target, 6 spesies ikan indikator dan 12 spesies ikan mayor. Jarak hamparan ekosistem terumbu karang dari aktivitas manusia di pulau Lelei cukup dekat yaitu
sekitar 0,050-0,5 km, hal ini terjadi karena pulau Lelei adalah pulau berpenduduk yang menempati wilayah sepanjang garis pantai sehingga akses masyarakat
terhadap ekosistem terumbu karang relatif mudah yang selanjutnya berpengaruh terhadap kualitas terumbu karang serta spesies ikan karang.
Sebagai salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir, lamun di pulau Lelei ditemukan pada areal seluas 1,76 ha di bagian barat pulau ini dengan jenis
substrat pasir halus yang hanya ditumbuhi oleh satu spesies lamun yaitu Halodule pinifolia yang persentasi tutupannya sekitar 25 . Pada dasarnya
lamun akan tumbuh dengan baik pada perairan yang rerlatif tenang serta relatif tertutup karena substrat dasar sebagai media tumbuh lamun relatif stabil dan
lamun mudah untuk terdistribusi, namun sebagian besar pesisir pulau Lelei relatif terbuka terhadap aksi gelombang dan arus, hal ini menyebabkan lamun tidak
dapat tumbuh dengan baik.
4.3.3 Pulau Temo
Ekosistem terumbu karang di pulau Temo, ditemukan cukup luas tersebar di sebelah barat daya yang relatif terbuka dan tidak terhalang, sedangkan pada
bagian timur laut, tidak ditemukan terumbu karang karena perairan yang relatif dangkal serta kekeruhan yang relatif tinggi. Kondisi terumbu karang yang
umumnya ditemukan pada bagian barat daya pulau ini berada dalam kategori baik dengan persentasi tutupan karang sekitar 59,48 , terdiri dari persentasi
tutupan karang keras 51,7 , alge mencapai 4,28 , fauna lain sekitar 3,5 , serta komponen abiotik sebesar 40,52 . Karang masif CM, merupakan jenis
lifeform yang ditemukan dominan dengan persentasi sebesar 25,04 , selanjutnya CB 12,12 , ACB 8,88 , CS 3,72 , dan CF 1,94 .
Sedangkan jumlah spesies ikan karang yang ditemukan di pulau ini yaitu sekitar 41 spesies, terdiri dari 30 spesies ikan target, 4 spesies ikan indikator serta 7
spesies ikan mayor. Ekosistem terumbu karang di pulau ini berjarak sekitar 3 km dari pemukiman penduduk.
Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang dapat ditemukan di pulau Temo. Mangrove di pulau ini menempati wilayah seluas
10.9 ha, yang tersebar pada sekeliling pulau Temo, memiliki ketebalan yang berkisar antara 12-24 m, dengan ketebalan rata-rata sekitar 20 m. Ditemukan
sekiar 5 spesies mangrove di pulau Temo, terdiri dari Rhizophora mucronata, R. apiculata, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, dan Xylocarpus granatum,
dengan tingkat kerapatan sekitar 110-330 pohon ha. Rhizophora sp ditemukan tumbuh dominan dibandingkan dengan spesies lainnya. Ekosistem mangrove di
pulau ini menempati areal dengan tipe substrat pasir berlumpur sampai dengan lumpur berpasir. Jarak ekosistem mangrove di pulau Temo dari pemukiman
penduduk yaitu sekitar 3 km. Secara umum kondisi mangrove di pulau ini relatif baik, hal ini ditandai dengan tidak adanya penebangan mangrove.
Ekosistem padang lamun di pulau Temo ditemukan tumbuh di sepanjang pantai bagian barat daya serta sebagian di tenggara pulau. Secara keseluruhan,
luas hamparan lamun di pulau Temo mencapai luas 13,86 ha, yang tumbuh pada substrat pasir berlumpur sampai lumpur berpasir. Spesies lamun yang ditemukan
di pulau ini terdiri dari dua spesies yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Spesies lamun dominan di pulau ini adalah E. acoroides. Secara
keseluruhan, persentasi tutupan lamun sekitar 40 . Ekosistem lamun di pulau ini berjarak sekitar 3 km dari pemukiman penduduk.
4.3.4 Pulau Rajawali