Verifikasi Daya Hubungan antara Kapasitas Adaptif Ekosistem, Daya Dukung Kawasan DDK dan Daya Dukung Adaptif DDA

kawasan secara mak ekosistem mangrove ekowisata, dalam jan terhadap ekosistem yang merupakan hasi pulau, maka jumlah dapat meminimalisir atau ekosistem mang pada ekosistem te berkelanjutan Odum Visualisasi perebandi dengan nilai kapasita dukung adaptif bagi e kesesuaiannya, ditam Gambar 35. Perban adaptif

5.4.4 Verifikasi Daya

Verifikasi daya pulau Guraici dengan S1 dan cukup sesu setiap pulau, diperole pulau-pulau tersebut 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Rjw 160 74 P e rb an d in g an D D K d an D D A W is at a M an g ro v e aksimal terhadap suatu sumberdaya termasu ve bagi suatu peruntukan dalam hal ini jangka panjang akan cenderung berdampak tersebut, sehingga dengan adanya daya hasil verifikasi kapasitas adaptif suatu ekosist h pengunjung yang memasuki suatu kawasa dampak negatif seminimal mungkin terhad ngrove pada suatu kawasan, sehingga proses tersebut tetap dapat berlangsung seca um 1996 ; Dahuri 2008 ; Cebballos-La ndingan daya dukung kawasan yang dihitung sitas adaptif ekosistem mangrove yang men i ekosistem mangrove pada setiap pulau berd ampilkan pada Gambar 36. andingan jumlah daya dukung kawasan dan tif dengan kategori S2 bagi kegiatan wisata M ya Dukung Ekowisata Lamun ya dukung yang dilakukan terhadap 13 pula an kesesuaian ekosistem lamun pada kategor sesuai S2, dengan nilai kapasitas adaptif eko oleh bahwa daya dukung adaptif pada ekosiste ut berkisar antara 4 sampai dengan 817 pe Rjw Tem Tpy Slo Kel Igo Jrg PPc Spg 1600 872 1040 912 232 208 752 688 288 747 368 439 385 88 88 384 306 122 Lokasi Penelitian asuk sumberdaya ini bagi kegiatan ak secara negatif a dukung adaptif sistem dari suatu asan diharapkan adap sumberdaya ses-proses ekologi cara alami dan Lascurain 1991. ng dan diverifikasi nghasilkan daya erdasarkan tingkat an daya dukung Mangrove. lau dalam gugus gori sangat sesuai ekosistem lamun stem lamun dalam pengunjung yang UUB UUK 368 56 22 151 24 DDK DDA terdistribusi pada 13 pulau. Kawasan ekosistem lamun dengan kategori S1 terletak pada bagian tenggara dari pulau Talimau dengan luas mencapai 34,7 ha, sedangkan jumlah pengunjung paling sedikit adalah pada ekosistem lamun di pulau Sapang dengan daya dukung adaptifnya sekitar 4 pengunjung, mencakup luas kawasan lamun sekitar 0,2 ha. Pada dasarnya luasan padang lamun terluas adalah di pulau Salo yang mencapai sekitar 39,4 ha, namun karena kapasitas adaptif ekosistem lamun disekitar pulau tersebut rendah, maka daya dukung adaptif ekosistem lamun pada pulau tersebut juga lebih rendah daripada pulau Talimau. Distribusi nilai daya dukung kawasan dan daya dukung adaptif untuk kategori wisata lamun pada setiap pulau, ditampilkan pada Tabel 36. Tabel 36. Distribusi nilai daya dukung kawasan dan daya dukung adaptif untuk kegiatan ekowisata Lamun. No. PULAU LAMUN KAELN PKAELN PKL KK LA ha LA m 2 DDK DDA 1. Talimau 0,59 59 88,23 S1 34,7 34.700 1.388 817 2. Rajawali 0,49 49 50,98 S2 9,7 9.700 388 190 3. Temo 0,57 57 58,82 S2 13,9 13.900 556 315 4. Salo 0,53 53 56,86 S2 39,4 39.400 1.576 841 5. Kelo 0,51 51 52,94 S2 0,4 400 16 8 6. Igo 0,54 54 58,82 S2 1,4 1.400 56 30 7. Joronga 0,53 53 56,86 S2 6,6 6.600 264 141 8. Daramafala 0,54 54 58,82 S2 2,1 2.100 84 46 9. Popaco 0,53 53 56,86 S2 19,6 19.600 784 418 10. Sapang 0,53 53 58,82 S2 0,2 200 8 4 11. Ubo-Ubo Besar 0,5 50 52,94 S2 5,3 5.300 212 106 12. Ubo-Ubo Kecil 0,49 49 52,94 S2 1,6 1.600 64 31 13. Sohomao 0,39 3 50,98 S2 12,0 12.000 480 187 Ket: KAELN=Kapasitas Adaptif Ekosistem Lamun. PKAELN=Persen Kapasitas Adaptif Ekosistem Lamun . PKL=Persen Keseuaian Lamun . KK=Kategori Kesesuaian. LA=Luas Area ha. DDK=Daya Dukung Kawasan. DDA=Daya Dukung Adaptif. Daya dukung adaptif masing-masing pulau untuk kategori ekowisata lamun, memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan nilai kapasitas adaptif ekosistem lamun dari setiap pulau. Pengukuran daya dukung ini dilakukan berdasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung pertumbuhan organisme yang hidup disekitarnya Busby et al. 1996. Semakin tinggi nilai kapasitas adaptif ekosistem lamun setiap pulau maka daya dukung adaptif akan semakin tinggi, ekosistem lamun da semakin rendah, seh sebagaimana kegia kemampuan dari eko suatu gangguan, kare kamampuan untuk m Odum 1996. Visuali dukung adaptif DDA Gambar 36. Perban dukung wisata L

5.5 Strategi Pengelo