Pengertian Hasil Belajar Kajian tentang Hasil Belajar Sains IPA di SD

29 meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan alasan dan kelebihan-kelebihan tersebut, maka peneliti memilih model quantum teaching untuk diterapkan dalam kelas yang terpilih menjadi kelompok eksperimen.

C. Kajian tentang Hasil Belajar Sains IPA di SD

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata, yakni “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional Purwanto, 2010: 44. Sedangkan belajar menurut Ahmad Susanto 2015: 4 adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan siswa selama proses belajar sehingga mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Menurut Nana Sudjana 2005: 22 hasil belajar merupakan kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Senada dengan Nana Sudjana, Susanto 2015:5 mengemukakan bahwa hasil belajar siswa merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan Oemar Hamalik 2003: 30 berpendapat bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. 30 Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar Benyamin Bloom dan membaginya menjadi tiga ranah Nana Sudjana, 2005: 22- 23. Ketiga ranah tersebut yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. a. Ranah Kognitif Ranah ini berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif Ranah ini berkaitan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah Psikomotoris Ranah ini berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Terdapat enam aspek dalam ranah psikomotoris yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan, atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Menurut Widoyoko 2016:38-61 hasil belajar memuat tiga dimensi, yakni dimensi proses kognitif, afektif, dan psikomotor. Berikut penjelasannya: a. Kognitif Proses kognitif dalam pembelajaran menurut Anderson dan Krathwohl Widoyoko, 2016: 38-47 dibagi menjadi enam jenjang, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pada 31 jenjang mengingat dapat dibedakan menjadi dua, yakni mengenali dan mengingat kembali. Pada kategori memahami, meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses, yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan. Menganalisis terdiri dari tiga proses, yakni membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Jenjang mengevaluasi terdiri dari memeriksa dan mengkritik. Jenjang mencipta berisi tiga proses kognitif, yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. b. Afektif Ranah afektif menurut Krathwohl, Bloom, dan Maisa Widoyoko, 2016:52- 58 dibedakan menjadi lima jenjang. Kelima jenjang tersebut adalah receivingattending menerimamemperhatikan, responding menanggapin, valuing menilaimenghargai, organization mengatur atau mengorganisasikan, dan characterization by a value or value complex karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c. Keterampilan Ranah keterampilan atau psikomotor menurut Bloom Widoyoko, 2016:59- 61 dibedakan menjadi tujuh. Ketujuh jenjang tersebut yaitu perception persepsi, set kesiapan, guided response respon terpimpin, mechanism mekanisme, complex over response respons tampak yang kompleks, adaption penyesuaian, origination penciptaan. Berdasarkan uraian di atas, pengertian hasil belajar adalah suatu proses yang ditempuh siswa sehingga mengakibatkan berubahnya tingkah laku, baik 32 menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Penelitian ini menggunakan semua ranah dalam hasil belajar, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor, tetapi untuk ranah kognitif menggunakan proses kognitif menurut Anderson dan Krathwohl, yang meliputi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, serta mencipta.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar