Verifikasi Daya Dukung Ekowisata Selam
Daya dukung adaptif suatu pulau kecil akan linier dengan kapasitas adaptif setiap ekosistem di pulau tersebut, dalam arti apabila semakin tinggi kapasitas
adaptif suatu ekosistem, maka akan diikuti oleh daya dukung adaptif dari ekosistem tersebut untuk suatu kegiatan ekowisata. Namun sebaliknya jika
kapasitas adaptif ekosistem itu rendah, maka daya dukung adaptif ekosistem itupun ikut rendah, sehingga daya dukung adaptif tersebut tidak akan melampaui
kapasitas adaptif dari suatu ekosistem pada suatu pulau, sehingga diharapkan aktivitas yang berlangsung pada suatu ekosistem di pulau sangat kecil kecil,
dapat meminimalisir dampak negatif mungkin bagi terjadi, sehingga kerusakan ataupun degradasi dari ekosistem di pulau-pulau kecil dapat dihindari. McNeely
1992 menjelaskan bahwa daya dukung suatu kegiatan wisata merupakan tingkat pengunjung yang memanfaatkan suatu kawasan wisata dengan
perolehan tingkat kepuasan yang optimal serta dampak terhadap sumberdaya yang minimal. Selain itu daya dukung adaptif dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kamampuan suatu ekosistem di pulau kecil dapat mentolelir setiap kegiatan yang berlangsung di atas dan sekitarnya sehingga fungsi-fungsi
sistem suatu pulau tetap berjalan, dengan demikian diharapan daya dukung adaptif merupakan daya dukung yang dapat menunjang tetap berlangsungnya
proses-proses dalam ekosistem secara alami serta lestari. Analisis verifikasi daya dukung kawasan dilakukan terhadap daya dukung
kegiatan ekowisata salam, ekowisata snorkling, ekowisata mangrove dan ekowisata lamun yang telah dihitung sebelumnya. Hal tersebut dilakukan pada
pulau-pulau dalam gugus pulau Guraici berdasarkan kelas kesesuain setiap kegiatan wisata dengan kategori “sangat sesuai” S1, dan atau “cukup sesuai”
S2.