Pulau Ubo-Ubo Kecil Pulau Igo

12-36 m, dengan ketebalan rata-rata 21 m. Spesies mangrove yang ditemukan di pulau ini yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba dan Xylocarpus granatum, yang memiliki tingkat kerapatan antara 110-330 pohon ha dengan spesies dominan yakni Rhizophora sp. spesies-spesies mangrove ini, ditemukan tumbuh pada substrat pasir, pasir berlumpur sampai lumpur berpasir. Ekosistem lamun di pulau Ubo-Ubo Besar ditemukan tumbuh pada sekeliling pulau dengan luas hamparan sekitar 5,33 ha, spesies utama yang ditemukan adalah Enhalus acoroides dan Thallassia hemprichii, yang tumbuh dan tersebar pada substrat lumpur berpasir hingga pasir berlumpur di sekeliling pulau serta memiliki ketebalan sekitar 8-47 m, dan persentasi tutupan sekitar 40 , dengan spesies yang umum ditemukan yaitu E.acoroides.

4.3.10 Pulau Ubo-Ubo Kecil

Sebagai pulau dengan ukuran yang relatif kecil, keberadaan ekosistem pesisir seperti ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove dan ekosistem lamun sangat berperan dalam mereduksi dampak negatif dari aktivitas yang terjadi secara alamih, walaupun demikian, di pulau ini hanya ditemukan dua dari tiga ekosistem pesisir utama yaitu ekositem mangrove dan ekosistem lamun yang tumbuh dan tersebar disekitar pulau Ubo-Ubo kecil. Ekosistem mangrove di pulau Ubo-Ubo kecil ditemukan tumbuh mengelilingi pulau serta mencakup wilayah seluas 0,73 ha dengan ketebalan rata-ratanya sekitar 20 m. Ditemukan sekitar 5 spesies mangrove yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Xylocarpus granatum dan Sonneratia alba. Mangrove yang ditemukan di pulau ini memiliki kerapatan berkisar antara 110-330 pohon ha, didominasi oleh Rhizophora sp. Mangrove di pulau ini tumbuh tersebar pada substrat pasir, pasir berlumpur sampai dengan lumpur berpasir. Ekosistem padang lamun di sekitar pulau Ubo-Ubo kecil ditemukan tumbuh tersebar pada sekeliling pulau dengan luas mencapai 1,62 ha. Spesies lamun yang ditemukan di pulau ini yakni Enhalus acoroides yang tumbuh pada kedalaman 0,5-1 m dengan persentasi tutupan sekitar 40 .

4.3.11 Pulau Igo

Ekosistem pesisir utama yang ditemukan di sekitar pulau Igo, terdiri dari ekosistem terumbu karang ekosistem mangrove dan ekosistem lamun. Keberadaan ekosistem tersebut berjarak sekitar 3 km dari pemukiman penduduk. Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem pesisir yang ditemukan di pulau Igo, membentuk hamparan yang tersebar pada bagian barat daya dengan kedalaman perairan berkisar antara 1-9 m. Secara umum kualitas terumbu karang di pulau Igo berada pada kategori “baik” dengan persentasi tutupan sekitar 59,98 , terdiri dari 47,8 karang keras, alga sebesar 7,28 , fauna lain 4,9 dan komponen abiotik 40,02 . Jenis lifeform dominan yang ditemukan di pulau Igo adalah karang masif CM sekitar 24,48 diikuti oleh CB 9,9 , ACB 8,22 , CS 3,54, dan CF 1,66 . Jumlah spesies ikan karang yang ditemukan di perairan sekitar pulau Igo sekitar 41 spesies, yaitu 30 spesies ikan target, 4 spesies ikan indikator dan 7 spesies ikan mayor. Ekosistem mangrove di pulau Igo ditemukan tumbuh tersebar pada sekeliling pulau yang mencapai luas sekitar 2,6 ha serta ketabalan berkisar antara 27-39 m dengan ketebalan rata-rata sekitar 33 m. Spesies-spesies mangrove yang tumbuh di pulau ini terdiri dari 5 spesies yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Xylocarpus granatum. Spesies-spesies ini tumbuh dan tersebar pada substrat pasir, pasir belumpur, berlumpur dengan tingkat kerapatannya berkisar antara 110-330 pohon ha, yang didominasi oleh Rhizophora sp. Ekosistem lamun yang ditemukan di pulau Igo mencakup luas sekitar 1,44 ha, terdiri dari Enhalus acoroides serta Thalassia hemprichii yang memiliki persentasi tutupan sebesar 40 , tumbuh pada perairan dengan kedalaman antara 0,5-2 m. Spesies yang paling umum ditemukan adalah E. acoroides yang tumbuh pada substrat lumpur bepasir.

4.3.12 Pulau Sapang