Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

30 3 Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi Setiap akhir semester dan tahun pelajaran dilaksanakan kegiatan penilaian dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif terkait dengan ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. 4 Benchmarking Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses, dan hasil dengan tujuan untuk mencapai keunggulan yang memuaskan. 5 Penilaian Program Penilaian program dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara berkesinambungan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi, tujuan pendidikan nasional, tuntutan kemajuan masyarakat, dan zaman.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Melakukan tindakan reflektif kemudian mengadakan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan merupakan salah satu ciri dari tugas guru yang profesional. Menurut Bloud dalam Payong, 2011 sebagaimana yang dikutip oleh Jones, Jenkin, dan Lord, refleksi merupakan salah satu bagian dari proses belajar dan merupakan suatu istilah yang bersifat umum bagi kegiatan intelektual yang efektif, dimana individu-individu yang terlibat berusaha untuk menyelidiki pengalamannya dengan tujuan untuk membantu pemahaman dan apresiasi baru terhadap sesuatu hal tertentu. Menurut Leitch dan Day 2000, tujuan dari tindakan reflektif adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru dalam melaksanakan 31 pembelajaran. Dengan demikian, tindakan-tindakan refleksi dapat diartikan sebagai proses belajar yang merupakan bagian dari proses pengembangan profesionalisme berkelanjutan. Menurut Schon yang dikutip Day dalam Payong, 2011, guru sebagai praktisi reflektif dapat melakukan tiga bentuk refleksi. 1 Refleksi dalam tindakan reflection-in-action berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Refleksi ini dilakukan ketika guru terlibat dalam pembelajaran secara aktif. Proses ini biasanya terjadi secara spontan yang dilakukan pada saat guru secara aktif terlibat dalam pembelajaran. 2 Refleksi atas tindakan reflection-on-action merupakan suatu bentuk refleksi yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mempertimbangkan terlebih dahulu alasan menerapkan metode atau pendekatan tertentu sesuai dengan konteks pembelajarannya. Kemudian, setelah guru melaksanakan pembelajaran guru melakukan refleksi ulang untuk melihat efektivitas dari penggunaan metode yang telah diterapkan. Dalam refleksi ini, guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan secara analitis dan sistematis. 3 Refleksi tentang tindakan reflection-about-action merupakan suatu bentuk refleksi yang bersifat relatif komprehensif, yaitu dengan menggunakan sudut pandang yang lebih dalam, luas, dan kritis terhadap praktik pembelajaran yaitu dengan mengkajinya dari berbagai aspek. Bentuk refleksi ini dapat dilakukan dengan cara mencatat pengalaman-pengalaman belajar sesuai dengan materi yang dipelajari secara teratur. Catatan ini dapat berupa kejadian atau pengalaman unik yang telah dialami oleh guru maupun peserta didik di dalam proses pembelajaran. 32

3. Guru

a. Pengertian Guru

Guru merupakan mediator dari pengetahuan dan menjadi kunci yang menyadari reformasi dan proses pengajaran Barakoska Panev, 2015. Pendidik merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berkompetensi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, ataupun sebutan lain yang berpartisipasi aktif dalam bidang pendidikan PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Menurut Rugiyah dan Sismiati 2011, guru merupakan pendidik profesional yang memiliki beberapa tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Lain halnya menurut Djamarah 2010, menyatakan bahwa guru merupakan unsur manusiawi yang mempunyai peranan penting dalam bidang pendidikan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru merupakan pendidik profesional yang memiliki peranan penting dalam bidang pendidikan dan memiliki beberapa tugas utama yang harus dilaksanakan.

b. Peran Guru

Guru memiliki peranan yang penting terhadap proses pembelajaran, yaitu untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Berikut ini terdapat beberapa peran guru Mulyasa, 2009. 33 1 Guru sebagai Fasilitator Tugas seorang guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi guru juga berperan sebagai fasilitator sehingga peserta didik mendapatkan kemudahan dalam belajar. 2 Guru sebagai Motivator Motivasi merupakan faktor pendorong yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. a Peserta didik akan belajar dengan giat, ketika peserta didik tersebut memiliki minat dan perhatian terhadap pekerjaannya. b Pemberian tugas yang jelas dan mudah untuk dimengerti. c Pemberian penghargaan terhadap hasil kerja peserta didik. d Pemberian hadiah dan hukuman kepada peserta didik yang berhak untuk mendapatkannya. e Pemberian penilaian secara objektif. 3 Guru sebagai Pemacu Sebagai pemacu belajar, guru memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan pembelajaran di Sekolah dan membantu peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya secara optimal. Dalam peran ini, guru harus mampu mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan pendapat dan cita-citanya di masa depan.