Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

54 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tinfakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk menghindari munculnya berbagai macam penafsiran, maka diberikan definisi operasional setiap variabel sebagai berikut: 1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan didaktik dan metodik yang harus dimiliki oleh guru sehingga dapat berperan sebagai guru dan pembimbing yang baik. 2. Kesepuluh kompetensi inti dari kompetensi pedagogik adalah:

a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional, dan intelektual.

b. Menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimlikinya.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

55

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Atas SMA yang berstatus negeri berada di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, dan SMA N 10 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 20162017. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua guru Kimia SMA berstatus negeri yang sudah bersertifikasi Se-Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 20162017.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah beberapa guru Kimia SMA berstatus negeri yang sudah bersertifikasi Se-Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 20162017.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel sebanyak 7 orang guru Kimia SMA berstatus negeri yang sudah bersertifikasi Se-Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 20162017 diambil secara area purpossive quota sampling. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari lima Kabupaten, yaitu kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan wilayah atau area, yaitu di Kota Yogyakarta. Sampel sebanyak 7 orang guru Kimia didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu, yaitu didasarkan pada ciri populasi. Dalam hal ini, salah satu ciri dari populasi adalah memiliki sertifikat pendidik yaitu melalui sertifikasi. Selain itu, dipilih SMA yang berstatus negeri dikarenakan SMA negeri masih menjadi favorit bagi peserta didik, sehingga ingin mengetahui kompetensi 56 pedagogik guru Kimia di SMA tersebut. Selain itu, pemilihan SMA didasarkan pada hasil ranking Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB Tahun 2016, yaitu dipilih berdasarkan ranking atas, menengah, dan bawah. Selanjutnya sampel sebanyak 7 guru Kimia ini didasarkan pada quota sampling, yaitu ditetapkan berdasarkan ± 20 dari populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data hasil penelitian didapatkan dari data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan Ghony Almanshur, 2012. Teknik pengumpulan data kualitatif pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang diri responden atau informasi tentang oranglain. Dalam penelitian ini, penggunaan kuesioner digunakan untuk mengetahui implementasi kompetensi pedagogik guru Kimia berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Jika dipandang dari cara menjawab, angket ini merupakan jenis angket tertutup yaitu responden memilih jawaban yang telah disediakan. Akan tetapi, jika dipandang dari jawaban yang diberikan, angket ini merupakan jenis angket langsung, karena responden menjawab pernyataan tentang dirinya sendiri. Selain itu, jika angket dipandang dari bentuknya, maka angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan 57 jenis angket rating-scale skala bertingkat, yaitu pernyataan yang tersedia terdiri dari kolom-kolom yang menunjukkan suatu tingkatan-tingkatan Arikunto, 2006.

2. Observasi

Menurut Mantra dalam bukunya Ghony dan Almanshur, 2012, menyatakan bahwa metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan yaitu dengan cara mengamati hal- hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Selain itu, metode ini merupakan suatu metode yang sangat baik untuk mengawasi tingkah laku subjek penelitian dalam suatu keadaan tertentu. Namun, peneliti tidak harus terlibat langsung dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian dan tidak berinteraksi dengan mereka secara langsung namun hanya mengamati interaksi sosial yang subjek penelitian ciptakan. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru Kimia khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan satu kali untuk setiap guru. Secara metodologis, hasil dari kuesioner yang diisi oleh responden dan hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti kemudian dirata-rata. Hal ini dimaksudkan karena pada lembar kuesioner dan lembar observasi, baik responden maupun peneliti memiliki kecenderungan untuk menilai secara subyektif. Selain itu, kemampuan pengetahuan peneliti dalam melakukan pengamatan terbatas. Sehingga hasil angket dan observasi dirata-rata dengan tujuan hasil yang didapatkan terkait dengan kompetensi pedagogik guru Kimia berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 bersifat representatif.