2.5 Biodiversitas di Pulau-Pulau Kecil
Air yang mengelilingi pulau-pulau kecil, berfungsi sebagai suatu penghalang terhadap penyebaran hewan dan tumbuhan darat, pulau-pulau kecil
menunjukkan suatu contoh yang jelas mengenai isolasi ekologi, yakni keanekaragaman hayati berperan penting dalam terjadinya endemisme spesies.
Ukuran, jarak, dan periode isolasi dari daratan yang besar sering kali mencapai puncaknya pada saat kemampuan adaptif spesies yang tinggi. Pengasingan
sebagai salah satu hasil isolasi secara biogeografi adalah salah satu faktor utama dalam perubahan evolusioner genetik suatu populasi untuk menjadi
terpisah dari populasi-populasi lainnya. Pulau yang terisolasi biasanya memiliki hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan berkarakteristik unik dan endemisme tinggi
serta khusunya pada pulau-pulau kecil oseanik dan terisolasi Whittaker 1998; Dullo et al. 2002.
Secara alamiah keterisolasian sangat penting bagi manusia dan keanekaragaman hayati biodiversitas, karena ketidak terisolasian dari manusia
sering menimbulkan ancaman dan proses-proses yang menyebabkan kepunahan dari banyak spesies Algar et al. 2002.
Pulau-pulau oseanik yang terisolasi merupakan beberapa fenomena penting bagi spesies-spesies yang tidak bermigrasi nonmigratory spesies
rendah atau tanpa penyebaran. Jenis pulau, terutama di pulau-pulau kecil, tingkat perkembangan kompetisi antara spesies lainnya relatif rendah dalam
pengaruh secara alamiah dari kondisi yang isular CBD 2004. Oleh karena itu hewan dan tumbuh-tumbuhan memiliki kemampuan kompetisi yang rendah, dari
populasi-populasi kecil, dan kisaran distribusi yang sempit dibandingkan hewan maupun tumbuhan-tumbuhan kontinental pada umumnya Dullo et al. 2002.
Beberapa kendala dalam penyebaran dan keterisolasian populasi- populasi dalam pulau-pulau kecil yang terisolasi adalah karena adanya laut
sebagai penghalang barrier yang memisahkan penyebaran spesies terestrial. Banyaknya spesies dalam suatu pulau merupakan suatu konsekuensi dari jarak
yang jauh dari kontinental. Frekuensi pembentukan spesies speciation yang cepat dan perubahan
adaptasi morfologi maupun fisiologi tidak ditemukan dalam banyak taxa insular. Mekanisme-mekanisme umum menunjukkan bahwa populasi-populasi yang kecil
smallness Caughley 1994 termasuk bencana-bencana lokal seperti kebakaran, perubahan antropogenik, secara tidak langsung mengarahkan pada
pembunuhan, introduksi predator dan kompetitor serta serangan penyakit. Masing-masing parameter ini akan mempengaruhi biota tersebut dan
menghasilkan spesialisasi pada ekosistem yang insular, memperbesar peluang pada terjadinya kepunahan. Ekosistem-ekosistem pulau sangat sensitif terhadap
gangguan-gangguan serta rentan terhadap kepunahan, sehingga pulau-pulau telah menjadi lokasi-lokasi dari 724 hewan yang diketahui telah punah selama
400 tahun terakhir, dan sekitar 90 adalah spesies burung yang mendiami pulau CBD 2004.
Karena spesies di pulau cenderung untuk terkonsentrasi pada daerah- daerah yang kecil, kontribusi pulau-pulau terhadap keanekaragaman hayati
adalah tidak proporsional dengan area daratannya, dan banyak diantaranya mendukung keanekaragaman hayati “hot spots” Mittermeier et al. 1998.
Walaupun luas daratan pulau-pulau kurang dari 7 dari luas permukaan daratan di bumi, satu dari enam spesies tumbuhan dijumpai di pulau-pulau Fisher 2004.
Selain itu ditambahkan bahwa endemisme yang tinggi umumnya terdapat di pulau-pulau. Sebagai contoh, lebih dari 80 dari tumbuhan berpembuluh di
Saint Helena dan pulau-pulau di Hawaii bersifat endemik Rosabal 2004. Kesehatan dan kekayaan dari ekosistem-ekosistem pulau dan konservasi
keanekaragaman hayati memiliki peranan penting secara ekologis, sosial, dan kesejahteraan ekonomi terhadap populasi-populasi di pulau. Pulau menyediakan
habitat bagi tumbuhan, hewan yang hidup pada lingkungan laut dan terestrial. Bersamaan aspek geologi, habitat ini memiliki nilai tertentu karena endemismnya
yang tinggi atau karena tidak ditemukan pada daratan yang laus mainland, area pulau-pulau menjadi tempat berlindung bagi banyak spesies penting.
Keanekaragaman hayati laut dan pesisir pantai merupakan hal yang sangat penting bagi banyak penduduk di pulau, terutama bagi masyarakat-masyarakat
yang hidup secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari- hari baik makanan, peralatan, industri, pengobatan, transportasi, pembuangan
limbah, walaupun telah ada teknologi dan gaya hidup yang baru. Sebagaimana di jumpai pada negara pulau-pulau di pasifik, termasuk Marshall Islands, Kiribati,
dan Tuvalu, yang sama-sama juga merupakan wilayah yang mempunyai keanekaragaman hayati pesisir tertinggi di dunia UNEP 2004. Selain itu
Keanekaragaman hayati adalah suatu komponen sangat penting dan yang terpenting adalah menyediakan keamanan makanan di pulau-pulau kecil yang
terisolasi.
2.6 Kapasitas Adaptif