43 d. Anak dapat menyusun benda-benda, tetapi belum dapat menarik inferensi
dari dua benda yang tidak bersentuhan meskipun terdapat dalam susunan yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar kelas V termasuk dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak mampu mengklasifikasikan angka-
angka atau bilangan, mulai mengkonversikan pengetahuan tertentu, kemampuan proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih
terikat dengan objek-objek yang bersifat terikat Usman Samatowa, 2006: 9.
3. Karakteristik Siswa SD
Siswa SD termasuk ke dalam masa kanak-kanak akhir. Menurut Izzaty 2013:114-115 masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase, yaitu:
a. Masa kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 67 tahun –
910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar, b. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 910
tahun – 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah
Dasar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI karakteristik merupakan
ciri-ciri khusus; mempunyai kekhususan sesuai dengan perwatakan tertentu. Ciri- ciri khusus dari anak masa kelas rendah dan tinggi menurut Izzaty 2013: 115
sebagai berikut. 1. Masa kelas rendah SD, yaitu:
a. Terdapat hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, b. Anak suka memuji diri sendiri,
44 c. Jika anak tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau
pekerjaan itu dianggapnya tidak penting, d. Anak suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika menguntungkan
dirinya, dan e. Anak suka meremehkan orang lain.
2. Masa kelas tinggi SD, yaitu: a. Perhatian anak tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari,
b. Ingin tahu, ingin belajar, realistis, c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus,
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, dan
e. Anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, dan mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Dari penjelasan di atas, siswa kelas V SD termasuk ke dalam masa kelas tinggi. Penggunaan model Quantum Teaching yang di dalamnya terdapat
rancangan belajar TANDUR, akan menumbuhkan rasa atau minat terhadap pelajaran yang sedang diajarkan. Selain itu, model ini juga akan membantu
siswa dalam meningkatkan partisipasi selama pembelajaran, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang dimaksud di sini yaitu meningkatnya hasil
belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Udin Syaefudin Sa’ud 2008: 130 bahwa tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa,
melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan
45 daya dengar dan meningkatkan kehalusan perilaku, sehingga mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Penelitian yang Relevan