dengan ketebalan rata-rata sekitar 23 m, serta tingkat kerapatan antara 110- 330 pohon ha. Spesies mangorve dominan yang ditemukan tumbuh di pulau
Talimau adalah dari genus Rhizophora sp. Tumbuhan ini tersebar pada substrat pasir berkarang, pasir berlumpur sampai dengan lumpur berpasir, sedangkan
jarak ekosistem mangrove di pulau ini dari pemukiman penduduk berkisar antara 0,5-1 km, walaupun berjarak relatif dekat dengan pemukiman penduduk, namun
secara umum kondisi mangrove di pulau ini masih relatif baik. Pulau Talimau juga memiliki ekosistem padang lamun yang cukup luas
yaitu mencapai 34,7 ha, yang tesebar pada bagian tenggara serta sebagian kecil ditemukan di bagian barat pulau dengan tipe substrat pasir maupun pasir
berlumpur. Spesies lamun yang ditemukan di pulau ini yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Cymodocea serrulata. Persentasi tutupan lamun di
pulau ini mencapai 80 , didominasi oleh T. hemprichii, diiukuti oleh E. acoroides serta C. serrlulata. Spesies T. hemprichii dan C. serrlulata menempati wilayah
cukup luas dengan tipe substrat pasir bercampur pecahan karang, sedangkan E. acoroides mendominasi wilayah dengan tipe substrat pasir berlumpur. Jarak
ekosistem lamun di pulau ini dari aktivitas manusia berkisar antara 0,50-1 km.
4.3.2 Pulau Lelei
Tiga ekosistem pesisir yang biasanya dijumpai di wilayah pesisir atau pulau-pulau kecil, hanya ekosistem terumbu karang serta lamun yang ditemukan
tersebar dan tumbuh di sekitar pulau Lelei, sedangkan ekosistem mangrove tidak ditemukan, hal ini sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pulau Lelei
merupakan salah satu pulau yang banyak menerima terjangan ombak serta arus karena relatif terbuka dan tidak terlindung yang menyebabkan bibit-bibit
mangrove hanyut dan terbawa arus serta gelombang dan tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh.
Ekosistem terumbu karang di pulau Lelei ditemukan tersebar di sekeliling pulau dengan luas mencapai 23,5 ha. Kualitas terumbu karang di pulau ini
termasuk dalam kategori sedang dengan persentasi penutupan sebesar 59,76 karang hidup, terdiri dari 49,58 karang keras, algae 5,4 , fauna lain
4,78, komponen abiotik 40,24 . Jenis lifeform dominan di pulau ini yakni karang masif CM 21,62 , selanjutnya diikuti oleh CB 10,66 , CME
6,18, CS 3,96 , CF 3,86 dan CMR 3,3 . Jumlah spesies ikan karang ditemukan di pulau ini sebanyak 46 spesies, terdiri dari 28 spesies ikan
target, 6 spesies ikan indikator dan 12 spesies ikan mayor. Jarak hamparan ekosistem terumbu karang dari aktivitas manusia di pulau Lelei cukup dekat yaitu
sekitar 0,050-0,5 km, hal ini terjadi karena pulau Lelei adalah pulau berpenduduk yang menempati wilayah sepanjang garis pantai sehingga akses masyarakat
terhadap ekosistem terumbu karang relatif mudah yang selanjutnya berpengaruh terhadap kualitas terumbu karang serta spesies ikan karang.
Sebagai salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir, lamun di pulau Lelei ditemukan pada areal seluas 1,76 ha di bagian barat pulau ini dengan jenis
substrat pasir halus yang hanya ditumbuhi oleh satu spesies lamun yaitu Halodule pinifolia yang persentasi tutupannya sekitar 25 . Pada dasarnya
lamun akan tumbuh dengan baik pada perairan yang rerlatif tenang serta relatif tertutup karena substrat dasar sebagai media tumbuh lamun relatif stabil dan
lamun mudah untuk terdistribusi, namun sebagian besar pesisir pulau Lelei relatif terbuka terhadap aksi gelombang dan arus, hal ini menyebabkan lamun tidak
dapat tumbuh dengan baik.
4.3.3 Pulau Temo