67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Muhammadiyah Gamplong yang terletak di
Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Muhammadiyah Gamplong tahun ajaran 20162017. Kelas V terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA terdiri 14 siswa dan kelas
VB 14 siswa. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dalam pembelajaran IPA, kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching, sedangkan pada kelompok kontrol
menggunakan model pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru, yaitu model pembelajaran langsung. Penentuan kelompok eksperimen dan kontrol
dilakukan secara undian. Kelas VB terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VA terpilih sebagai kelompok kontrol. Tiap kelompok akan diberikan
pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum materi pembelajaran disampaikan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal masing-masing kelompok.
Sedangkan postest diberikan setelah materi pembelajaran disampaikan.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2017 – 11 Maret 2017.
Jumlah waktu proses pembelajaran adalah tiga kali pembelajaran. Penelitian dilakukan satu kali pretest dan tiga kali perlakuan. Setiap kali perlakuan diakhiri
dengan postest. Postest tersebut bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh
68 hasil belajar IPA setelah diberi pembelajaran dengan model Quantum Teaching.
Berikut waktu pelaksanaan dan pembagian materi tiap pertemuan. Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD Muhammadiyah Gamplong
Kelompok HariTanggal
Kegiatan Sub Pokok Bahasan
Eksperimen Sabtu, 25
Februari 2017 Pretest
-
Sabtu, 4 Maret 2017
Perlakuan 1
dan Postest 1 Sumber cahaya, sifat cahaya
dapat merambat
lurus, menembus benda bening, dan
dapat dibiaskan. Selasa,
7 Maret 2017
Perlakuan 2
dan Postest 2 Sifat cahaya dapat dipantulkan
dan dapat diuraikan. Sabtu,
11 Maret 2017
Perlakuan 3
dan Postetst 3 Pemanfaatan Sifat-Sifat Cahaya
dalam Karya Sederhana
Kontrol Sabtu,
25 Februari 2017
Pretest -
Sabtu, 4 Maret 2017
Perlakuan 1
dan Postest 1 Sumber cahaya, sifat cahaya
dapat merambat
lurus, menembus benda bening, dan
dapat dibiaskan. Selasa,
7 Maret 2017
Perlakuan 2
dan Postest 2 Sifat cahaya dapat dipantulkan
dan dapat diuraikan. Sabtu,
11 Maret 2017
Perlakuan 3
dan Postetst 3 Pemanfaatan Sifat-Sifat Cahaya
dalam Karya Sederhana
69
1. Data Sikap Ilmiah Siswa
Sikap ilmiah siswa diperoleh berdasarkan hasil pengamatan oleh observer. Pengamatan dilakukan setiap pembelajaran IPA berlangsung, mulai dari
pembukaan hingga penutup selama tiga kali pertemuan. Rincian data sikap ilmiah siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 14. Data Distribusi Frekuensi Rata-rata Observasi Sikap Ilmiah Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kriteria Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol Frekuensi
Presentase Frekuensi
Presentase
Sangat Baik 3,25-4,00 Baik 2,50-3,25
Cukup 1,75-2,50 Kurang 1,00-1,75
11 3
78,57 21,43
4 9
1 28,57
64,29 7,14
Total 14
100 14
100 Rata-rata Nilai
3,60 3,1
Nilai Tertinggi 3,82
3,64 Nilai Terendah
3,24 2,49
Berdasarkan data pada tabel 12 di atas, diketahui bahwa hasil observasi sikap ilmiah siswa pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata secara
keseluruhan sebesar 3,60 dengan kriteria sangat baik. Nilai tertinggi 3,82 dan nilai terendah 3,24. Siswa yang memperoleh kriteria nilai sangat baik sebesar 78,57
dan kriteria nilai baik sebesar 21,43. Siswa yang memperoleh nilai sangat baik karena pada waktu proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat antusias,
70 memberikan respon positif terhadap pembelajaran, mampu memberikan
tanggapan ketika guru bertannya, serta mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Selanjutnya hasil observasi sikap ilmiah siswa pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,1 dengan kriteria baik. Nilai
tertinggi 3,64 dan nilai terendah 2,49. Siswa yang memperoleh kriteria nilai sangat baik sebesar 28,57, kriteria nilai baik 64,29, dan kriteria nilai cukup
sebesar 7,14. Siswa yang memperoleh nilai baik karena pada waktu proses pembelajaran berlangsung siswa terkadang memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan, tetapi siswa juga terkadang ramai dengan teman sebangkunya. Ketika guru sedang berceramah, siswa terlihat kurang antusias selama
pembelajaran berlangsung. Siswa kurang aktif selama pembelajaran. Ketika diberikan tugas oleh guru secara berkelompok, siswa mengerjakan tugas tersebut
dengan baik, mau berdiskusi dengan teman kelompok, serta mencari jawaban di buku, tetapi ketika sudah selesai, siswa cenderung mengganggu teman dari
kelompok lain yang belum selesai. Data nilai hasil observasi sikap ilmiah siswa selanjutnya disajikan dalam
bentuk diagram batang sebagai berikut.
71 Gambar 2. Diagram Batang Hasil Observasi Sikap Ilmiah Siswa Kelompok
Eksperimen dan kelompok Kontrol
Berdasarkan diagram batang di atas, pada kelompok eksperimen terdapat 11 siswa dengan kriteria sangat baik dan 3 siswa dengan kriteria baik. Pada
kelompok kontrol terdapat 1 siswa dengan kriteria nilai cukup, 9 siswa dengan kriteria baik, dan 4 siswa dengan kriteria sangat baik.
Data hasil observasi sikap ilmiah siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah diperoleh, selanjutnya akan dibandingka tiap aspek.
Nilai akhir tiap aspek tersebut didapatkan dari nilai rata-rata tiap aspek pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Menurut Abdul Majid 2014: 259-260
penilaian sikap yang telah diperoleh kemudian dirata-rata. Hasil perhitungan nilai sikap ilmiah siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat
pada tabel berikut.
2 4
6 8
10 12
14 16
Kurang Cukup
Baik Sangat Baik
Fr e
ku e
n si
Kriteria Nilai
Sikap Ilmiah Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
72 Tabel 15. Rata-rata Perbandingan Nilai Sikap Ilmiah Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dimensi Eksperimen
Kriteria Nilai
Kontrol Kriteria
Nilai
Sikap Ingin Tahu 3,54
Sangat Baik
2,80 Baik
Sikap Berpikiran
Terbuka dan Kerja Sama
3,55 Sangat
Baik 3,25
Baik
Sikap Ketekunan 3,79
Sangat Baik
3,30 Sangat
Baik
Rata-rata 3,6
Sangat Baik
3,1 Baik
Berdasarkan tabel 13, dapat dilihat bahwa rata-rata keseluruhan nilai sikap ilmiah siswa pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 3,6 dengan kriteria sangat
baik. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai sebesar 3,1 dengan kriteria baik. Rata-rata nilai sikap ilmiah siswa tertinggi pada dimensi sikap ketekunan
yaitu sebesar 3,79 untuk kelompok eksperimen, dan nilai 3,30 untuk kelompok kontrol. Sedangkan rata-rata nilai terendah terdapat pada dimensi sikap ingin
tahu, dengan nilai 3,54 untuk kelompok eksperimen, dan nilai 2,80 untuk kelompok kontrol. Dilihat dari tabel di atas, nilai sikap ilmiah siswa pada
kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sikap ilmiah siswa pada
kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung. Data rata-rata nilai hasil observasi sikap ilmiah siswa bila dijadikan dalam diagram batang adalah
sebagai berikut.
73 Gambar 3. Diagram Batang Nilai Sikap Ilmiah Siswa Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Berdasarkan diagram batang di atas, pada tiap dimensi sikap ilmiah
kelompok eksperimen mendapatkan nilai lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Pada dimensi sikap ingin tahu kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,54
dengan kriteria sangat baik, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan nilai 2,8 dengan kriteria baik. Pada dimensi sikap berpikiran terbuka dan kerja sama
kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,55 dengan kriteria sangat baik dan kelompok kontrol mendapatkan nilai 3,25 dengan kriteria baik. Pada dimensi
sikap ketekunan kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,79 dengan kriteria nilai sangat baik dan 3,3 dengan kriteria nilai sangat baik.
2. Data Keterampilan Proses Sains Siswa
Data hasil keterampilan proses sains siswa kelompok eksperimen diperoleh selama tiga kali pembelajaran. Observer mengamati siswa dari kegiatan pembuka
3,54 3,55
3,79 2,8
3,25 3,3
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
Sikap Ingin Tahu Sikap Berpikiran
Terbuka dan Kerja Sama
Sikap Ketekunan
N il
ai
Dimensi
Sikap Ilmiah Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
74 hingga penutup. Rincian data distribusi frekuensi dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 16. Data Distribusi Frekuensi Rata-rata Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Kelompok Eksperimen
Kriteria Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol Frekuensi
Presentase Frekuensi
Presetase
Sangat Baik 3,25-4,00 Baik 2,50-3,25
Cukup 1,75-2,50 Kurang 1,00-1,75
11 3
78,57 21,43
14 100
Total 14
100 14
100 Rata-rata Nilai
3,42 2,62
Nilai Tertinggi 3,76
3,14 Nilai Terendah
3,14 2,57
Berdasarkan data pada tabel 14 di atas, diketahui bahwa hasil observasi keterampilan proses siswa pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata
secara keseluruhan sebesar 3,42 dengan kriteria sangat baik. Nilai tertinggi 3,76 dan nilai terendah 3,14. Siswa yang memperoleh kriteria nilai sangat baik sebesar
78,57 dan kriteria nilai baik sebesar 21,43. Siswa yang memperoleh nilai sangat baik karena ketika melaksanakan diskusi, pembagian tugas dan keterlibatan
setiap anggota dilakukan secara demokratis. Selain itu, penyajian laporan, pembuatan kesimpulan, dan penyampaian hasil diskusi dilaksanakan secara jelas
dan memberikan informasi yang lengkap.
75 Selanjutnya hasil observasi keterampilan proses siswa pada kelompok
kontrol diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 2,62 dengan kriteria baik. Nilai tertinggi 3,14 dan nilai terendah 2,57. Semua siswa memperoleh
kriteria nilai baik dengan presentase 100. Siswa mendapatkan kriteria nilai baik karena siswa mampu bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya
meskipun pembagian tugas antar anggota belum seluruhnya demokratis. Ketika siswa diminta untuk menjelaskan hasil diskusinya ada beberapa anak yang masih
kurang jelas dalam pengucapannya, tetapi sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Data nilai hasil observasi keterampilan proses siswa selanjutnya
disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram Batang Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
2 4
6 8
10 12
14 16
Kurang Cukup
Baik Sangat Baik
Fr e
ku e
n si
Kriteria Nilai
Keterampilan Proses Sains Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
76 Berdasarkan diagram batang di atas, pada kelompok eksperimen terdapat 11
siswa dengan kriteria sangat baik dan 3 siswa dengan kriteria baik. Pada kelompok kontrol terdapat 14 siswa dengan kriteria nilai baik.
Data hasil observasi keterampilan proses Sains siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah diperoleh, selanjutnya akan dibandingka tiap
aspek. Nilai akhir tiap aspek tersebut didapatkan dari nilai rata-rata tiap aspek pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Menurut Abdul Majid 2014: 257-
258 penilaian keterampilan yang telah diperoleh kemudian dirata-rata. Hasil perhitungan nilai keterampilan proses Sains siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
77 Tabel 17. Rata-rata Perbandingan Nilai Keterampilan Proses Sains Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Aspek yang Diamati Eksperimen
Kriteria Nilai
Kontrol Kriteria
Nilai
Observasi Pengamatan
3,53 Sangat
Baik 2,91
Baik
Interpretasi Menafsirkan
3,67 Sangat
Baik 3,47
Sangat Baik
Menggunakan Alat 3,07
Baik 1
Kurang Eksperimen
Melakukan Percobaan 3,67
Sangat Baik
2 Cukup
Komunikasi 3,36
Sangat Baik
3,26 Sangat
Baik Mengajukan Pertanyaan
3,21 Baik
3,10 Baik
Rata-rata 3,42
Sangat Baik
2,62 Baik
Berdasarkan tabel 15, dapat dilihat bahwa rata-rata keseluruhan nilai keterampilan proses Sains siswa pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 3,42
dengan kriteria sangat baik. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai sebesar 2,62 dengan kriteria baik. Dilihat dari tabel di atas, nilai keterampilan
proses Sains siswa pada kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih tinggi dibandingkan dengan nilai keterampilan
proses sains siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran
78 langsung. Data rata-rata nilai hasil observasi keterampilan proses Sain siswa tiap
pertemuan bila dijadikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut.
Gambar 5. Diagram Batang Nilai Keterampilan Proses Sains Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan diagram tabel di atas, pada tiap aspek keterampilan proses Sains kelompok eksperimen mendapatkan nilai lebih tinggi daripada kelompok
kontrol. Pada aspek observasi pengamatan kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,58 dengan kriteria nilai sangat baik dan kelompok kontril mendapatkan
nilai 2,91 dengan kriteria nilai baik. Pada aspek interpretasi menafsirkan kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,67 dengan kriteria nilai sangat baik
sedangkan kelompok kontrol mendapatkan nilai 3,47 dengan kriteria nilai sangat baik. Pada aspek menggunakan alat kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,07
3,53 3,67
3,07 3,67
3,36 3,21
2,91 3,47
1 2
3,26 3,1
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
N il
ai
Aspek yang Diamati
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
79 dengan kriteria nilai baik dan kelompok eksperimen mendapatkan nilai 1 dengan
kriteria nilai kurang. Pada aspek eksperimen melakukan percobaan kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,67 dengan kriteria nilai sangat baik dan
kelompok kontrol mendapatkan nilai 2 dengan kriteria nilai cukup. Pada aspek komunikasi kelompok eksperimen mendapatkan nilai 3,36 dengan kriteria nilai
sangat baik dan kelompok kontrol mendapatkan nilai 3,26 dengan kriteria nilai sangat baik. Pada aspek mengajukan pertanyaan kelompok eksperimen
mendapatkan nilai 3,21 dengan kriteria nilai baik dan kelompok kontrol mendapatkan nilai 3,10 dengan kriteria nilai baik.
3. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif
Data hasil belajar pada ranah kognitif diperoleh dari nilai pretest dan postetst siswa. Data hasil pretest diperoleh dari hasil tes IPA sebelum diberi
perlakuan. Sedangkan data hasil postest diperoleh setelah diberi perlakuan. Pembelajaran dilaksanakan sebanya tiga kali, sehingga terdapat tiga kali postest,
yang selanjutnya dihitung reratanya. Berikut adalah rangkuman ketuntasan siswa. Tabel 18. Rangkuman Ketuntasan Siswa
Kelompok Pretest
Postest T
TT T
TT
Eksperimen 9
5 14
Kontrol 9
5 10
4 Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
80 Dari tabel 16 di atas dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol jumlah siswa yang tidak tuntas jika dilihat dari nilai KKM ≥ 60
maka mengalami penurunan. Pada kelompok eksperimen jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa dan pada postest semua siswa sudah mencapai KKM.
Pada kelompok kontrol data pretest menunjukkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa, kemudian pada postest mengalami penurunan menjadi 4 siswa.
Data hasil pengukuran pretest dan postest kemudian akan dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi dan grafik histogram yang menunjukkan hasil belajar
IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut distribusi data hasil perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
a. Data Hasil Belajar IPA Ranah Kognitif Kelompok Eksperimen
1 Data Pretest Pemberian soal pretest pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari
Sabtu, 25 Februari 2017. Setelah data diperoleh, kemudian diolah dan berikut tabel statstik deskriptif hasil belajar siswa.
Tabel 19. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen
Nilai Terendah 46,15
Nilai Tertinggi 82,05
Banyak Siswa 14
Median 65,13
Modus 66,67
Mean 63,19
Varians 106,86
Simpangan Baku 10,34
81 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil pretest kelompok
eksperimen mempunyai nilai terendah 46,15 dan nilai tertinggi 82,05 dengan median 65,13; modus 66,67; mean 63,19; varians 106,86; dan simpangan baku
10,34. Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 20. Frekuensi Pretest Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelompok Eksperimen
Nilai Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
46-54 3
21,43 3
21,43 55-62
2 14,29
5 35,71
63-70 6
42,86 11
78,57 71-78
2 14,29
13 92,86
79-86 1
7,14 14
100 Total
14 100
Selanjutnya apabila disajikan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut.
82 Gambar 6. Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel 20 data distribusi frekuensi dan grafik histogram pretest hasil belajar ranah kognitif kelompok eksperimen dapat disimpulkan bahwa yang
mendapatkan nilai 46-54 sebanyak 3 siswa, nilai 55-62 sebanyak 2 siswa, nilai 63-70 sebanyak 6 siswa, 71-78 sebanyak 2 siswa, dan 79-86 sebanyak 1 siswa.
2 Data Postest Postest diberikan setelah siswa diberikan perlakuan menggunakan model
Quantum Teaching. Data hasil belajar postest siswa pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.
1 2
3 4
5 6
7
46-54 55-62
63-70 71-78
79-86
Fr e
ku e
n si
Nilai
Pretest Kelompok Eksperimen
46-54 55-62
63-70 71-78
79-86
83 Tabel 21. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Postest Kelompok Eksperimen
Nilai Terendah 67,13
Nilai Tertinggi 98,25
Banyak Siswa 14
Median 83,74
Modus 84,03
Mean 82,96
Varians 83,62
Simpangan Baku 9,14
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil postest kelompok eksperimen mempunyai nilai terendah 67,13 dan nilai tertinggi 98,25 dengan
median 83,74; modus 84,03; mean 82,96; varians 83,62; dan simpangan baku 9,14. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelompok
eksperimen. Tabel 22. Frekuensi Postest Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelompok Eksperimen
Nilai Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
66-72 2
14,29 2
14,29 73-79
3 21,43
5 35,71
80-86 4
28,57 9
64,29 87-93
3 21,43
12 85,71
94-100 2
14,29 14
100,00 Total
14 100
84 Selanjutnya apabila disajikan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat
sebagai berikut.
Gambar 7. Grafik Histogram Postest Kelompok Eksperimen Berdasarkan tabel data grafik histogram postets hasil belajar ranah kognitif
siswa kelompok eksperimen dapat disimpulkan bahwa yang mendapat nilai 66-72 sebanyak 2 siswa, nilai 73-79 sebanyak 3 siswa, nilai 80-86 sebanyak 4 siswa,
nilai 87-93 sebanyak 3 siswa, dan nilai 94-100 sebanyak 2 siswa.
b. Data Hasil Belajar IPA Ranah Kognitif Kelompok Kontrol
1 Data Pretest Pemberian soal pretest pada kelompok kontrol dilaksanakan pada hari
Sabtu, 25 Februari 2017. Setelah data diperoleh, kemudian diolah dan berikut tabel statstik deskriptif hasil belajar siswa.
1 2
3 4
5 6
7
66-72 73-79
80-86 87-93
94-100
Fr e
ku e
n si
Nilai
Postest Kelompok Eksperimen
66-72 73-79
80-86 87-93
94-100
85 Tabel 23. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelompok Kontrol
Nilai Terendah 48,72
Nilai Tertinggi 92,31
Banyak Siswa 14
Median 64,10
Modus 51,28
Mean 63,92
Varians 143,12
Simpangan Baku 11,96
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil pretest kelompok kontrol mempunyai nilai terendah 48,72 dan nilai tertinggi 92,31 dengan median
64,10; modus 51,28; mean 63,92; varians 143,12; dan simpangan baku 11,96. Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 24. Frekuensi Pretest Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelompok Kontrol
Nilai Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
48-56 4
28,57 4
28,57 57-65
4 28,57
8 57,14
66-74 4
28,57 12
85,71 75-83
1 7,14
13 92,86
84-92 1
7,14 14
100,00 Total
14 100
Selanjutnya apabila disajikan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut.
86 Gambar 8. Grafik Histogram Pretest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel data grafik histogram pretest hasil belajar ranah kognitif siswa kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa yang mendapat nilai 48-56
sebanyak 4 siswa, nilai 57-65 sebanyak 4 siswa, nilai 66-74 sebanyak 4 siswa, nilai 75-83 sebanyak 1 siswa, dan nilai 84-92 sebanyak 1 siswa.
2 Data Postest Postest diberikan setelah siswa diberikan pembelajaran dengan metode yang
biasa dipakai oleh guru, yakni dengan pembelajaran konvensional. Data hasil belajar postest siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
1 2
3 4
5 6
7
48-56 57-65
66-74 75-83
84-92
Fr e
ku e
n si
Nilai
Pretest Kelompok Kontrol
48-56 57-65
66-74 75-83
84-92
87 Tabel 25. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Postest Kelompok Kontrol
Nilai Terendah 53,29
Nilai Tertinggi 98,25
Banyak Siswa 14
Median 71,11
Modus 57,24
Mean 70,29
Varians 153,07
Simpangan Baku 12,37
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil postest kelompok kontrol mempunyai nilai terendah 53,29 dan nilai tertinggi 98,25 dengan median
71,11; modus 57,24; mean 70,29; varians 153,07; dan simpangan baku 12,37. Selanjutnya penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada
tabel berikut. Tabel 26. Frekuensi Postest Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelompok Kontrol
Nilai Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
51-60 4
28,57 4
28,57 61-70
2 14,29
6 42,86
71-80 6
42,86 12
85,71 81-90
1 7,14
13 92,86
91-100 1
7,14 14
100,00 Total
14 100
Apabila disajikan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut.
88 Gambar 9. Grafik Histogram Postest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel data grafik histogram postest hasil belajar ranah kognitif siswa kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa yang mendapat nilai 51-60
sebanyak 4 siswa, nilai 61-70 sebanyak 2 siswa, nilai 71-80 sebanyak 6 siswa, nilai 81-90 sebanyak 1 siswa, dan nilai 90-100 sebanyak 1 siswa.
Secara keseluruhan, rangkuman nilai mean pretest dan postest hasil belajar ranah kognitif kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 27. Rangkuman Mean Pretest-Postest Hasil Belajar Ranah Kognitif
Kelompok Mean Pretest
Mean Postest Selisih
Pretest- Postest
Eksperimen 63,19
82,96 19,77
Kontrol 63,92
70,29 6,37
Dari perhitungan tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata hasil belajar ranah kognitif pretest pada kelompok eksperimen sebesar 63,19 dan postest sebesar
82,96 sehingga selisih pretest dan postest kelompok eksperimen adalah 19,77.
1 2
3 4
5 6
7
51-60 61-70
71-80 81-90
91-100
Fr e
ku e
n si
Nilai
Postest Kelompok Kontrol
51-60 61-70
71-80 81-90
91-100
89 Sedangkan untuk kelompok kontrol rata-rata hasil belajar ranah kognitif pretest
sebesar 63,92 dan postest sebesar 70,92 sehingga selisih pretest dan postest adalah 6,37.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah Sugiyono, 2010: 236. Hipotesis diuji setelah semua data telah terkumpul.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan normalized gain dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Muhammadiyah Gamplong. Peneliti menggunakan uji normalized gain dikarenakan penelitian ini adalah
penelitian populasi sehingga tidak menggunakan uji t. Menurut Naga 2009: 41 populasi data dari lapangan dapat langsung digunakan untuk menguji statistika
sehingga dapat langsung dipertentangkan. Mundir 2014: 162 berpendapat bahwa t-Test digunakan untuk melakukan uji komparasi antara dua kondisi dengan
catatan datanya berskala intervalrasio, dengan maksud data dua kondisi tersebut berdasarkan dari sampel yang berbeda atau dari sampel yang sama. Berdasarkan
pendapat tersebut, uji t-Test dilakukan jika datanya berupa sampel atau penelitian dengan sampel, sehingga peneliti menggunakan uji normalized gain dikarenakan
penelitian ini adalah penelitian populasi. Uji normalized gain dalam penelitian ini dihitung dengan bantuan program
SPSS 17 for windows dan Microsoft Excel. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah:
90 Ho
: tidak ada pengaruh positif penerapan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Muhammadiyah
Gamplong. Ha
: terdapat pengaruh positif penerapan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Muhammadiyah
Gamplong. Berikut hasil analisis perhitungan menggunakan rumus normalized gain.
Tabel 28. Hasil Gain Score
No. Kelompok
Rerata Pretest
Rerata Postest
Rerata Gain Score
Kriteria Nilai
1. Kontrol
63,92 70,29
0,21 Rendah
2. Eksperimen
63,19 82,96
0,56 Sedang
Berdasarkan tabel 29 di atas, hasil perhitungan gain score antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa nilai gain score yang
diperoleh kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 0,560,21. Gain score yang diperoleh kelompok eksperimen termasuk kriteria
nilai sedang dan gain score yang dipeloeh kelompok kontrol termasuk kriteria nilai rendah.
Terdapat perbedaan nilai gain score antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak
yang artinya “terdapat pengaruh positif penerapan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD
Muhammadiyah Gamplong.” Perbandingan hasil gain score untuk kelompok
91 eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya dapat dilihat pada diagram batang
di bawah ini.
Gambar 10. Diagram Batang Rerata Gain Score Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa rerata gain score kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rerata gain score kelompok kontrol. Rerata gain score kelompok eksperimen adalah 0,56 dan kelompok kontrol
sebesar 0,21. Hal tersebut menunjukkan bahwa model Quantum Teaching berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas
V SD Muhammadiyah Gamplong dengan kriteria nilai sedang. Berikut merupakan data hasil gain score tiap siswa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang ditunjukkan oleh gambar diagram garis di bawah ini.
0,21 0,56
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
Kontrol Eksperimen
Ga in
S core
Kelompok
Perbandingan Rerata Gain Score
Kontrol Eksperimen
92 Gambar 11. Diagram Garis tiap Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan diagram garis di atas, dapat dilihat garis masing-masing siswa, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pada
kelompok eksperimen gain score minimum adalah 0,25 dengan kategori nilai rendah dan gain score maksimum sebesar 0,94 dengan kategori tinggi. Sedangkan
pada kelompok kontrol gain score minimum adalah -0,21 dengan kategori nilai rendah dan gain score maksimum sebesar 0,77 dengan kategori tinggi. Secara
keseluruhan nilai gain score tiap siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
D. Pembahasan Hasil Penelitian