Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

24 dalam menggunakkan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan komputer sehingga dapat diakses oleh peserta didik. Oleh Karena itu, sebaiknya guru maupun calon guru diberikan pembekalan yang berkaitan dengan kompetensi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.

f. Memfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Menurut Payong 2011, peserta didik memiliki berbagai bakat dan minat yang bervariasi, oleh karena itu guru harus mampu menciptakan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat peserta didik secara optimal misalnya dengan kegiatan ekstrakurikuler sedangkan menurut Mulyasa 2009, guru dapat melakukan pengembangan peserta didik melalui berbagai cara, antara lain: 1 Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler merupakan suatu kegiatan tambahan yang terdapat di lembaga pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam Sekolah. Kegiatan ekstra kurikuler memiliki banyak jenis dan kegiatan, antara lain paduan suara, paskibra, pramuka, olahraga, kesenian, panjat tebing, pecinta alam dan kegiatan lainnya yang dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan kondisi Sekolah dan lingkungan masing-masing. Walaupun kegiatan ini bersifat ekstra, akan tetapi banyak peserta didik yang berhasil dalam mengembangkan bakatnya dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. 25 2 Pengayaan dan remedial Program ini digunakan sebagai bahan tindak lanjut dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam hal ini, guru harus mengidentifikasi materi yang perlu dilakukan pengulangan, peserta didik yang wajib mengikuti baik remedial maupun pengayaan.Sekolah perlu memberikan perlakuan yang khusus terhadap peserta didik terkait kecepatan dalam belajarnya. Peserta didik yang masih mendapatkan kesulitan dalam belajar perlu diberikan program remedial, sedangkan peserta didik yang memiliki kecepatan dalam belajar yang baik perlu diberikan program pengayaan. Kedua program tersebut dapat digunakan untuk mengetahui dan memahami kemajuan belajar dari masing-masing peserta didik. 3 Bimbingan dan konseling pendidikan Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Bimbingan dan Konseling BK yang diberikan kepada peserta didik tidak hanya diberikan oleh guru BK saja, akan tetapi dapat diberikan oleh guru mata pelajaran dengan syarat memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier. Oleh karena itu, guru mata pelajaran dan wali kelas harus selalu berkoordinasi secara berkesinambungan dengan guru BK.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu bentuk komunikasi antara individu-individu tertentu, sehingga terjadi pertukaran pesan informasi, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan lain-lain. Guru dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran harus dapat berkomunikasi secara 26 efektif, empatik, dan santun dengan tujuan supaya peserta didik mendapatkan kemudahan dalam menerima pesan tersebut Payong, 2011. Menurut Payong 2011, berkomunikasi secara efektif merupakan suatu bentuk interaksi yang bermakna sehingga memunculkan sikap saling pengertian dan memahami antara guru dengan peserta didik, yang akan bermuara pada tersampaikannya pesan-pesan pembelajaran dengan baik. Komunikasi secara empatik adalah bentuk komunikasi yang diiringi dengan sikap saling mengalami isi hati, maksud, dan tujuan dari masing-masing pihak, sedangkan komunikasi yang santun dalam pembelajaran adalah suatu bentuk interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik dengan menggunakan suatu pendekatan-pendekatan tertentu. Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik kepada guru dalam proses pembelajaran, sebaiknya didengarkan, kemudian direspon dengan baik oleh guru. Hal ini dapat digunakan sebagai pendekatan emosional antara guru dengan peserta didik dan dapat terciptanya sikap saling menghargai.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

Menurut Arikunto 2012, penilaian merupakan suatu pengambilan keputusan terhadap sesuatu, yaitu dengan ukuran baik atau buruk yang bersifat kualitatif. Lain halnya menurut Sudjana 1989, penilaian merupakan suatu proses pemberian atau penentuan nilai terhadap objek berdasarkan kriteria tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapainya tujuan instruksional, sedangkan evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data dengan tujuan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana sebuah tujuan pendidikan dapat tercapai Tyler dalam Arikunto, 2012, sedangkan menurut