pengikat pasir terinjak mati atau hilang. Gelombang dan arus laut dapat mengikis seluruh pulau jika bukit karang rusak karena penambangan atau
penggalian saluran ke tempat dangkal.
2.4 Kriteria Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil
Begen 2002 menyampaikan arahan pemanfaatan pulau-pulau kecil bagi pariwisata harusnya memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Berjarak aman dari kawasan perikanan, sehingga dampak negatif yang ditimbulkan oleh kawasan-kawasan tersebut tidak menyebar dan mencapai
kawasan pariwisata. 2. Berjarak aman dari kawasan lindung, sehingga dampak negatif yang
ditimbulkan oleh kegiatan di kawasan pariwisata tidak menyebar dan mencapai kawasan lindung.
3. Sirkulasi air di kawasan pariwisata perlu lancar . 4. Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata tidak mengubah kondisi
pantai dan daya dukung pulau-pulau kecil yang ada, sehingga proses erosi maupun sedimentasi dapat dihindari.
Kriteria wilayah yang diperlukan untuk menentukan kawasan kegiatan pariwisata Bengen 2002 meliputi :
1. Mempunyai keindahan alam yang menarik untuk dilihat dan dinikmati sehingga membawa kepuasan dan kenangan manis serta memberikan rasa
rileksasi dan memulihkan semangat daya produktifnya. 2. Keaslian panorama alam dan keaslian budaya
3. Keunikan ekosistemnya 4. Di dalam lokasi wisata tidak ada gangguan binatang buas, arus berbahaya,
angin kencang serta topografi dasar laut yang cuaram. 5. Tersedia sarana dan prasarana yang mudah dijangkau, baik melalui darat
maupun laut dekat restoran, penjualan cendamata, penginapan serta air bersih.
Selain itu, ditambahkan pula bahwa kriteria umum untuk penentuan pemanfaatan pulau-pulau kecil, mencakup aspek sosial, ekonomi, ekologi dan
regional Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria umum untuk penentuan pemanfaatan pulau-pulau kecil.
No. Kriteria
Urairan 1. SOSIAL
a. Diterimanya secara sosial, berarti: didukung oleh masyarakat lokal, adanya nilai-nilai lokal untuk melakukan konservasi sumberdaya alam,
adanya kebijakan pemerintah setempat untuk menentukan daerah perlindungan laut.
b. Kesehatan masyarakat, berarti: mengurangi pencemaran dan berbagai penyakit, mencegah terjadinya area kontaminasi.
c. Rekreasi, berarti: dapat digunakan untuk kegiatan rekreasi, masyarakat lokal mendapatkan manfaat dengan berkembangnya
kegiatan rekreasi. d. Budaya, berarti: adanya nilai-nilai agama, sejarah maupun budaya
lainnya yang mendukung adanya daerah perlindungan laut. e. Estetika, berarti: adanya bentang laut dan bentang alam yang indah,
keindahan ekosistem dan keanekaragaman spesies memberikan nilai lebih untuk rekreasi.
f. Konflik kepentingan, berarti: pengembangan daerah perlindungan laut
akan membawa efek positif terhadap masyarakat lokal. g. Keamanan, berarti: dapat melindungi masyarakat dari berbagi
kemungkinan bahaya badai, ombak, arus serta bencana lainnya. h. Aksesibilitas, berarti: memiliki akses dari daratan dan lautan.
i. Penelitian dan pendidikan, berarti: memiliki berbagai ekosistem yang
dapat dijadikan objek penelitian dan pendidikan. j.
Kepedulian masyarakat, berarti: masyarakat ikut berperan aktif dalam melakukan kegiatan konservasi.
2. EKONOMI a. Memiliki spesies penting, berarti: area yang dilindungi memiliki
spesies bernilai ekonomi, misalnya terumbu karang, mangrove dan estuary.
b. Memiliki nilai penting untuk kegiatan perikanan, berarti: area perlindungan dapat dijadikan untuk menggantungkan hidup para
nelayan, area perlindungan merupakan daerah perlindungan. c. Ancaman terhadap alam, berarti: adanya ancaman dari aktivitas
manusia, adanya
ancaman dari
kegiatan merusak
seperti pengeboman, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan,
daerah yang perlu dikelola untuk menjaga kelestariannya. d. Keuntungan ekonomi, berarti: adanya dampak positif bagi ekonomi
setempat. e. Pariwisata, berarti: area yang potensial dikembangkan untuk
pariwisata. 3. EKOLOGI
a. Keanekaragaman hayati, berarti: memiliki keanekaragaman ekosistem spesies.
b. Kealamiahan, berarti: tidak mengalami kerusakan, masih dalam keadaan alami.
c. Ketergantungan, berarti: berbagai spesies sangat tergantung pada area ini, proses-proses ekologi sangat tergantung pada daerah ini.
d. Keterwakilan, berarti: area yang akan ditentukan mewakili berbagai tipe habitat, ekosistem dan berbagai karakteristik alam lainnya.
e. Keunikan, berarti: memiliki spesies yang unik, endemik, serta spesies yang hampir punah.
f. Produktivitas, berarti: produktivitas area akan memberikan kontribusi
untuk berbagai spesies dan manusia. g. Vulnerabilitas, berarti: area ini memiliki fungsi perlindungan dari
berbagai ancaman bencana. 4. REGIONAL a. Tingkat kepentingan regional, berarti: mewakili karakteristik regional
setempat baik itu alamnya, proses ekologi, maupun budayanya, merupakan daerah migrasi beberapa spesies, memberikan kontribusi
untuk pemeliharaan berbagai spesies. b. Tingkat kepentingan subregional, berarti: mewakili dampak positif
terhadap subregional, dapat dijadikan perbandingan dengan subregional yang tidak dijadikan daerah perlindungan laut.
Sumber : Bengen 2002.
2.5 Biodiversitas di Pulau-Pulau Kecil