar antara 0-5 m dpl,
serta topografi berombak dengan kermiringan 3-8 , atau ketinggiannya sekitar 5-15 m dpl, Gambar 15. Perairan disekitar pulau Sohomao memiliki kedalaman
berkisar antara 0-5 meter, Gambar 16.
4.2.14 Pulau Sonyiha
Pulau Sonyiha merupakan salah satu pulau yang terletak diantara pulau Talimua di bagian utara serta pulau Temo di bagian barat daya, sedangkan di
bagian tenggara terdapat pulau Ubo-Ubo Besar, P. Ubo-Ubo Kecil dan
P.Sohomao. Luas daratan sekitar pulau Sonyiha 1,8 ha, merupakan pulau yang relatif terlindung dari aksi gelombang karena posisinya yang berada diantara
beberapa pulau lainnya, yang juga berperan sebagai peredam arus serta gelombang. Ekosistem mangrove ditemukan tumbuh disekeliling pulau dan
menutupi sebagian besar daratannya. Ekosistem lamun juga ditemukan tumbuh disekeliling pulau ini, sedangkan ekosistem terumbu karang tidak ditemukan,
karena perairan disekitarnya dangkal serta keruh sehingga tidak memungkin bagi terumbu karang untuk tumbuh dan berkembang.
Panjang garis pantai pulau Sonyiha adalah sekitar 505,61 m, seluruh permukaannya tertutupi oleh vegetasi mangrove, sehingga dikategorikan sebagai
pantai bervegetasi dengan tipe substrat lumpur berpasir. Pulau Sonyiha juga merupakan pulau tidak berpenduduk, lahan daratannya ditumbuhi oleh mengrove
seluas 0,9 ha atau sekitar 50 , sedangkan sisanya 0,9 ha atau sekitar 50 lainnya ditumbuhi oleh tanaman yang dikategorikan sebagai tanaman pertanian
lahan kering Gambar 14. Bentuk topografi atau tingkat kelerengan daratan pulau Sonyiha, hanya
dikategorikan sebagai pulau datar dengan ketinggian kemiringan sekitar 0-3 , atau ketiggian daratannya berkisar antara 0-5 m dp, Gambar 15. Sedangkan
kedalaman perairan berkisar antara 0-5 meter, Gambar 16.
4.2.15 Pulau Popaco
Pulau Popaco adalah pulau dengan luas 9.4 ha, terletak diantara pulau Joronga di bagian barat dan pulau Guraici di bagian timur laut. Pada sisi bagian
barat pulau ini relatif terlindung oleh pulau Joronga yang berada didektanya dari aksi gelombang serta arus. Sedangkan pada bagian selatan cukup terbuka dari
aksi gelombang maupun arus. Ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove dan ekosistem lamun ditemukan disekitar pulau ini. Ekosistem terumbu karang
ditemukan pada hamparan yang cukup luas terutama pada bagin selatan dan utara. Popaco adalah salah satu pulau dengan ekosistem mangrove yang cukup
lebat dan tersebar pada sebagian besar dari daratan pulau. Ekosistem lamun ditemukan tumbuh di sekeliling pulau dengan membentuk hamparan yang cukup
luas, kecuali pada bagian tenggara yang ditemukan dalam ketebalan yang relatif rendah, sedangkan hamparan lamun pada sisi barat pulau ini menyatu dengan
hamparan lamun di pulau joronga.
Panjang garis pantai di pulau Popaco yaitu sekitar 1.243,57 m dengan tipe pantai lumpur berpasir yang seluruh permukaannya ditutupi oleh vegetasi
mangrove. Pulau ini juga merupakan salah satu pulau tidak berpenduduk hanya ditumbuhi oleh mangrove serta tanaman pertanian lahan kering sebagaimana
pulau-pulau lainnya dalam gugus pulau Guraici. Luas lahan daratan yang ditumbuhi oleh mangrove mencapai sekitar 68,6 ha atau sekitar 91,49 , dan
sisanya sekitar 0,8 ha atau sekitar 8,51 ditumbuhi oleh tanaman yang dikategorikan sebagai tanaman pertanian lahan kering Gambar 14.
Pulau Popaco dikategorikan sebagai pulau datar dengan kemiringan berkisar antara 0-3 , atau ketinggian pulau ini hanya sekitar 0-5 m dpl, Gambar
15. Kedalaman perairan disekitar pulau Popaco pada bagian utara berkisar antara 0-5 m dan pada bagian selatan kedalaman perairannya antara 5-18 m,
Gambar 16.
4.2.16 Pulau Guraici