selam, snorkling dan berjemur merupakan rata-rata waktu yang telah berlaku secara umum, sedangkan waktu untuk kegiatan rekreasi pantai, berenang
maupun berperahu diperoleh pada saat wawancara dengan wisatawan di lokasi penelitian. Waktu pengunjung diperhitungkan dengan waktu yang disediakan
untuk kawasan Wt. Waktu kawasan adalah lama waktu areal dibuka dalam satu hari, yang diperkirakan sekitar 8 jam Yulianda, 2007.
Tabel 17. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan wisata.
No. Kegiatan
Waktu yang diperlukan Wp jam
Waktu 1 Hari Wt jam
1 Selam 2
8 2 Snorkling
3 6
3 Rekreasi pantai 3
6 4 Wisata mangrove
2 8
5 Wisata lamun ekosistem lainnya 2
4
Sumber: Yulianda 2007.
3.6 Kebutuhan Data Daya Dukung Adaptif DDA
Jenis data yang dibutuhkan untuk menghitung daya dukung adaptif DDA suatu ekosistem adalah hasil analisis kapasitas adaptif ekosistem terumbu
karang, kapasitas adaptif ekosistem mangrove dan kapasitas adaptif ekosistem lamun. Selain itu data lain yang dibutuhkan adalah data hasil analisis daya
dukung kawasan DDK setiap ekosistem tersebut, berdasarkan kelas kesesuain tertentu sebagaimana yang telah dianalisis sebelumnya.
3.6.1 Analisis Daya Dukung Adaptif DDA
Guna mendapatkan daya dukung kawasan dengan kelas kesesuaian berkategori “sangat sesuai” S1 dan “cukup sesuai” S2, yang seimbang
dengan kapasitas adaptif setiap ekosistem dari setiap pulau dalam gugus pulau Guraici, maka nilai daya dukung kawasan DDK dengan tingkat kesesuaian
tersebut, diverifikasi atau dikoreksi dengan nilai kapasitas adaptif setiap ekosistem yang menjadi objek untuk suatu kegiatan ekowisata dari setiap pulau,
hasil verifikasi tersebut akan menghasilkan daya dukung Adaptif bagi setiap kegiatan yang dilakukan pada wilayah suatu pulau dalam hal ini kegiatan
ekowisata selam, wisata snorkling, wisata mangrove dan wisata lamun.
Langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan daya dukung adaptif DDA yaitu melalui prosedur berikut:
1. Nilai Kapasitas adaptif setiap ekosistem pada tiap pulau terlebih dulu dikonveris dalam bentuk persen sehingga dapat diketahui bahwa nilai
kapasitas adaptif setiap ekosistem pada tiap pulau memiliki kesetaraan dengan berapa persen, jika dipersentasikan. Proses perhitungannya
menggunakan persamaan Subur 2012 berikut:
= × 100
.
......................................................................10 Keterangan:
PKAE
i
: Persen Nilai Kapasitas Adaptif Ekosistem-i, Pulau-i KAE
i
: Kapasitas Adaptif ekosistem-i, pulau-i KAE
m
: Nilaik Kapasitas Adaptif Ekosistem Maksimal. 2. Setelah memperoleh nilai kapasitas adaptif setiap ekosistem pada setiap
pulau yang dikonversi dalam bentuk persen, maka nilai tersebut, akan dijadikan sebagai pengkali dalam mendapatkan daya dukung adaptif DDA
setiap pulau untuk setiap aktivitas wisata yang dimaksud dalam penelitian ini. Proses perhitung daya dukung adaptif tersebut menggunakan persamaan
Subur 2012 sebagai berikut:
= ×
.....................................................................11 Keterangan:
DDA
i
: Daya Dukung Adaptif Pulau-i DDK
i
: Daya Dukung Kawasan Pulau-i PKAE
i
: Persen Kapasitas Adaptif Ekosistem-i, Pulau-i
4 PROFIL GUGUS PULAU GURAICI
4.1 Gambaran Umum Gugusan Pulau Guraici