Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

26 efektif, empatik, dan santun dengan tujuan supaya peserta didik mendapatkan kemudahan dalam menerima pesan tersebut Payong, 2011. Menurut Payong 2011, berkomunikasi secara efektif merupakan suatu bentuk interaksi yang bermakna sehingga memunculkan sikap saling pengertian dan memahami antara guru dengan peserta didik, yang akan bermuara pada tersampaikannya pesan-pesan pembelajaran dengan baik. Komunikasi secara empatik adalah bentuk komunikasi yang diiringi dengan sikap saling mengalami isi hati, maksud, dan tujuan dari masing-masing pihak, sedangkan komunikasi yang santun dalam pembelajaran adalah suatu bentuk interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik dengan menggunakan suatu pendekatan-pendekatan tertentu. Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik kepada guru dalam proses pembelajaran, sebaiknya didengarkan, kemudian direspon dengan baik oleh guru. Hal ini dapat digunakan sebagai pendekatan emosional antara guru dengan peserta didik dan dapat terciptanya sikap saling menghargai.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

Menurut Arikunto 2012, penilaian merupakan suatu pengambilan keputusan terhadap sesuatu, yaitu dengan ukuran baik atau buruk yang bersifat kualitatif. Lain halnya menurut Sudjana 1989, penilaian merupakan suatu proses pemberian atau penentuan nilai terhadap objek berdasarkan kriteria tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapainya tujuan instruksional, sedangkan evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data dengan tujuan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana sebuah tujuan pendidikan dapat tercapai Tyler dalam Arikunto, 2012, sedangkan menurut 27 Sudjana 1989, evaluasi merupakan suatu pemberian keputusan terhadap suatu nilai berdasarkan tujuan, gagasan, cara bekerja, metode, materi, dan lain-lain. Lain halnya dengan Hamalik 1989, evaluasi ini berkaitan dengan proses pengelolaan dan penafsiran yang diantara keduanya terjadi proses mempertimbangkan nilai. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu pemberian keputusan terhadap objek tertentu dengan suatu ukuran yang bersifat kualitatif untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional, sedangkan evaluasi merupakan suatu bentuk penafsiran terhadap suatu nilai untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan dasar dan Menengah, penilaian proses pembelajaran merupakan suatu pendekatan penilaian otentik untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Lain halnya menurut Sudjana 1989, penilaian proses belajar merupakan upaya pemberian nilai kepada peserta didik dan guru terhadap hasil-hasil belajar yang telah dicapainya, sedangkan penilaian hasil belajar merupakan suatu proses pemberian nilai kepada peserta didik atas tercapainya hasil-hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Payong 2011, menilai proses dan hasil pembelajaran merupakan salah satu tugas utama seorang guru. Dalam mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar peserta didik secara komprehensif, guru harus dapat mengembangkan alat penilaian yang tepat dan sahih. Penilaian proses harus dilakukan secara berkesinambungan dengan tujuan untuk membantu guru dalam melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran sehingga didapatkan hasil yang lebih optimal. Selain itu, penilaian tersebut juga 28 dapat membantu peserta didik dalam memperbaiki maupun meningkatkan kinerjanya dalam belajar. Di sisi lain, penilaian ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja belajarnya. Penilaian proses berkaitan dengan pencapaian-pencapaian sementara peserta didik selama pembelajaran, keterlibatan, motivasi, minat, dan antusiasme peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian harus dilakukan secara adil, transparan, komprehensif, imparsial, dan akuntabel dengan menggunakan alat dan teknik penilaian yang valid dan reliabel. Sementara itu, penilaian hasil bertujuan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dari suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar di akhir suatu pembelajaran tertentu. Hasil-hasil penilaian ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan, mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik, dan dapat menjadi bahan refleksi baik bagi guru maupun Sekolah dalam meningkatkan kinerja pelayanan mereka. Dalam melaksanakan penilaian yang baik, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut : 1 Sebaiknya, penilaian dilakukan secara objektif yaitu menilai apa yang seharusnya dinilai dan terfokuskan pada kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2 Sebaiknya, penilaian dilakukan secara komprehensif yaitu mencakup semua aspek kompetensi peserta didik kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3 Sebaiknya, penilaian menggunakan instrumen yang tepat dengan memperhatikan validitas dan reliabilitasnya.