41 Menurut Syamsu Yusuf LN 2011: 69-71 terdapat beberapa tugas
perkembangan pada masa sekolah, yakni: a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan,
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis,
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya, d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya,
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung, f.
Belajar mengembangka konsep sehari-hari, g. Mengembangkan kata hati,
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi, dan i.
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaganya.
Tugas perkembangan ini merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; dan apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan
pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya Syamsu Yusuf
LN, 2011: 65. Secara garis besar guru di sekolah memiliki peran atau andil yang besar dalam membantu siswa menyelesaikan tugasnya. Keberhasilan tugas
perkembangan siswa nantinya juga akan diwarnai dengan lingkungan keluarga, sekolah, serta teman sebaya dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia SD
Siswa SD yang berkisar dari usia 7-12 tahun mempunyai tahap perkembangan kognitif yang berbeda. Piaget Usman Samatowa, 2006: 9
menuturkan bahwa anak pada usia 7-11 atau 12 tahun termasuk ke dalam tahapan periode operasional konkret. Pada tahap ini peserta didik sudah mulai memahami
42 aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah; mempunyai
kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya serta peserta didik sudah mampu berpikir sistematis
mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret Ahmad Susanto, 2015: 77.
Pada rentang usia 7-11 atau 12 tahun anak mulai menunjukkan perilaku belajar yang berkembang. Tanda-tandanya sebagai berikut.
a. Anak mulai memandang dunia secara obyektif bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur
kesatuan secara serempak, b. Anak mulai berpikir secara operasional, misalnya kelompok elemen
menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat melihat hubungan elemen dengan kesatuankeseluruhan secara bolak-balik,
c. Anak mulai mempergunakan cara berfikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda,
d. Anak mulai membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan- aturan, prinsip-prinsp ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan
sebab akibat, dan e. Anak mulai memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar,
luas, dan berat Srini M. Iskandar, 1996:27-28. Menurut Usman Samatowa 2006: 8-9 perilaku kognitif yang tampak pada
siswa sekolah dasar antara lain: a. Self-centered dalam memandang dunianya;
b. Anak dapat mengklasifikasikan objek-objek atas dasar satu ciri tertentu yang memiliki ciri yang sama, mungkin pula memiliki perbedaan dalam hal
lainnya; c. Anak dapat melakukan koleksi benda-benda berdasarkan suatu ciri atau
kriteria tertentu;
43 d. Anak dapat menyusun benda-benda, tetapi belum dapat menarik inferensi
dari dua benda yang tidak bersentuhan meskipun terdapat dalam susunan yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar kelas V termasuk dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak mampu mengklasifikasikan angka-
angka atau bilangan, mulai mengkonversikan pengetahuan tertentu, kemampuan proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih
terikat dengan objek-objek yang bersifat terikat Usman Samatowa, 2006: 9.
3. Karakteristik Siswa SD