4.3.8 Pulau Joronga
Pulau Joronga berjarak sekitar 2,3 km dari permukiman penduduk di pulau Lelei dan pulau Talimau. Tiga ekosistem pesisir penting di wilayah pesisir yaitu
ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove dan ekosistem lamun dapat dijumpai di pulau Joronga.
Ekosistem terumbu karang yang ditemukan, dikategorikan berada dalam kulaitas “sedang” dengan persentasi tutupan sekitar 57,72 , terdiri dari 45,4
karang keras, alga sekitar 6,54 , fauna lain sekitar 5,78 dan komponen abiotik sebesar 42,28 . Jenis lifeform dominan terdiri dari karang masif
CM sebesar 14,84 , CB 9,5 , ACD 8,26 , CS 5,66, CMR 4,38 dan ACB 2,76 . Jumlah spesies ikan karang yang ditemukan di perairan
sekitar pulau Joronga yaitu sekitar 32 spesies, terdiri dari 17 spesies ikan target, 5 spesies ikan indikator serta 10 spesies ikan mayor.
Ekosistem mangrove ditemukan tumbuh cukup lebat di perairan sekitar pulau Joronga menempati wilayah seluas 9,36 ha, memiliki ketebalan berkisar
antara 93-144 m, dengan ketebalan rata-rata 125 m. Spesies mangrove yang ditemukan di pulau Joronga terdiri dari 4 spesies yaitu Rhizophora mucronata, R.
apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, dan Sonneratia alba. Ekosistem ini memiliki tingkat kerapatan antara 330-660 pohon ha. Rhizophora sp, adalah spesies
dominan yang ditemukan di pulau Joronga. substrat pasir, pasir berlumpur sampai dengan lumpur berpasir, menjadi media tumbuh mangrove di pulau ini.
Hamparan ekosistem lamun di pulau Joronga hanya ditemukan tumbuh pada sisi timur laut hingga ke tenggara dan mencakup hamparan seluas 6.56 ha.
spesies lamun yang ditemukan tumbuh di pulau ini yaitu Thallassia hemprichii dan Enhalus acoroides, serta tumbuh pada kedalaman antara 1-3 m pada
substrat pasir berlumpur dengan persentasi tutupan sekitar 40 . Lamun di pulau ini didominasi oleh Thallassia hemprichii.
4.3.9 Pulau Ubo-Ubo Besar
Pulau ini berjarak sekitar 0,81 km dari permukiman penduduk di pulau Talimau. Ekosistem pesisir utama yang ditemukan di pulau ini terdiri dari
mangrove dan lamun, sedangkan ekosistem terumbu karang tidak ditemukan di sekitarnya karena perairan yang relatif dangkal serta kekeruhan yang relatif
tinggi. Ekosistem mangrove di pulau Ubo-Ubo Besar ditemukan tumbuh pada
sekeliling pulau yang luasnya mencapai 4,64 ha, serta memiliki ketebalan antara
12-36 m, dengan ketebalan rata-rata 21 m. Spesies mangrove yang ditemukan di pulau ini yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza,
Sonneratia alba dan Xylocarpus granatum, yang memiliki tingkat kerapatan antara 110-330 pohon ha dengan spesies dominan yakni Rhizophora sp.
spesies-spesies mangrove ini, ditemukan tumbuh pada substrat pasir, pasir berlumpur sampai lumpur berpasir.
Ekosistem lamun di pulau Ubo-Ubo Besar ditemukan tumbuh pada sekeliling pulau dengan luas hamparan sekitar 5,33 ha, spesies utama yang
ditemukan adalah Enhalus acoroides dan Thallassia hemprichii, yang tumbuh dan tersebar pada substrat lumpur berpasir hingga pasir berlumpur di sekeliling
pulau serta memiliki ketebalan sekitar 8-47 m, dan persentasi tutupan sekitar 40 , dengan spesies yang umum ditemukan yaitu E.acoroides.
4.3.10 Pulau Ubo-Ubo Kecil