Pulau Talimau Karakteristik Ekosistem dan Sumbedaya Pesisir Gugus Pulau Guraici

4.3 Karakteristik Ekosistem dan Sumbedaya Pesisir Gugus Pulau Guraici

Keberadaan ekosistem seperti terumbu karang, mangrove dan, lamun pada wilayah pesisir terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil, memiliki peranan penting dalam perlindungan daratan pulau terhadap berbagai ganguan eksternal. Semakin luas ekosistem pesisir, maka akan semakin besar peranan perlindungannya terhadap daratan pulau. Selain itu keberadaan ekosistem pesisir ini juga memiliki peranan penting secara ekologis maupun ekonomis yang penting bagi kehidupan masyarakat yang mendiami suatu wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Demikian pula dengan fungsi ekologisnya, keberadaan ekosistem tersebut berperan penting bagi sumberdaya ikan yang dijadikan sebagai tempat memijah, asuhan, pembesaran serta sebagai tempat mencari makan.

4.3.1 Pulau Talimau

Ekosistem pesisir utama yang terdapat di pulau Talimau yaitu terumbu karang, mangrove dan lamun. Ekosistem terumbu karang di pulau Talimau ditemukan cukup luas tersebar pada bagian utara pulau, sedangkan di bagian selatan ditemukan dalam jumlah sedikit, karena perairan yang relatif dangkal dengan kedalaman sekitar 0,5-2 m serta kekeruhan yang relatif tinggi. Secara umum kualitas terumbu karang di pulau Talimau berada pada kategori baik dengan persentasi tutupan 59,72 Karang hidup, meliputi 53,72 karang kerang, alga sekitar 4,52 , fauna lain sekitar 1,48 dan komponen abiotik sebesar 40,28 . Jenis lifeform dominan di pulau ini adalah karang masif CM sebesar 20,1 , diikuti ACB 10,28 , ACD 8,56 , CB 7,14 , CF 3,6 , CMR 1,34 dan CS 2,7 . Walaupun kondisi terumbu karang di pulau Talimua berada pada kategori baik namun jumlah spesies ikan karang yang ditemukan di pulau ini relatif sedikit yakni sekitar 45 spesies, terdiri dari 25 spesies ikan target, 13 spesies ikan mayor dan 7 spesies ikan indikator. Jarak terumbu karang dari aktivitas masyarakat di pulau Talimau berkisar antara 0,5-1 km. Ekosistem mangrove di pulau Talimau mencakup wilayah seluas 15,4 ha yang umumnya tersebar sepanjang garis pantai bagian selatan dan sebagian kecil di pantai bagian utara pulau. 5 spesies mangrove ditemukan di pulau Talimau, terdiri dari Rhizophora mucronata, R. apiculata, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza dan Xylocarpus granatum, berketebalan antara 7-58 m, dengan ketebalan rata-rata sekitar 23 m, serta tingkat kerapatan antara 110- 330 pohon ha. Spesies mangorve dominan yang ditemukan tumbuh di pulau Talimau adalah dari genus Rhizophora sp. Tumbuhan ini tersebar pada substrat pasir berkarang, pasir berlumpur sampai dengan lumpur berpasir, sedangkan jarak ekosistem mangrove di pulau ini dari pemukiman penduduk berkisar antara 0,5-1 km, walaupun berjarak relatif dekat dengan pemukiman penduduk, namun secara umum kondisi mangrove di pulau ini masih relatif baik. Pulau Talimau juga memiliki ekosistem padang lamun yang cukup luas yaitu mencapai 34,7 ha, yang tesebar pada bagian tenggara serta sebagian kecil ditemukan di bagian barat pulau dengan tipe substrat pasir maupun pasir berlumpur. Spesies lamun yang ditemukan di pulau ini yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Cymodocea serrulata. Persentasi tutupan lamun di pulau ini mencapai 80 , didominasi oleh T. hemprichii, diiukuti oleh E. acoroides serta C. serrlulata. Spesies T. hemprichii dan C. serrlulata menempati wilayah cukup luas dengan tipe substrat pasir bercampur pecahan karang, sedangkan E. acoroides mendominasi wilayah dengan tipe substrat pasir berlumpur. Jarak ekosistem lamun di pulau ini dari aktivitas manusia berkisar antara 0,50-1 km.

4.3.2 Pulau Lelei