2.6 Kapasitas Adaptif
Kapasitas adaptif yang dimiliki oleh suatu sistem, misalnya pulau-pulau kecil, merupakan sistem yang terbentuk antara pulau kecil itu sendiri beserta
ekosistem lain disekitarnya yang berperan penting dalam mereduksi dampak eksternal yang timbul terhadap pulau-pulau kecil. Bagi ekosistem pesisir seperti
terumbu karang, mangrove dan lamun, kapasitas adaptif memiliki nilai penting dalam menghadapi perubahan maupun tekanan eksternal. Apabila kapasitas
adaptif tinggi, ekositem dapat mempertahankan dirinya sendiri dari gangguan ataupun tekanan, hal ini disebabkan karena kapasitas adaptif yang tinggi dapat
mengurangi kerentanan suatu ekosistem dari tingkat kerentanan yang tinggi ke tingkat kerentanan yang rendah, sehingga jika kapasitas adaptif yang dimiliki
oleh suatu ekosistem itu rendah, maka ekosistem tersebut cenderung memiliki kerentanan yang tinggi.
Kemampuan suatu sistem baik populasi, komunitas ataupun ekositem dalam menghadapai setiap perubahan maupun tekanan dinyatakan, sebagai
kapasitas adaptif. Kapasitas adaptif pada awalnya didefinisikan dalam ilmu biologi yang berarti kemampuan untuk beradaptasi yakni untuk bisa hidup dan
agar dapat bereproduksi dalam berbagai kondisi lingkungan Gallopin 2006. Pielka 1998 mendefinisikan adaptasi sebagai penyesuaian dalam kelompok-
kelompok individu dan perilaku kelembagaan dalam rangka mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim. Brooks 2003 menyampaikan bahwa
adaptasi sebagai perubahan perilaku sistem dan karakteristik yang meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi tekanan eksternal. Smit et al. 2000; Gallopin
2006 menyampaikan bahwa dalam konteks perubahan iklim, adaptasi dilihat sebagai penyesuaian dalam sistem ekologi-sosial-ekonomi sebagai tanggapan
terhadap rangsangan iklim aktual terkait efek atau dampak. Hulme 2002 mengatakan bahwa adaptasi adalah penyesuaian oleh sistem alam atau manusia
dalam merespon kondisi aktual dari iklim atau dampak dari perubahan iklim. Dijelaskan pula bahwa adaptasi merujuk pada aksi manusia dalam merespon
atau mengantisipasi perubahan nyata misalnya perubahan iklim, sedangkan mitigasi merujuk pada aksi untuk mencegah, mereduksi dan memperlambat
perubahan tersebut. Menurut Smit and Pilifosova 2003 kapasitas adaptif merupakan sifat yang telah melekat pada diri suatu sistem yang didefinisikan
sebagai kapasitasnya untuk beradaptasi terhadap keterbukaan, dalam hal ini, kapasitas adaptif digambarkan oleh ketahanan resilience, misalkan suatu
sistem yang tahan, memiliki kapasitas untuk mempersiapkan, menghindar, mentolelir serta memulihkan diri dari resiko ataupun dampak Gambar 2.
Ketahanan resilience diartikan sebagai kemampuan alami dari suatu entitas untuk resisten atau pulih dari suatu kerusakan SOPAC 2005.
Gambar 2. Ilustrasi yang menggambarkan kondisi yang adaptif, diwakili oleh ketahanan resilience dimodifikasi dari Walker et al. 2004.
Menurut Gallopin 2006 kapasitas adaptif adalah kemampuan suatu sistem untuk menyesuaikan diri terhadap suatu gangguan atau potensi
kerusakan. Pada ekosistem digambarkan kedalam suatu model siklus adaptif yang dikembangkan dari studi perbandingan tentang dinamika ekosistem, yang
berfokus pada proses pengrusakan dan re-organisasi, yang sering diabaikan dalam mendukung pertumbuhan dan konservasi. Bagi ekosistem dan dinamika
sistem sosial-ekologi yang dapat diwakili oleh siklus adaptif terdiri dari empat tahap yakni: pertumbuhan atau eksploitasi r, konservasi K, runtuh atau rilis
Ω , dan re-organisasi
α . Terdapat dua fase utama yang berperan dalam siklus
adaptif, pertama disebut foreloop dari r ke k, adalah fase lambat, kenaikan fase pertumbuhan dan akumulasi. Kedua, disebut backloop dari
α ke
Ω , adalah fase
cepat reorganisasi menuju pembaharuan Gunderson and Holling 2002 Gambar 3.
Gambar 3 Siklus Adapt Folke et al. 2002 m
ekologi berkaitan dengan k mosaik heterogenitas land
sosial, keberadaan lembag serta pengalaman akan me
daya keseimbangan dianta peranan penting dalam ka
pada potensi untuk beradap 2005. Kapasitas adaptif m
permukaan kerentanan t mengurangi sensitivitas se
Gambar 4. Menurut Fuse kemampuan dari sistem
perubahan yang menyeba manfaat atau untuk menga
tersebut. UNFCCC 2007 me
wilayah pesisir dan pula misalnya perlindungan ter
masyarakat untuk meningk dan laut, membangun ban
konservasi terumbu karang lainnya. Sedangkan adapta
misalnya implementasi ko aptif dimodifikasi dari Gunderson and Holling 2
mengemukakan bahwa kapasitas adaptif dala keanekaragaman genetik, keanekaragaman h
ndscape. Selanjutnya dikatakan bahwa dala aga dan jaringan yang belajar dan memiliki pen
enciptakan fleksibilitas dalam pemecahan ma tara kelompok-kelompok kepentingan yang m
kapasitas adaptif. Selain itu kapasitas adaptif daptasi dan mengurangi kerentanan suatu sist
f memiliki potensi untuk menggeser posisi sist tinggi ke kerentanan yang lebih rendah
sensitivity dan keterbukaan exposure Lue sel and Klien 2006 kapasitas adaptif diartika
m untuk melakukan penyesuaian terhad ebabkan potensi dampak lebih moderat, m
gatasi konsekwesi yang ditimbulkan akibat p membagi dua jenis adaptasi dalam konteks
lau-pulau kecil yakni adaptasi yang bersif terhadap infrastruktur di wilayah pesisir, pe
gkatkan upaya perlindungan terhadap ekosite angunan pelindung pantai sea wall, perlindu
ng, mangrove, padang lamun maupun veget tasi yang kedua adalah adaptasi yang bersifat
konsep dan pendekatan pengelolaan wilaya g 2002.
alam sistem n hayati dan
alam sistem engetahuan
masalah dan memainkan
tif mengacu sistem Luers
sistem pada ah dengan
uers 2005 ikan sebagai
adap suatu mengambil
t perubahan ks adaptasi
rsifat reaktif penyadaran
sitem pesisir dungan dan
etasi pantai fat antisipasi
ayah pesisir
sercara terpadu, pen penyusunan peratura
mengembangkan keg pesisir.
Gambar 4. Posisi K Luers 20
Kapasitas adap perubahan sebagai su
beradaptasi terhadap terjadi secara alamia
mengantisipasi suatu menjadi suatu ciri da
mengantisipasi setiap Kapasitas adaptif su
untuk merubah kara yang lebih baik agar d
Sistem adaptif dirinya sendiri tanpa p
terkait dengan prod kemakmuran secara
untuk meningkatkan penyusunan rencana zonasi pesisir dan pu
uran tentang perlindungan pesisir dan pu kegiatan penelitian serta pemantauan pantai
Kapasitas Adaptif Terhadap Kerentanan d 2005.
aptif mencerminkan kemampuan dari suatu si i suatu cara untuk membuat sistem tersebut le
p pengaruh eksternal. Adaptasi dapat dire iah. Perencanaan adapatasi adalah suatu pe
atu variasi dari perubahan. Perencanaan dari upaya untuk meningkatkan kapasitas sua
iap perubahan Allen 2005. Menurut Fussel a suatu sistem atau masyarakat meggambarka
rakteristik atau perilakunya sehingga memil r dapat mengatasi dampak perubahan kondisi
tif berkapasitas tinggi akan dapat mengko a penurunan yang signifikan dalam fungsi-fung
oduktivitas primer, siklus hidrologi, hubung ra ekonomi. Selain itu ketahanan merupaka
n kapasitas adaptif. Dikemukaan pula bahwa 27
pulau-pulau kecil, pulau-pulau kecil,
tai dan ekosistem
dimodifikasi dari
u sistem terhadap t lebih baik dalam
irencanakan atau perubahan dalam
n adaptasi telah suatu sistem guna
l and Klein 2006 rkan kemampuan
miliki kemampuan isi eksternal.
konfigurasi ulang ngsi penting yang
ngan sosial dan kan kunci utama
a terdapat empat
faktor kritis yang berinteraksi pada skala temporal dan spasial yang diperlukan untuk mengatasi dinamika sumberdaya alam selama periode perubahan dan re-
organisasi yaitu 1 belajar untuk hidup dengan perubahan dan ketidakpastian, 2 memelihara keragaman untuk ketahanan, 3 menggabungkan berbagai jenis
pengetahuan untuk belajar, dan 3 menciptakan kesempatan bagi diri-organisasi terhadap keberlanjutan sosial-ekologi Folke et al. 2002.
2.7 Ekowisata