Pulau Dataran Pulau Berbukit Bergunung

2.2.1 Pulau Dataran

Pulau ini secara topografi tidak memperlihatkan tonjolan yang berarti Topografi datar. Pulau dataran umumnya terdiri dari pulau-pulau aluvial dan pulau-pulau koral termasuk pulau atol. Sumberdaya air minum di pulau aluvial dipengaruhi musim keseimbangan antara air tawar dan air asin, sedangkan di pulau koral jumlahnya sangat terbatas dan rawan interusi air laut. Jenis pulau yang termasuk kedalam kelompok pulau dataran adalah: 1. Pulau Aluvial Umumnya terbentuk di depan muara-muara sungai besar yang memiliki laju pengendapan sedimen lebih tinggi dibandingkan laju erosi oleh arus maupun gelombang laut. Potensi serta penyebaran air tanah ditemukan pada aquifer pasir di alur sungai atau di pasir sempadan pantai dan dipengaruhi oleh perubahan musim. 2. Pulau Karang Pulau ini umumnya dikelilingi oleh terumbu karang. Sebagaimana pulau atol, sumberdaya air di pulau karang hanya tersedia sebagai air tanah di lensa- lensa yang terbatas ukurannya serta rawan intrusi air laut. Spesies biota di pulau-pulau koral biasanya adalah spesies yang tahan terhadap kondisi tanah pasir dan air yang mungkin agak payau. 3. Pulau Atol Umumnya pulau atol termasuk pulau sangat kecil yang memiliki luas daratan lebih kecil dari 50 km 2 , lebar kurang dari 150 m dan panjangnya berkisar antara 1.000-2.000 m. Sumberdaya air di pulau atol sama seperti di pulau karang, dan air tanahnya berada pada 13 jarak ke ujung pulau baik pada salah satu ujung maupun pada kedua ujung pulau.

2.2.2 Pulau Berbukit Bergunung

Kelompok pulau bergunung umumnya memperlihatkan morfologi yang memiliki lereng lebih besar dari 10 dan elevasi lebih dari 100 m di atas permukaan laut dpl. Pulau-pulau yang termasuk kedalam kelompok pulau bergunung yaitu: 1. Pulau vulkanik Terbentuk dari endapan piroklasik, lava sebagai hasil kegiatan gunung berapi. Potensi air di pulau vulkanik bervariasi dari miskin sampai kaya, dan ditemukan pada lapisan breksi yang mempunyai lapisan matriks kasar di sekitar aliran lava atau di daerah rekahan. 2. Pulau tektonik Terbentuk akibat proses tektonik, terutama pada zona tumbukan antar lempeng. Air di pulau tektonik lebih banyak dijumpai sebagai aliran sungai, dan sangat sedikit air tanah. 3. Pulau Teras Terangkat Pembentukan pulau teras terangkat sama seperti pulau tektonik, namun pada saat pengangkatan disertai pembentukan teras yang sebagian besar terdiri dari koral. Potensi air permukaan di pulau ini sedikit namun air tanah cukup banyak, terutama apabila batuan alas pulau ini terdiri dari endapan yang kedap air sehingga memungkinkan air tersimpan dalam akuifer batu gamping. 4. Pulau Petabah monadnock Terbentuk di daerah yang stabil secara tektonik, dan litologi pembentukan terdiri atas batuan ubahan metamorf, intrusi dan sedimen yang terlipat dan berumur tua. Air tanah di pulau ini terbatas jumlahnya, dan terdapat pada batuan sedimen muda, lapisan lapuk atau rekahan. DKP 2004; Bengen 2004 mengkategorikan pulau menjadi lima tipe yaitu pulau benua Continental Island, pulau vulkanik Volcanic island, pulau koral timbul Raised Coral Islands, pulau daratan rendah Low Islands dan pulau atol Atols. 1. Pulau Benua continental island Pulau terbentuk sebagai bagian dari benua, dan setelah itu terpisah dari daratan utama. Jenis batuan dari pulau benua adalah batuan yang kaya akan silica. Biota yang terdapat di pulau-pulau bertipe ini sama seperti biota-biota yang terdapat di daratan utama. Contoh dari pulau tipe ini yaitu Madagaskar dari Afrika, Caledonia Baru dari Australia, Selandia Baru dari Antartika, Seychelles dari Afrika. Ada juga pulau benua bersatu dengan benua pada zaman Plistosen, kemudian berpisah pada zaman Holosen ketika permukaan laut meninggi. Contoh dari pulau tipe ini adalah kepulauan Inggris, Srilangka, Fauklands, Jepang, Tanah Hijau green land, Filipina, Taiwan dan Tasmania. Di Indonesia pulau tipe ini adalah kepulauan Sunda Besar Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau Papua. 2. Pulau Vulkanik vulcanic island Pulau vulkanik sepenuhnya terbentuk dari kegiatan gunung berapi, yang timbul secara perlahan-lahan dari dasar laut ke permukaan. Jenis pulau ini bukan merupakan bagian dari daratan benua dan terbentuk di sepanjang pertemuan lempeng-lempeng tektonik, dalam hal ini lempeng-lempeng tersebut saling menjauh atau bertumburan. Tipe batuan di pulau ini adalah basalt, silika. Contoh pulau vulkanik yang terdapat di daerah pertemuan lempeng benua adalah kepulauan Sunda Kecil Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, Flores, Wetar dan Timor. Terdapat juga pulau vulkanik yang membentuk untaian pulau-pulau dan titik-titik gunung api hot spot yang terdapat di bagian tengah lempeng benua continental plate. Contohnya yakni Kepulauan Austra-Cook, Galapagos, Hawaii, Marquesas, Aleutian, Antiles Kecil, Solomon dan Tonga. 3. Pulau karang Timbul raised coral island Pulau karang timbul adalah pulau yang terbentuk oleh terumbu karang yang terangkat ke atas permukaan laut, karena adanya gerakan ke atas uplift dan gerakan ke bawah subsidence dari dasar laut karena proses geologi. Pada saat dasar laut berada di dekat permukaan laut kurang dari 40 m, terumbu karang memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dasar laut yang naik tersebut. Setelah berada di atas permukaan laut, terumbu karang akan mati dan menyisahkan rumahnya dan membentuk pulau karang. Jika proses ini berlangsung terus menerus, maka akan terbentuk pulau karang timbul. Pada umumnya, karang yang timbul ke permukaan laut berbentuk teras-teras seperti sawah di pengunungan. Proses ini terbentuk pada pulau- pulau vulkanik ataupun non-vulkanik. Pulau karang banyak ditemui di perairan timur Indonesia, seperti di Laut Seram, Sulu, Banda, Kepulauan Sangihe, Solor, Alor, Lembata atau Adonara. 4. Pulau dataran rendah low island Pulau dataran rendah adalah pulau yang ketinggian datarannya dari muka laut tidak besar. Pulau ini berasal dari pulau vulkanik maupun non-vulkanik. Pulau bertipe ini sangat rawan terhadap bencana alam seperti tsunami ataupun taufan. Oleh karena pulau tipe ini relatif datar dan rendah, maka massa air dari bencana alam yang datang ke pulau akan masuk jauh ke tengah pulau. Contoh pulau dataran rendah adalah kepulauan Seribu di utara teluk Jakarta. 5. Pulau Atol atolls Pulau atol adalah pulau karang yang berbentuk cincin. Umumnya pulau ini adalah pulau vulkanik yang ditumbuhi oleh terumbu karang membentuk terumbu tepi fringing reef, kemudian berubah menjadi terumbu penghalang barrier reef dan terakhir berubah menjadi pulau atol. Proses pembentukannya disebabkan oleh adanya gerakan kebawah subsidence dari pulau vulkanik semula dan oleh pertumbuhan vertikal terumbu karang. Contoh pulau atol di Indonesia adalah pulau-pulau tukang besi dan Takabonerate.

2.3 Karaktersitik Pulau-Pulau Kecil