75 terlaksana  sebesar  68,31  atau  dapat  dikategorikan  baik.  Walaupun  demikian,
responden harus lebih meningkatkan lagi dalam hal mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik dalam mata pelajaran Kimia melalui kegiatan apersepsi. Hal ini
dimaksudkan  supaya  peserta  didik  mendapatkan  minat  dan  perhatian  terhadap materi  yang  akan  dipelajari  pada  proses  pembelajaran  yang  akan  dilaksanakan.
Dengan  tumbuhnya  minat  dan  perhatian  peserta  didik  diawal  pembelajaran, memungkinkan  tujuan  pembelajaran  yang  telah  direncanakan  dapat  tercapai
dengan baik.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
Indikator pertama pada aspek ini adalah  memahami berbagai teori belajar dan  prinsip-prinsip  pembelajaran  yang  mendidik  terkait  dengan  mata  pelajaran
Kimia.  Berdasarkan  hasil  kuesioner  dan  observasi  menunjukkan  bahwa  terdapat satu  responden  dapat  memahami  teori  belajar  dan  prinsip-prinsip  pembelajaran
yang  mendidik  dengan  sangat  baik  dan  enam  responden  lainnya  melaksanakan dengan  baik.  Pada  indikator  ini,  responden  telah  menerapkan  teori  belajar  yang
sesuai  dengan  tujuan  pembelajaran.  Salah  satunya  adalah  teori  belajar  Bruner, yang  menyatakan  bahwa  belajar  akan  berhasil  lebih  baik  apabila  dihubungkan
dengan  kehidupan  orang  yang  sedang  belajar  peserta  didik.  Responden  telah menghubungkan  materi  yang  sedang  dipelajari  dengan  kehidupan  peserta  didik
tetapi belum mampu melaksanakan pendekatan kontekstual, yaitu pada komponen menemukan.  Responden  cenderung  memberikan  konsep  kepada  peserta  didik
tanpa  memberikan  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  menemukannya sendiri. Selain itu, responden juga telah menerapkan pembelajaran yang mendidik
dapat membentuk keterampilan bagi peserta didik, yaitu dengan metode diskusi
76 dan  ekperimen.  Dengan  kedua  metode  tersebut,  peserta  didik  dapat  memiliki
keterampilan dalam hal menyampaikan pendapat dan keterampilan dalam bekerja praktikum.
Indikator kedua adalah menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan  teknik  pembelajaran  yang  mendidik  secara  kreatif  dalam  mata  pelajaran
Kimia.  Berdasarkan  hasil  kuesioner  dan  observasi  menunjukkan  bahwa  terdapat satu  responden  dapat  menerapkannya  dengan  sangat  baik  dan  enam  responden
lainnya  menerapkan  dengan  baik.  Pada  indikator  ini,  responden  telah menerapkannya  dengan  tujuan  untuk  membantu  peserta  didik  dalam  belajar
sehingga peserta didik mendapatkan kemudahan dalam menerima pelajaran yang diberikan  oleh  responden.  Walaupun  ada  satu  responden  yang  tidak  membuat
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP,  tapi  responden  ini  telah  menerapkan strategi,  metode,  dan  teknik  pembelajaran  yang  baik.  Hal  ini  didukung  dengan
prinsip  responden  melalui  wawancara  yang  menyatakan  bahwa  yang  terpenting adalah  bagaimana  seorang  guru  memberikan  pelajaran  kepada  peserta  didik
dengan  baik,  sehingga  peserta  didik  dapat  memahami  materi  yang  disampaikan dan  RPP  hanya  sebuah  formalitasa  saja.  Sebenarnya,  hal  tersebut  kurang  sesuai
dengan  Permendikbud  RI  Nomor  65  Tahun  2013,  yang  menyatakan  bahwa seorang guru berkewajiban dalam membuat RPP.
Secara  keseluruhan,  rata-rata  berdasarkan  hasil  kuesioner  dan  observasi pada  aspek  menguasai  teori  belajar  dan  prinsip-prinsip  pembelajaran  yang
mendidik  yang  terdiri  dari  dua  indikator  telah  terlaksana  sebesar  74,11  atau dapat  dikategorikan  baik.  Dengan  menguasai  teori  belajar  dan  prinsip-prinsip
77 pembelajaran  yang  mendidik  inilah,  diharapkan  responden  dapat  melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran Kimia
Indikator  pertama  pada  aspek  ini  adalah  memahami  prinsip-prinsip pengembangan  kurikulum.  Berdasarkan  hasil  kuesioner  dan  observasi
menunjukkan  bahwa  terdapat  enam  responden  yang  dapat  memahami  prinsip- prinsip  pengembangan  kurikulum  dengan  baik  dan  satu  responden  memahami
dengan sedang. Dalam indikator ini, peneliti mengobservasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  RPP  yang  telah  dirancang  oleh  responden.  Satu  responden  yang
dikategorikan  sedang  ini,  tidak  membuat  RPP  sehingga  berdasarkan  hasil observasi,  hasil  yang didapatkan adalah dalam kategori  rendah, sedangkan untuk
keempat responden yang lain telah merancang RPP dengan cara mengembangkan kompetensi dasar ke dalam RPP dan mengembangkan Standar Kompetensi untuk
KTSP  dan  Kompetensi  Inti  untuk  K-13  dengan  baik,  tetapi  terdapat  dua responden  lainnya  yang  tidak  mengembangkan  Kompetensi  Inti.  Selain  itu,
peneliti  juga  melaksanakan  wawancara  terhadap  responden  terkait  dengan pemahaman  pengembangan  kurikulum.  Hasil  wawancara  menunjukkan  bahwa
hanya  satu  responden  yang  mampu  menjelaskan  perbedaan  KTSP  dengan  K-13 dengan  tepat.  Hal  ini  mungkin  disebabkan  karena  responden  lainnya  belum
memahami secara mendalam terkait perubahan yang terjadi. Indikator  kedua  adalah  menentukan  tujuan  pembelajaran  Kimia.
Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi  menunjukkan bahwa  enam  responden telah  menentukan  tujuan  pembelajaran  Kimia  dalam  RPP  dengan  sangat  baik,
sedangkan  satu  responden  tidak  merancangnya  namun  berada  dalam  kategori