Macam-Macam Kompetensi Guru Kompetensi Guru

14 dengan golongan moron atau sering disebut dengan istilah idiot dan peserta didik yang memiliki IQ antara 70-90 disebut dengan anak lambat atau sering dikenal dengan istilah bodoh. b Golongan menengah Golongan ini dimiliki oleh peserta didik yang memiliki IQ 90-110. Pada golongan ini, peserta didik dapat belajar secara normal. c Golongan diatas rata-rata Golongan ini dimiliki oleh peserta didik yang memiliki IQ 110-130. Pada golongan ini, peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara cepat dan superior. d Golongan Genius Golongan ini dimiliki oleh peserta didik yang memiliki IQ diatas 140. Pada golongan ini, peserta didik memiliki kemampuan belajar yang lebih cepat dari golongan-golongan yang lainnya. Lingkungan dan proses pendidikan di Sekolah yang dapat memberikan sebuah pengalaman, sangatlah mempengaruhi perkembangan intelegensi peserta didik. Hal ini dikarenakan bahwa lingkungan merupakan suatu sumber belajar bagi seseorang dimana semakin luas lingkungan seseorang, maka tingkat intelegensi orang tersebut juga akan semakin baik. Selain itu, peranan pengalaman dari Sekolah juga dapat memberikan peningkatan intelegensi secara positif. 2 Kreativitas Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan dan melakukan sesuatu hal yang baru. Kemampuan ini dapat dikembangkan dengan cara menciptakan proses pembelajaran yang dapat 15 mengembangkan kreativitas peserta didik. Gibbs 2009, mengungkapkan bahwa kreativitas dapat dikembangkan melalui tindakan-tindakan berikut ini : a Dikembangkan rasa percaya, dan tidak ada perasaan takut. b Diberikan kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah. c Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi belajar. d Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter. e Dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. 3 Kondisi fisik Kondisi fisik berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan bicara, pincang kaki dan lumpuh karena kerusakan otak. Seorang guru harus memberikan pelayanan yang berbeda terhadap peserta didik yang memiliki kelainan fisik dengan tujuan membantu perkembangan pribadi mereka. Misalnya, seorang guru harus memiliki tingkat kesabaran yang lebih tinggi namun dilakukan secara wajar supaya tidak menimbulkan kesan yang bersifat negatif. Perbedaan dalam memberikan layanan kepada peserta didik yang memiliki kelainan fisik, ketika mereka bergabung dengan peserta didik yang normal dapat dilakukan, antara lain dalam bentuk jenis media pendidikan yang digunakan, dan membantu serta mengatur posisi duduk. 4 Pertumbuhan dan perkembangan kognitif Piaget menyatakan bahwa terdapat empat tahap pokok perkembangan mental, yaitu sebagai berikut: a Tahap sensomotorik sejak lahir hingga usia dua tahun 16 Pada tahap ini, dalam operasi-operasi reflek anak mengalami kemajuan dan anak belum memiliki kemampuan dalam hal membedakkan sesuatu yang terdapat di lingkungan sekitarnya hingga ke aktivitas sensomotorik yang bersifat komplek. Hal ini menyebabkan terjadinya formulasi yang baru terhadap organisasi pola-pola lingkungan. Selain itu, individu juga menyadari bahwa benda-benda yang terdapat di lingkungan sekitarnya memiliki keberadaan, dapat ditemukan kembali dan mulai memiliki kemampuan dalam membuat hubungan-hubungan yang bersifat sederhana antara benda-benda yang memiliki persamaan. b Tahap praoperasional 2-7 tahun Pada tahap ini, anak sudah mulai memiliki kemampuan belajar tentang konsep- konsep yang lebih kompleks. Dengan pemberian suatu contoh yang bersifat nyata atau familiar telah dikenal, seorang anak dapat mendefinisikan konsep itu. c Tahap operasi nyata 7-11 tahun Pada tahap ini, anak mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data. Operasi nyata ini dapat terjadi ketika terdapatnya obyek-obyek nyata atau tersusunnya pengalaman masa lalu yang bersifat aktual. d Tahap operasi formal usia 11 dan seterusnya Tahap ini ditandai oleh perkembangan berpikir formal dan abstrak dari berbagai kegiatan. Individu memliki kemampuan dalam menganalisis ide-ide dan mampu berpikir secara logis tentang data yang bersifat abstrak. Selain itu, individu juga memiliki kemampuan dalam menyusun hipotesis dan mencari